Monday, December 7, 2015

BISIKAN MALAIKAT DAN SYETAN (2): SAAT BANGUN TIDUR



  


Sabda Rosululloh:
“Maka apabila seseorang bangun (dari tidurnya), bergegas lagi malaikat dan syetan mendatanginya.
Lalu berkata malaikat: ‘Iftah bi-khoirin. Bukalah dengan kebaikan’.
Dan berkata syetan: ‘Iftah bi-syarrin. Bukalah dengan keburukan’.
Jika dia mengucapkan ‘Alhamdulillahil-ladzii ahyaa nafsii ba’da mawtihaa wa lam yumit-ha fii manaamihaa, alhamdulillahil-ladzii yamsikul-ladzi qodho ‘alaihaal-mauta wa yursilul-ukhroo ilaa ajalin musamma/n, alhamdullilahil-ladzii yumsikus-samawati wal-ardho an-tazuulaa, wa lain zalataa maa amsakahumaa min ahadin min ba’dih, alhambulillahil-ladzzi yumsikus-samaa-a an taqo’a ‘alal-ardhi bi idznih’, maka malaikat mengusir syetan dan tetap menjaganya.”(lanjutan dari hadits di atas).

Pertama: Membuka Hari Dengan Kebaikan
              Saat kedua mata ini terbuka kelopaknya dari tidur, saat itu kembali kita mendengar suara-suara di sekitar, merasakan hembusan angin yang bertiup, melihat segala apa yang ada di depan, dan bersiap-siap untuk melakukan aktifitas lagi...
            Itulah..., saat di mana kita kembali “membuka hari”, yang merupakan kesempatan dari Alloh, yang masih mengizinkan kita untuk hidup di dunia ini...
            Maka, saat kedua mata ini terbuka, dan sebelum kita turun dari tempat tidur, wajiblah kita kembali mengaktifkan memori otak dan hati kita untuk selalu ingat (zikir) kepada Alloh. Inilah yang harus selalu diucapkan:
“Alhamdulillahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa-amaatanaa wa ilaihin-nusyuur.  Segala puji bagi Alloh. Dia-lah yang menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya-lah dibangkitkan.” (HR. Bukhori).

            Ya! Itulah..., mengawali atau “membuka hari dengan kebaikan”. Yaitu, membaca doa bangun tidur yang sudah diajarkan oleh Rosululloh, sebagai sebuah bentuk zikir (ingat) kepada Alloh di awal hari.
            Setelah itu, baru turun dari tempat pembaringan menuju air untuk cuci muka, bersih-bersih atau wudhu. Selanjutnya kemudian, melakukan aktifitas sehari-hari dalam rangka beribadah kepada Alloh.
            Maka, patutlah kita bersyukur kepada Alloh, mengucapkan “alhamdulillah” di setiap pagi hari, saat mata ini mulai terbuka dari tidurnya semalam. Dia-lah yang berkuasa membangunkan kita dari tidur. Tanpa kehendak-Nya, maka tidur kita menjadi jalan menuju kematian.

            Mari kita renungi...

            Tidur” adalah laksana “kematian”. Orang yang tidur sama dengan orang yang mati. Bedanya, orang yang tidur masih terasa hembusan nafasnya.
            Pada saat tidur, kita tidak tahu apa yang terjadi di sekitar kita. Bahkan ketika ada orang yang berniat jahatpun, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk menangkisnya. Itulah bukti, bahwa Alloh melindungi orang-orang yang tidur (siang ataupun malam hari).
            Adapun manfaat tidur di malam hari ialah sebagai “istirahat total” yang bertujuan:
Secara badaniyah  (fisycally) ialah untuk:
·        Menghentikan kerja-berat  seluruh organ-organ tubuh.
·        Mengendorkan/menormalkan saraf-saraf otak, jantung dan yang lainnya.
·        Memulihkan (recharge) tenaga baru.  
·        Prosesi metabolisme yang tuntas.
·        Prosesi pengumpulan kotoran-kotoran untuk dibuang di pagi hari.
·        Perbaikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak.

Dan, secara kejiwaan (psycologis) ialah untuk:
·        Menenangkan pikiran dan perasaan.
·        Mengumpulkan ide-ide baru yang segar.
·        Menghilangkan kejenuhan dalam hati.
·        Membangun optimisme (harapan) baru.

            Dan mungkin masih ada lagi manfaat-manfaat lain dari tidur yang bisa kita dapatkan. Beberapa poin di atas adalah menunjukkan manfaat-manfaat yang bisa kita rasakan secara umum hingga hari ini.
            Beberapa firman Alloh menjelaskan yang berkaitan dengan tidur, istirahat, malam dan siang:
·        “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Alloh ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari, dan kamu mencari sebagian dari karunia Alloh. Sesungguhnya dalam hal demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mau mendengarkan.”(QS. Ar-Rum; 23).
·        “Alloh yang menjadikan buat kamu malam untuk ketenangan (istirahat) di dalamnya, dan Dia menjadikan siang yang terang benderang...”(QS. Al-Mu’min: 61).
·        “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian (ketenangan). Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”(QS. An-Naba: 9-11).
·        “Dan usaha kamu memang berbeda-beda.”(QS. Al-Lail: 4).

            Tersebab dari semua itu, kita harus benar-benar menyadarinya, bahwa ketika pertama kali mata ini terbuka dari tidurnya di pagi hari, maka hanya Alloh-lah yang pertama kita ingat, dan memuji-Nya sebagai rasa syukur atas nikmat hidup yang masih diberikan-Nya kepada kita...
“Segala puji bagi Alloh yang menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya-lah dibangkitkan”.

            Demikianlah, cara “membuka hari dengan kebaikan” itu, yang intinya ialah selalu mengingat Alloh dan bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya kepada kita...

Kedua: Membuka Hari Dengan Keburukan
            Sebelumnya ialah “menutup hari dengan keburukan”, yakni sebelum tidur tidak membaca doa-doa dan kalimat-kalimat Alloh lainnya, lalu tidurnya dimuati oleh mimpi buruk dan kegelisahan.
Dan pada saat terjaga, dia merasa sumpek, pesimis dan kacau perasaannya. Bayangan-bayangan mimpi buruk masih menggantung dalam lintasan otak dan perasaan hatinya.  Sehingga dalam menjalani aktifitas hariannyapun, dia seperti hilang

keseimbangan dan ketenangan diri. Muncullah sikap emosional, perasaan cepat bosan dan semangat untuk putus-asa, dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya.
Seperti itulah... orang yang lupa kepada Alloh saat “menutup hari” (menjelang tidur), dan lupa pula kepada Alloh saat “membuka hari” (menjelang siang). Baik dia dalam keadaan tidur (di malam hari), ataupun dalam keadaan jaga (di siang hari), baginya sama saja: selalu dalam keadaan gelisah dan serba tidak puas. Sebab, dia sudah mengikuti bisikan syetan yang jahat itu. Mana ada syetan akan memberikan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa manusia. Justeru yang ada, syetan malah mengacaukan perasaan dan harapan manusia.
Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla selalu membimbing kita, sehingga kita selalu berada di jalan-Nya...

******



No comments:

Post a Comment