Friday, September 4, 2020

MANFAAT PUASA SUNNAH TENGAH BULAN TIGA HARI (AYYAMUL-BIDH): UNTUK PENCEGAHAN DARIPADA TIDAK

 

MANFAAT (3)

PUASA SUNNAH TENGAH BULAN TIGA HARI:

UNTUK PENCEGAHAN DARIPADA TIDAK

 


Puasa sunnah tengah bulan tiga hari disebut juga puasa ayyamul-bidh (hari-hari putih). Puasa sunnah ini juga tidak kalah istimewanya dengan puasa Nabi Dawud ‘alaihissalam dan puasa Senin-Kamis itu. Beberapa keterangan hadits menjelaskannya...

Rosululloh SAW bersabda: “Puasa tiga hari dari setiap bulan adalah (bagaikan) puasa sepanjang hidup.” (HR. Bukhori  - Muslim).

“Jika kau puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 , 15 pada bulan itu.” (HR. At-Tirmizy).

Abu Hurairah rodhiyallohu anhu berkata: “Kekasihku (Nabi) shollallohu ‘alaihi wa sallam telah berpesan padaku agar puasa tiga hari dari tiap bulan, dan dua rokaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhori - Muslim).

Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu berkata: “Adalah Rosululloh tidak pernah berbuka (selalu puasa) pada hari-hari putih (ayyamul-bidh), baik beliau ada di dalam negeri atau pun dalam bepergian.” (HR. An-Nasai).

Cukuplah keterangan-keterangan di atas memberikan penekanan yang penting tentang puasa sunnah tiga hari tengah bulan itu (ayyamul-bidh). Terutama tentang nilai puasa tersebut, yakni sama dengan puasa sepanjang waktu selama hidup ini. Itu artinya, bahwa kebaikan bagi orang yang mengerjakannya tercurah sampai orang itu meninggal dunia.

Dari segi kesehatan, puasa tiga hari tiap bulan ini merupakan langkah ke-3 dalam rangka proses mengosongkan isi perut untuk mengistirahatkan kerja mesin pencernaan. Tujuannya ialah untuk menghindari efek-efek buruk dari makanan-makanan yang masuk ke dalam perut dan membersihkannya dari dalam saluran pencernaan.

Puasa tiga hari tiap bulan ini adalah contoh terakhir dari Rosululloh SAW tentang puasa selama satu bulan. Artinya, kalau tidak bisa mengerjakan puasa Dawud (langkah ke-1) dan puasa Senin-Kamis (langkah ke-2), maka usahakan untuk mengerjakan puasa tiga hari saja dalam sebulan itu sebagai langkah ke-3 (terakhir), jangan sampai tidak ada puasa sama sekali dalam satu bulan itu. Sebab, mungkin saja keberadaan zat-zat yang tidak berguna (seperti: kolesterol, zat purin, gula, sampah-sampah kimia dan sisa-sisa makanan lainnya) sudah menumpuk di dalam tubuh, yang kesemuanya bisa mengganggu kesehatan tubuh, dan harus dibersihkan dengan cara berpuasa (mengosongkan isi perut).

Nah, usahakanlah ada mengerjakan puasa sunnah dalam setiap satua bulan itu. Pilihannya ialah: puasa Dawud, Senin-Kamis atau tiga hari tengah bulan (ayyamul-bidh).

Berpikirlah tentang mesin pencernaan dalam tubuh ini, bahwa dia harus ada waktu untuk istirahat selama beberapa hari dalam setiap bulannya. Bayangkan! Bagaimana kejadiannya bila dia harus bekerja terus tanpa istirahat dalam setiap bulannya ?!

Ingatlah selalu dua keuntungan yang akan didapat ini: kesehatan bagi tubuh dan pahala dari Alloh SWT !!!

 

Semoga bermanfaat.....!

 

**********

 

No comments:

Post a Comment