Monday, December 7, 2015

BISIKAN MALAIKAT DAN SYETAN (1): SAAT AKAN TIDUR





Sabda Rosululloh:
“Apabila seseorang berbaring ke tempat tidurnya, maka malaikat dan syetan bergegas mendatanginya.
Malaikat berkata: ‘Ukhtum bi-khoirin. Tutuplah dengan kebaikan’.
Dan berkata syetan: ‘Ukhtum bi-syarrin. Tutuplah dengan keburukan’.
Maka apabila seseorang itu ingat (menyebut) Alloh hingga tidur, niscaya malaikat mengusir syetan dan tetap menjaganya.”
(Dari Jabir rodhiyallohu ‘anhu, HR. Al-Hakim dan Adz-Dzahabi).

Pertama: Menutup Hari Dengan Kebaikan
Setelah seharian kita beraktifitas, tentulah kita merasa lelah dan harus beristirahat. Malam hari adalah saat yang paling tepat untuk menghentikan segala aktifitas. Itulah saatnya untuk “menutup”-nya.
Dan, sempurnalah penutupan itu dengan tidur...
Tapi, tunggu dulu...
Agar “penutupan hari” itu berada dalam kebaikan, maka detik-detik sebelum tidur, selalulah ingat (zikir) kepada Alloh.
“... Ialah orang-orang yang ingat kepada Alloh sambil berdiri, duduk dan berbaring (tiduran)...”(QS. Ali Imron: 191).
“Dan siapa yang berbaring dalam pembaringan tidak ingat (zikir) kepada Alloh, adalah merupakan kerugian baginya di hadapan Alloh.”(HR. Abu Dawud)./rs 2,21

Jadi, saat kita berada di tempat pembaringan hendak tidur, maka dianjurkan untuk selalu ingat pada Alloh. Maksudnya ialah, lakukanlah sebagaimana yang diajarkan Rosululloh ini:
·         Berwudhu seperti mau sholat.
·         Posisi badan miring ke kanan.
·         Bacalah doa-doa atau bacaan-bacaan lainnya. (Berdasarkan HR. Bukhori dan Muslim).
o   Sambil meletakkan tangan di bawah pipi dan berdoa:
 “Allohumma bismika amuutu wa ahyaa. Ya Alloh, dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup.”(HR. Bukhori).
o   “Bismikallohumma ahyaa wa amuut. Dengan nama-Mu, ya Alloh, aku hidup dan mati.”(HR. Bukhori).
o   “Allohumma qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadak. Ya Alloh, hindarkanlah aku dari azab pada hari Kau bangkitkan semua hamba-Mu.”(HR. At-Tirmizy).
·         Membaca:  Allohu Akbar  33 X, Subhanalloh 33 X, Alhamdulillah 33 X.
·         Meniup dua telapak tangan lalu membaca surat Al-Falaq: qul a’uudzu bi-robbil-falaq, surat An-Naas: qul a’uudzu bi-robbin-naas, dan surat Al-Ikhlash: qul huwallohu ahad (kemudian mengusapkan ke seluruh badan, dilakukan sebanyak 3 X). 
·         Membaca ayat Kursi (QS. Al-Baqoroh: 255).
“Siapa yang membaca ayat Kursi sebelum tidur, maka dia dijaga oleh Alloh, dan tidak
ada syetan yang mendekatinya sampai pagi.”(HR. Bukhori).
·         (Dan masih ada doa-doa lainnya yang lebih panjang. Di sini saya hanya mengutip yang pendek-pendek saja agar lebih mudah dipraktekkannya).

Kemudian, yang berkaitan dengan tidur ialah mimpi...
Ada “mimpi baik” (indah, menyenangkan dan mengesankan) dan ada “mimpi buruk” (menyeramkan, menakutkan dan membuat tidur gelisah).
Sabda Rosululloh:

Mimpi yang baik dari Alloh, dan mimpi yang buruk dari syetan. Maka siapa yang mimpi sesuatu yang tidak disukainya  (mimpi buruk), hendaklah meniup ke sebelah kirinya 3 X, dan mengucapkan: ‘A’uudzu billahi minasy-syaithonir-rojiim.’ Maka tidak akan membahayakan padanya.”(HR. Bukhori dan Muslim).
Dalam riwayat Muslim: “Meludah ke sebelah kiri 3 X sambil membaca ‘Auudzu billahi minasy-syaithonir-rojiim’. Kemudian merubah posisi tidur”.
Sebaliknya, bila bermimpi yang baik, maka sabda Rosululloh:
“Falyahmadillah. Ucapkanlah: ‘Alhamdulillah’.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Adanya mimpi yang buruk itu, kemungkinan besar karena sebelum tidurnya  tidak berdoa atau membaca apa yang sudah diajarkan oleh Rosululloh itu. Sehingga dengan mudah syetan masuk ke dalam mimpi dan mengacaukannya.
Dan satu hal lagi yang harus digaris-bawahi ialah, bahwa “mimpi” itu adalah “bunga tidur”. Artinya, bukan sebagai “isyarat/pertanda/alamat” adanya kebaikan atau keburukan yang akan terjadi dalam kenyataan hidup ini.  Kalaupun pernah ada yang terjadi sesuai mimpi, itu hanya “kebetulan” saja dengan izin Alloh.
Jadi, tegasnya, jangan memikirkan apa-apa yang sudah terjadi di alam mimpi. Karena semua itu laksana fatamorgana (ada terlihat, tapi  tak ada dalam kenyataan). Serahkan segalanya kepada Alloh.  Tetaplah melangkah di atas kenyataan yang ada. Jangan tertipu oleh permainan syetan!

Nah, itulah “menutup hari dengan kebaikan”. Yakni, memasuki malam hari untuk istirahat, dan sebelum tidur selalu ingat (zikir) pada Alloh dengan doa-doa dan bacaan-bacaan yang diajarkan oleh Rosululloh itu.  

Kedua: Menutup Hari Dengan Keburukan
Menutup hari dengan keburukan” ialah kebalikan dari “menutup hari dengan kebaikan”.
Maka, orang yang menutup harinya dengan keburukan ialah orang yang hatinya kosong dari mengingat Alloh sampai dia tidur di atas pembaringannya. Apakah karena kecapean dengan urusan-urusan dunianya, atau karena hatinya sudah lalai, atau memang karena sudah menganggap tidak perlu lagi dengan doa-doa atau bacaan-bacaan sebelum tidur itu?
Orang seperti itu sangat berpotensi besar untuk bisa diganggu oleh syetan dalam tidurnya.
Sehingga terlihat tidurnya gelisah, mengigau, mimpi buruk, meracau atau teriak-teriak. Sebab, syetan menampilkan keburukan-keburukan di alam tidurnya itu. Kadang-kadang dia sampai terbangun dari tidurnya akibat dahsyatnya kengerian-kengerian yang ditampilkan oleh syetan itu.
Masih beruntung jika dia masih bisa bangun di pagi harinya. Kalau tidak, maka dia akan mengalami “kerugian” selanjutnya, sebagaimana sabda Rosululloh ini:
“Dan siapa yang berbaring dalam pembaringan tidak ingat (zikir) kepada Alloh, adalah merupakan kerugian baginya di hadapan Alloh.”(HR. Abu Dawud)./rs 2,21

Sebab, ketahuilah, bahwa tidur itu bisa “satu paket” dengan kematian. Firman Alloh:
“Alloh memegang jiwa (ruh) orang ketika matinya, dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya, dan Dia melepaskan (membiarkan hidup) jiwa yang lain sampai

batas waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Alloh bagi orang-orang yang berpikir.”(QS. AZ-Zumar: 42).

Dengan demikian, detik-detik menjelang tidur bisa disamakan sebagai sakarotul-maut (saat-saat di pintu kematian). Orang yang sebelum tidurnya membaca doa-doa atau bacaan-bacaan lainnya sebagaimana yang diajarkan oleh Rosululloh itu, berarti dia sudah mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang husnul-khotimah (mengakhiri hidup dengan kebaikan); dan orang yang masa bodoh dengan urusan tidurnya dan tidak peduli dengan contoh-contoh ajaran Rosululloh itu, maka dia akan berakhir sebagai orang yang suul-khotimah (akhir hidup yang buruk).

Jadi, kita perlu hati-hati saat menutup hari dan menjelang tidur itu. Sebagai orang beriman, kita berusaha untuk selalu ingat (zikir) kepada Alloh dan mengikuti contoh-contoh yang diajarkan oleh Rosul-Nya.

Mudah-mudah, kita masih diberi kesempatan untuk bisa bangun dari tidur di pagi hari esok. Insya Alloh...

*****


No comments:

Post a Comment