Friday, September 4, 2020

MANFAAT PUASA SUNNAH SENIN-KAMIS BAGI KESEHATAN: UNTUK PENCEGAHAN BERJAGA-JAGA

 

MANFAAT (2)

PUASA SUNNAH SENIN-KAMIS BAGI KESEHATAN:

UNTUK PENCEGAHAN BERJAGA-JAGA

 


Perjalanan hari-hari dalam tujuh hari yang berputar rutin, ada dua hari yang istimewa untuk melakukan puasa di dalamnya. Yakni, hari Senin dan hari Kamis.

Rosululloh SAW menjelaskan tentang dua hari yang istimewa itu dalam beberapa haditsnya di bawah ini. Beliau bersabda:

“Itu (hari Senin) adalah hari aku dilahirkan di dalamnya, dan hari aku diutus (menjadi Nabi dan Rosul Alloh), atau diturunkan Al-Quran kepadaku di dalamnya.” (HR. Muslim).

“Diperiksa amal perbuatan pada hari Senin dan Kamis. Maka aku sangat suka amal perbuatanku diperiksa sedang aku dalam keadaan puasa.” (HR. At-Tirmizy).

Aisyah rodhiyallohu ‘anha berkata: “Rosululloh SAW memperhatikan puasa hari Senin dan Kamis.” (HR. At-Tirmizy).

Dari keterangan-keterangan di atas itu, bahwa Rosululloh SAW sangat terkenang dengan hari Senin. Kemudian beliau menjelaskan dirinya mencintai hari Senin dan Kamis. Terakhir beliau dinyatakan memperhatikan hari Senin dan Kamis itu.

Maka, sebagai rasa syukur beliau kepada Alloh SWT yang masih memberinya kesempatan bertemu dengan hari Senin dan Kamis, beliau melakukan puasa di dua hari Senin dan Kamis itu.

Secara kesehatan, sudah tentu puasa hari Senin dan Kamis itu berhubungan dengan unsur-unsur kesehatan bagi tubuh kita.

Puasa Senin-Kamis itu berarti mengistirahatkan kerja mesin pencernaan selama dua hari dalam satu minggu. Tujuannya terutama agar mesin pencernaan itu tidak cepat rusak. Di samping itu, agar sisa-sisa makanan tidak terus bertumpuk jumlahnya akibat dari pemasukannya yang berlebihan.

Orang yang berpikir hanya makan dan minum sebanyak-banyaknya dan sepuas-puasnya, tentulah dia tidak berpikir lagi tentang akibat buruk dari banyak makan dan minum yang tanpa aturan itu. Setelah dihantam oleh salah satu penyakit, mungkin dia baru sadar bahwa banyak makan dan minum itu tidak selamanya memberikan rasa enak dan kenyang, tapi juga bisa menimbulkan penyakit tertentu!

Oleh sebab itu, untuk menghentikan pola makan dan minum yang tak beraturan itu, ialah dengan puasa dua hari dalam satu minggu: hari Senin dan Kamis. Hal ini adalah sebagai langkah ke-2 setelah puasa Nabi Dawud ‘alaihissalam itu, dalam rangka mengistirahatkan kerja mesin pencernaan dan membersihkan sisa-sisa makanan yang bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh.

Ingatlah selalu dua keuntungan yang akan didapat ini: kesehatan bagi tubuh dan pahala dari Alloh SWT !!!

 

Semoga bermanfaat.....!

 

**********

 

No comments:

Post a Comment