Sabda Rosululloh:
“Apabila
seseorang berbaring ke tempat tidurnya, maka malaikat dan
syetan bergegas
mendatanginya.
Malaikat
berkata:
‘Ukhtum bi-khoirin. Tutuplah dengan kebaikan’.
Dan berkata syetan: ‘Ukhtum bi-syarrin.
Tutuplah dengan keburukan’.
Maka apabila
seseorang itu ingat (menyebut) Alloh hingga tidur, niscaya malaikat mengusir syetan dan tetap
menjaganya.”
(Dari Jabir
rodhiyallohu ‘anhu, HR. Al-Hakim dan Adz-Dzahabi).
Pertama: Menutup Hari Dengan Kebaikan
Setelah seharian kita beraktifitas, tentulah kita
merasa lelah dan harus beristirahat. Malam hari adalah saat yang paling tepat
untuk menghentikan segala aktifitas. Itulah saatnya untuk “menutup”-nya.
Dan, sempurnalah penutupan itu dengan tidur...
Tapi, tunggu dulu...
Agar “penutupan
hari” itu berada dalam kebaikan,
maka detik-detik sebelum tidur, selalulah ingat (zikir) kepada Alloh.
“... Ialah orang-orang yang ingat kepada Alloh sambil
berdiri, duduk dan berbaring (tiduran)...”(QS. Ali Imron: 191).
“Dan siapa yang berbaring dalam pembaringan tidak
ingat (zikir) kepada Alloh, adalah merupakan kerugian baginya di hadapan
Alloh.”(HR. Abu Dawud)./rs 2,21
Jadi, saat kita berada di tempat pembaringan hendak
tidur, maka dianjurkan untuk selalu ingat pada Alloh. Maksudnya ialah,
lakukanlah sebagaimana yang diajarkan Rosululloh ini:
·
Berwudhu seperti mau sholat.
·
Posisi badan miring ke kanan.
·
Bacalah doa-doa atau bacaan-bacaan lainnya. (Berdasarkan HR. Bukhori dan Muslim).
o
Sambil meletakkan tangan di bawah pipi dan berdoa:
“Allohumma
bismika amuutu wa ahyaa. Ya Alloh, dengan nama-Mu aku mati
dan aku hidup.”(HR. Bukhori).
o
“Bismikallohumma
ahyaa wa amuut. Dengan nama-Mu, ya Alloh, aku hidup dan mati.”(HR. Bukhori).
o
“Allohumma
qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadak. Ya Alloh, hindarkanlah aku dari azab
pada hari Kau bangkitkan semua hamba-Mu.”(HR. At-Tirmizy).
·
Membaca: Allohu Akbar 33 X, Subhanalloh 33 X, Alhamdulillah
33 X.
·
Meniup dua telapak tangan lalu membaca surat Al-Falaq: qul a’uudzu bi-robbil-falaq, surat An-Naas:
qul a’uudzu bi-robbin-naas, dan surat Al-Ikhlash: qul huwallohu
ahad (kemudian mengusapkan ke seluruh badan, dilakukan sebanyak 3 X).
·
Membaca ayat Kursi (QS. Al-Baqoroh: 255).
“Siapa yang membaca ayat Kursi
sebelum tidur, maka dia dijaga oleh Alloh, dan tidak
ada syetan yang mendekatinya sampai pagi.”(HR.
Bukhori).
·
(Dan masih ada doa-doa lainnya yang lebih panjang. Di sini saya hanya
mengutip yang pendek-pendek saja agar lebih mudah dipraktekkannya).
Kemudian, yang berkaitan dengan tidur ialah mimpi...
Ada “mimpi baik” (indah, menyenangkan dan
mengesankan) dan ada “mimpi buruk” (menyeramkan, menakutkan dan
membuat tidur gelisah).
Sabda Rosululloh:
“Mimpi yang baik dari
Alloh, dan mimpi yang buruk dari syetan.
Maka siapa yang mimpi sesuatu yang tidak disukainya (mimpi buruk), hendaklah meniup ke sebelah
kirinya 3 X, dan mengucapkan: ‘A’uudzu billahi minasy-syaithonir-rojiim.’ Maka
tidak akan membahayakan padanya.”(HR. Bukhori dan Muslim).
Dalam riwayat Muslim: “Meludah ke sebelah kiri 3 X sambil membaca ‘Auudzu billahi minasy-syaithonir-rojiim’.
Kemudian merubah posisi tidur”.
Sebaliknya, bila bermimpi yang baik, maka sabda
Rosululloh:
“Falyahmadillah. Ucapkanlah: ‘Alhamdulillah’.” (HR.
Bukhori dan Muslim).
Adanya mimpi yang buruk itu, kemungkinan besar karena sebelum tidurnya tidak berdoa atau
membaca apa yang sudah diajarkan oleh Rosululloh itu. Sehingga
dengan mudah syetan masuk ke dalam mimpi dan mengacaukannya.
Dan satu hal lagi yang harus digaris-bawahi ialah,
bahwa “mimpi” itu adalah “bunga tidur”. Artinya, bukan sebagai “isyarat/pertanda/alamat” adanya
kebaikan atau keburukan yang akan terjadi dalam kenyataan hidup ini. Kalaupun pernah ada yang terjadi sesuai
mimpi, itu hanya “kebetulan” saja
dengan izin Alloh.
Jadi, tegasnya, jangan memikirkan apa-apa yang sudah
terjadi di alam mimpi. Karena semua itu laksana fatamorgana (ada terlihat, tapi
tak ada dalam kenyataan). Serahkan segalanya kepada Alloh. Tetaplah melangkah di atas kenyataan yang
ada. Jangan tertipu oleh permainan syetan!
Nah, itulah “menutup hari dengan kebaikan”. Yakni, memasuki malam hari untuk
istirahat, dan sebelum tidur selalu ingat (zikir)
pada Alloh dengan doa-doa dan bacaan-bacaan yang diajarkan oleh Rosululloh itu.
Kedua: Menutup Hari Dengan Keburukan
“Menutup hari
dengan keburukan” ialah kebalikan dari “menutup hari dengan kebaikan”.
Maka, orang yang menutup harinya dengan keburukan
ialah orang yang hatinya kosong dari mengingat Alloh sampai dia tidur di atas pembaringannya.
Apakah karena kecapean dengan urusan-urusan dunianya, atau karena hatinya sudah
lalai, atau memang karena sudah menganggap tidak perlu lagi dengan doa-doa atau
bacaan-bacaan sebelum tidur itu?
Orang seperti itu sangat berpotensi besar untuk bisa diganggu oleh syetan dalam tidurnya.
Sehingga terlihat tidurnya gelisah,
mengigau, mimpi buruk, meracau atau teriak-teriak. Sebab, syetan
menampilkan keburukan-keburukan di alam tidurnya itu. Kadang-kadang dia sampai
terbangun dari tidurnya akibat dahsyatnya kengerian-kengerian yang ditampilkan
oleh syetan itu.
Masih beruntung jika dia masih bisa bangun di pagi
harinya. Kalau tidak, maka dia akan mengalami “kerugian” selanjutnya, sebagaimana sabda Rosululloh ini:
“Dan siapa yang berbaring dalam pembaringan tidak
ingat (zikir) kepada Alloh, adalah merupakan kerugian baginya di hadapan
Alloh.”(HR. Abu Dawud)./rs 2,21
Sebab, ketahuilah, bahwa tidur
itu bisa “satu paket” dengan kematian. Firman Alloh:
“Alloh memegang jiwa (ruh) orang ketika matinya, dan
memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahan jiwa
orang yang telah Dia tetapkan kematiannya, dan Dia melepaskan (membiarkan
hidup) jiwa yang lain sampai
batas waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang
demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Alloh bagi orang-orang yang
berpikir.”(QS. AZ-Zumar: 42).
Dengan demikian, detik-detik menjelang tidur bisa
disamakan sebagai sakarotul-maut (saat-saat di pintu kematian).
Orang yang sebelum tidurnya membaca doa-doa atau bacaan-bacaan lainnya
sebagaimana yang diajarkan oleh Rosululloh itu, berarti dia sudah mempersiapkan
diri untuk menjadi orang yang husnul-khotimah (mengakhiri
hidup dengan kebaikan); dan orang yang masa bodoh dengan urusan tidurnya dan
tidak peduli dengan contoh-contoh ajaran Rosululloh itu, maka dia akan berakhir
sebagai orang yang suul-khotimah (akhir hidup yang buruk).
Jadi, kita perlu hati-hati
saat menutup hari dan menjelang tidur itu.
Sebagai orang beriman, kita berusaha untuk selalu ingat (zikir) kepada Alloh dan mengikuti contoh-contoh yang diajarkan oleh
Rosul-Nya.
Mudah-mudah, kita masih diberi kesempatan untuk bisa
bangun dari tidur di pagi hari esok. Insya
Alloh...
*****
No comments:
Post a Comment