1. MEMBOCORKAN PERAHU
Firman Alloh:
“Maka keduanya (Nabi Musa dan Nabi Khidhr) berjalan
(perjalanan pertama), hingga ketika keduanya naik ke dalam perahu, Khidhr melobanginya. Musa
berkata: ‘Mengapa kamu melobangi perahu ini yang mengakibatkan kamu menenggelamkan
penumpangnya. Sungguh kamu telah mendatangkan sesuatu urusan (bahaya besar)’.
”(QS. Al-Kahfi: 71).
Prilaku yang membuat panik seisi perahu itu kemudian
dijelaskan oleh Khidhr:
“Adapun perahu itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut. Tujuanku
merusakkan perahu itu adalah karena di hadapan mereka seorang raja yang suka mengambil
setiap perahu secara paksa (merampas).”(QS. Al-Kahfi: 79).
Khidhir sengaja merusakkan perahu itu dengan
membocorkannya, seolah-olah ia ingin membuat perahu itu tidak menarik lagi di
hadapan raja, sehingga raja itu tidak berminat untuk mengambilnya.
Tersirat dalam kisah ini, bahwa seorang raja begitu serakah dalam hal materi, sampai-sampai perahu milik rakyatnya yang miskin pun ingin dimilikinya. Maka Khidhir sengaja membocorkannya.
Dengan demikian, selamatlah perahu milik rakya jelata itu.
*****
No comments:
Post a Comment