Sabda Rosululloh:
“Maka apabila
seseorang bangun (dari
tidurnya), bergegas lagi malaikat dan syetan mendatanginya.
Lalu berkata malaikat:
‘Iftah
bi-khoirin. Bukalah dengan kebaikan’.
Dan berkata syetan:
‘Iftah bi-syarrin. Bukalah dengan keburukan’.
Jika dia mengucapkan ‘Alhamdulillahil-ladzii
ahyaa nafsii ba’da mawtihaa wa lam yumit-ha fii manaamihaa,
alhamdulillahil-ladzii yamsikul-ladzi qodho ‘alaihaal-mauta wa yursilul-ukhroo
ilaa ajalin musamma/n, alhamdullilahil-ladzii yumsikus-samawati wal-ardho
an-tazuulaa, wa lain zalataa maa amsakahumaa min ahadin min ba’dih,
alhambulillahil-ladzzi yumsikus-samaa-a an taqo’a ‘alal-ardhi bi idznih’, maka malaikat mengusir syetan
dan tetap menjaganya.”(lanjutan dari hadits di atas).
Pertama: Membuka Hari Dengan Kebaikan
Saat kedua mata ini terbuka kelopaknya dari tidur, saat itu kembali kita
mendengar suara-suara di sekitar, merasakan hembusan angin yang bertiup,
melihat segala apa yang ada di depan, dan bersiap-siap untuk melakukan
aktifitas lagi...
Itulah..., saat di mana kita kembali
“membuka hari”, yang merupakan kesempatan
dari Alloh, yang masih mengizinkan kita untuk hidup di dunia ini...
Maka,
saat kedua mata ini terbuka, dan sebelum kita turun dari tempat tidur, wajiblah
kita kembali mengaktifkan memori otak dan hati kita untuk selalu ingat (zikir) kepada Alloh. Inilah yang harus
selalu diucapkan:
“Alhamdulillahil-ladzii ahyaanaa ba’da
maa-amaatanaa wa ilaihin-nusyuur. Segala puji bagi Alloh. Dia-lah yang
menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya-lah dibangkitkan.” (HR. Bukhori).
Ya!
Itulah..., mengawali atau “membuka hari dengan
kebaikan”. Yaitu, membaca doa bangun tidur yang sudah diajarkan oleh
Rosululloh, sebagai sebuah bentuk zikir
(ingat) kepada Alloh di awal hari.
Setelah
itu, baru turun dari tempat pembaringan menuju air untuk cuci muka,
bersih-bersih atau wudhu. Selanjutnya kemudian, melakukan aktifitas sehari-hari
dalam rangka beribadah kepada Alloh.
Maka,
patutlah kita bersyukur kepada Alloh, mengucapkan “alhamdulillah” di setiap pagi hari, saat mata ini mulai terbuka
dari tidurnya semalam. Dia-lah yang berkuasa membangunkan kita dari tidur.
Tanpa kehendak-Nya, maka tidur kita menjadi jalan menuju kematian.
Mari
kita renungi...
“Tidur” adalah laksana “kematian”. Orang yang tidur sama dengan orang
yang mati. Bedanya, orang yang tidur masih terasa hembusan nafasnya.
Pada
saat tidur, kita tidak tahu apa yang terjadi di sekitar kita. Bahkan ketika ada
orang yang berniat jahatpun, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk
menangkisnya. Itulah bukti, bahwa Alloh melindungi orang-orang yang tidur
(siang ataupun malam hari).
Adapun
manfaat tidur di malam hari ialah sebagai “istirahat total” yang
bertujuan:
Secara
badaniyah (fisycally) ialah untuk:
·
Menghentikan kerja-berat seluruh
organ-organ tubuh.
·
Mengendorkan/menormalkan saraf-saraf otak, jantung dan yang lainnya.
·
Memulihkan (recharge) tenaga
baru.
·
Prosesi metabolisme yang tuntas.
·
Prosesi pengumpulan kotoran-kotoran untuk dibuang di pagi hari.
·
Perbaikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak.
Dan, secara
kejiwaan (psycologis) ialah untuk:
·
Menenangkan pikiran dan perasaan.
·
Mengumpulkan ide-ide baru yang segar.
·
Menghilangkan kejenuhan dalam hati.
·
Membangun optimisme (harapan) baru.
Dan
mungkin masih ada lagi manfaat-manfaat lain dari tidur yang bisa kita dapatkan.
Beberapa poin di atas adalah menunjukkan manfaat-manfaat yang bisa kita rasakan
secara umum hingga hari ini.
Beberapa
firman Alloh menjelaskan yang berkaitan dengan tidur, istirahat, malam dan
siang:
·
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan Alloh ialah tidurmu
di waktu malam dan siang hari, dan kamu mencari sebagian dari karunia
Alloh. Sesungguhnya dalam hal demikian itu terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mau mendengarkan.”(QS. Ar-Rum; 23).
·
“Alloh
yang menjadikan buat kamu malam untuk ketenangan (istirahat) di dalamnya, dan Dia
menjadikan siang yang terang benderang...”(QS. Al-Mu’min: 61).
·
“Dan
Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian
(ketenangan). Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”(QS. An-Naba:
9-11).
·
“Dan
usaha kamu memang berbeda-beda.”(QS. Al-Lail: 4).
Tersebab
dari semua itu, kita harus benar-benar menyadarinya, bahwa ketika pertama kali
mata ini terbuka dari tidurnya di pagi hari, maka hanya Alloh-lah yang pertama
kita ingat, dan memuji-Nya sebagai rasa syukur atas nikmat hidup yang masih
diberikan-Nya kepada kita...
“Segala puji bagi Alloh yang
menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya-lah dibangkitkan”.
Demikianlah,
cara “membuka hari dengan kebaikan” itu,
yang intinya ialah selalu mengingat Alloh dan bersyukur atas nikmat yang
diberikan-Nya kepada kita...
Kedua: Membuka Hari Dengan Keburukan
Sebelumnya
ialah “menutup hari dengan keburukan”,
yakni sebelum tidur tidak membaca doa-doa dan kalimat-kalimat Alloh lainnya,
lalu tidurnya dimuati oleh mimpi buruk dan kegelisahan.
Dan pada saat terjaga, dia merasa sumpek, pesimis dan
kacau perasaannya. Bayangan-bayangan mimpi buruk masih menggantung dalam
lintasan otak dan perasaan hatinya.
Sehingga dalam menjalani aktifitas hariannyapun, dia seperti hilang
keseimbangan dan ketenangan diri. Muncullah sikap
emosional, perasaan cepat bosan dan semangat untuk putus-asa, dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya.
Seperti itulah... orang yang lupa kepada Alloh saat “menutup
hari” (menjelang tidur), dan lupa pula kepada Alloh saat “membuka hari” (menjelang siang). Baik dia dalam
keadaan tidur (di malam hari), ataupun dalam keadaan jaga (di siang hari),
baginya sama saja: selalu dalam keadaan gelisah dan serba tidak puas. Sebab,
dia sudah mengikuti bisikan syetan yang jahat itu. Mana ada syetan akan
memberikan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa manusia. Justeru yang ada,
syetan malah mengacaukan perasaan dan harapan manusia.
Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla selalu membimbing kita,
sehingga kita selalu berada di jalan-Nya...
******
No comments:
Post a Comment