Tuesday, October 13, 2015

PENGEJARAN DI PADANG PASIR (episode 3)




 TERBANGUN DARI TIDUR...

Sementara itu, kelima pemuda utusan Kaum Quraisy yang mengepung rumah Rosululloh itu, tiba-tiba merasa terkejut oleh suara yang memgingatkannya...
“Hai, orang-orang muda yang gagah! Kasihan kalian. Orang yang kalian tunggu-tunggu itu sudah keluar. Rabalah kepala kalian...!”
Dengan gelagapan, lima pemuda itu terjaga dari mimpinya. Buru-buru mereka mengintip ke dalam rumah Rosululloh...
“Ah, masih ada,” ujar mereka kesal. “Belum jug keluar dia!” 
Saat mengusap kepala, mereka menemukan banyak pasir di rambutnya. Jadilah mereka bertambah geram.
“Siapa yang berani berbuat begini?” sungut mereka sambil marah.
Lalu mereka ingat dengan tugasnya. Sedang waktu subuh sudah tiba. Tapi orang yang ditunggu-tunggunya belum juga keluar. Rasanya sudah tak ada waktu lagi untuk mengulur waktu...
Akhirnya, mereka menggedor rumah Rosululloh. Mereka memburu tempat beliau tidur. Mereka sangat terkejut ketika melihat siapa yang keluar dari dalam selimut...
“Siapa kau?” tanya kelima pemuda suruhan Kaum Quraisy itu dengan ganas.
“Ada apa?” balas Ali dari balik selimut.
“Mana Muhammad?” ulang lima pemuda itu.
“Aku tak tahu,” jawab Ali tenang.
“Kamu kan tidur di tempat Muhammad, berarti kamu tahu kemana dia pergi!”
“Sungguh, aku tak tahu.”
“Jangan berdusta! Nanti pedang ini ikut bicara!”
“Sekalipun kau bunuh, aku tetap tak tahu.”
“Kurangajar!”
Kelima pemuda itu kemudian bertindak beringas. Ali diseret keluar rumah. Ia ditendang, dipukul, ditinju, ditampar, diinjak dan diperlakukan kasar lainnya hingga babak-belur. Setiap kali ditanya, ia selalu menjawab “aku tak tahu”.
Sampai akhirnya kelima pemuda itu putus asa mengorek keterangan dari Ali. Lalu mereka meninggalkan Ali dan meludahinya.

>>> Lanjut ke: episode 4

***


No comments:

Post a Comment