Sunday, December 6, 2015

3 AJARAN NABI KHIDHR 'ALAIHISSALAM DAN 3 AJARANNYA YANG UNIK (PEMBUKAAN)



Nabi Khidhr (‘alaihissalam)
ialah nabi Alloh yang penyebutan namanya secara harfiyah di dalam Al-Quran tidak ada.
Alloh hanya menyebutkan dalam firman-Nya:

“Maka mereka (Nabi Musa dan muridnya) bertemu dengan seorang hamba
di antara hamba-hamba kami  yang telah Kami berikan kepadanya
rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.”
(QS. Al-Kahfi: 65).

Tapi yang terpenting ialah ajaran yang telah disampaikannya. Berarti, ada yang  harus kita ikuti, dan ini berlaku sepanjang zaman...

Adapun munculnya sebutan nama “Khidhr” atau “Khidhir” ialah dari keterangan hadits-hadits.

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolany (Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Ahmad Al-Kanany Al-Asqolany) dalam bukunya, Az-Zahru An-Nadhir  Fii Naba-i Al-Khidhr, menulis bahwa:
“Dalam kitab Bukhori dan Muslim tentang penamaan Khidhr itu ialah karena dia pernah duduk suatu hari di tanah tandus yang berkapur, lalu dari tempat duduknya itu rumput-rumput hijau bergerak-gerak tumbuh di bawahnya”.

Kemudian beliau juga menulis, bahwa “Khidhr adalah seorang nabi Alloh” bersumber dari Bukhori (4: 184, bab “Awal Penciptaan Makhluk” tentang “Khidhr dan Musa”) dan Muslim (15: 147, bab “Keutamaan Nabi Zakariya Dan Nabi Khidhr”).
Dan masih ada keterangan-keterangan lainnya (tentang Khidhr) dari periwayat-periwayat  hadits lainnya.
Adapun  sumber-sumber terpercaya yang menceritakan kehidupan Nabi Khidhr ini secara rinci tanpa kesimpang-siuran, sangatlah minim. Dalam Al-Quran-pun, kisahnya hanya ada dalam QS. Al-Kahfi: 65-82 saja. Tidak ada pengulangan kisahnya dalam surah-surah yang lainnya.

Jika memang “seorang hamba” yang disebutkan oleh Alloh (QS. Al-Kahfi: 65) itu adalah Nabi Khidhr, maka saya hanya akan berprasangka-baik saja, mudah-mudahan itu benar adanya.

Dalam kajian ini, saya tidak akan menelusuri sosok Nabi Khidhr-nya. Saya hanya akan menyoroti ajaran-ajaran yang dibawanya, yang simpel dan unik itu. Yaitu, hanya “3 amalan” saja yang ada dalam Al-Quran itu, yakni:

1.      Membocorkan Perahu.
2.      Membunuh Seorang Pemuda.
3.      Memperbaiki Dinding Rumah.



KESIMPULAN

Demikianlah 3 ajaran yang diberikan oleh Nabi Khidhr itu. Sepintas, apa-apa yang dilakukannya itu sangat bertentangan dengan logika, perasaan dan hukum. Apalagi jika ditarik ke zaman modern seperti saat ini, sungguhlah berbahaya keberadaannya, terutama peristiwa pembocoran perahu dan pembunuhan anak muda itu.
Tapi, apa yang dilakukan Khidhr itu bukanlah atas kemauan dirinya sendiri, sebagaimana firman Alloh ini:
“... Dan bukanlah aku yang melakukan semua itu menurut kemauanku sendiri...”(QS. Al-Kahfi: 82).
Berarti, Alloh-lah yang menggerakkan hati dan tangan Khidhr itu. Dan tentu, Alloh mempunyai tujuan-tujuan baik di balik semua yang dilakukan oleh Khidhr itu...
“... Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat (main-main), tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya,
dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk, dan sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Yusuf: 111).

Dan akhirnya, lebih sederhana lagi “3 ajaran” Khidhr itu memberi peringatan kepada kita dalam hal:

  •          Kepemimpinan negara.
Hendaklah memilih pemimpin yang baik, beriman dan bertakwa. Sehingga tidak mau berbuat zholim terhadap rakyatnya, karena takut kepada Alloh.

  •          Pengurusan anak.
Hendaklah memberikan pendidikan kepada anak dengan pendidikan agama (Islam), sehingga ia menjadi orang bertakwa yang takut kepada Alloh dan berbakti kepada kedua orang tua.

  •          Penyelamatan harta anak yatim.
Hendaklah menjaga harta anak yatim sebaik-baiknya, dan memberikan harta itu kepadanya saat dia sudah dewasa dan sudah mampu mengurusnya sendiri.
Mudah-mudahan “3 ajaran” Nabi Khidhr tersebut menjadi pegangan buat kita dalam hidup ini sampai akhir ayat nanti...


Yuk, mari kita simak baik-baik satu per satu...

>>>>>>>>>>>>>>>> Lanjut ke : AJARAN KE 1 (SAMPAI AJARAN KE 3 - TAMAT)

********

 

No comments:

Post a Comment