"BUKAN SEMBARANG CINTA"
~ Cuplikan Cerita Dari Novel:
"BIDADARI BERTASBIH DI BAWAH LANGIT METROPOLITAN"
Suasana maghrib yang santai...
Setelah sholat maghrib, Rindu dan Dara terlibat obrolan santai. Dua jomblo ini adalah karyawati di perusahaan besar PT Asian Global Excellent (AGE) miliknya Pak Darius --papanya Tino, yang belakangan ini akan direbut oleh Pak Victor dengan jalan kudeta, tapi Pak Victor keburu mati akibat kecelakaan mobil di jalan tol.
“Saya seperti bekerja di perusahaan milik sendiri, Rin,” celetuk Dara mengungkapkan suasana hatinya yang dipenuhi rasa senang.
“Ya memang harus begitu semangat kita dalam bekerja di mana pun, agar tumbuh rasa tanggung-jawab yang kuat. Sebab, hidup-matinya perusahaan itu tergantung pada kita para karyawannya. Kalau perusahaan maju, kita bisa terus bekerja, tapi kalau perusahaan bangkerut, kita juga yang kesulitan pekerjaan,” sahut Rindu menandaskan.
“Gimana kalau kita berusaha menjadikannya milik sendiri betulan?”
“Maksudnya berusaha seperti Pak Victor, gitu?”
“Yee... Bukan gitu caranya.”
“Lantas?”
“Kamu kan punya tujuan untuk AGE, alangkah baiknya kalau kamu satukan hati kamu juga...”
“Maksudnya, Ra?”
“Yaa... Maksudnya, coba deh kamu pertimbangkan lagi tawaran Bu Angeline, gitu loh...”
“Ah, kamu melintir ke situ lagi sih, Ra.”
“Kan supaya jadi sempurna, Rin. Satu hati satu tujuan. Ya, kan?”
Yah, one heart one aim, satu hati satu tujuan.
Apa yang dikatakan Dara itu memang ada benarnya juga. Rindu pun mengakuinya. AGE adalah tujuannya: perlu dijaga, dimajukan, dilindungi dan digaungkan ke seantero jagat, yakni oleh orang-orang yang hatinya bersatu dan satu tujuan. Klop!
Rindu sepertinya mulai bimbang dengan kehambaran perasaannya selama ini. Tapi ia menginginkan bahwa cinta yang dimilikinya bukanlah sembarang cinta, dan orang yang menerimanya pun bukanlah laki-laki yang hanya dikendalikan oleh nafsu birahi yang rendah. Cinta adalah anugerah Tuhan, maka merealisasikannya pun harus sesuai dengan kehendak-Nya yang suci dan mulia.
Andailah ia bersatu hati dengan Tino, maka bukanlah hanya didasari oleh keinginan-keinginan yang harus terpuaskan. Tapi juga memiliki tujuan yang sama dalam hal kebaikan demi kemanfaatan bagi orang banyak. AGE adalah tempat yang pas untuk mewujudkan satu-tujuan sebagai bagian dari hati yang bersatu itu. Sebagaimana pernyataan sebuah hadits yang ia ketahui ini...
“Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Ah!
Rindu merasa terlalu melambung membayangkan hal tersebut. Tapi ia berharap, mudah-mudahan Tino mendapat pendamping yang seiring dan setia, bukan hanya dalam membangun rumah tangga yang sakinah penuh cinta, tapi juga dalam hal menjaga dan mempertahankan AGE agar tetap jaya dan tangguh dalam persaingannya yang makin ketat dan keras itu, karena Tino adalah anak satu-satunya yang sekaligus sebagai pewaris tunggal dari Kerajaan AGE itu.
“Udahlah, Rin, ganti teori evolusi tuh menjadi revolusi supaya perjalanannya lebih cepat,” ujar Dara terus memberi dorongan.
“Entahlah, Ra,” jawab Rindu ngambang.
“Rin, mendingan dipercepat minum jamu-nya.”
“Minum jamu apa?”
“Loh, masa lupa sih, Rin? Kan kata kamu sendiri minum jamu itu jadinya ketemuan.”
“O itu... Sue, Ra, jamune wis enthek!”
“Bilangnya ora ngerti bahasa Jawa, tapi celetak-celetuk pake bahasa Jawa. Embel gedhes, hehe...”
Rindu beranjak dari duduk santainya sambil ketawa. Ia pergi ke kamar mandi untuk ambil air wudhu. Lalu ia tunaikan sholat isya. Sementara Dara sudah dua hari kedapatan lampu merah.
Cuplikan dari novel:
BIDADARI BERTASBIH DI BAWAH LANGIT METROPOLITAN
Karya: Sabda Al-Qushwa
Terbit bersama: Rasibook.com
Info buku: 089-777-45-997
Untuk lebih puasnya, silahkan beli novel tersebut !!!
**********
No comments:
Post a Comment