Thursday, August 20, 2015

DUA TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA (TENTANG: ISTERI DURHAKA DAN AMAL BURUK)





(TENTANG: ISTERI YANG DURHAKA DAN AMAL YANG BURUK)


Inilah tempat tidur kita di dunia yang pertama, yakni bersama "teman tidur terdekat", yakni isteri tercinta...
(Ini adalah tempat tidur "termahal di dunia" saat ini:
  • Nama: Baldacchino Supreme Bed
  • Harga: Rp 78.750.000.000.000,
  • Sumber: www.rooang.com)




Dan ini adalah tempat tidur kita yang kedua, sekaligus "tempat tidur yang terakhir".
Di dalam kuburan inilah kita akan "tidur bersama amal (perbuatan)" kita.
Bila amal kita buruk, maka akan sengsaralah kita di dalam kubur dan akhirat selamanya...

Yuk, ikuti kajian saya selanjutnya...

**


DUA TEMAN TIDUR 
YANG BERBAHAYA

       Keberadaan kita dalam hidup ini tidaklah lepas dari adanya “teman”.
Dalam artian yang luas, “teman adalah segala yang ada di sekitar kita”: Bisa benda-benda mati, seperti batu, tanah, air dan yang sejenisnya; dan bisa makhluk-makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, jin dan yang lainnya.
Dan dalam artian yang khusus, “teman adalahsiapa yang kita kenal dan dekat dengan kita”. Dalam pengertian ini, “teman” adalah yang memiliki asal-usul yang sama. Misalnya, kita dari bangsa manusia, maka temannya ialah manusia juga.


Dalam aktifitas kehidupan kita sehari-hari, kita memiliki teman-teman yang berbeda-beda sebutannya. Misalnya, ada teman makan, teman ngobrol,teman duduk, teman jalan, teman gaul, teman kerja, teman sekantor, teman sepenjara, dan lain-lainnya.

Dan inilah...  
2 TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA”, dalam perjalanan hidup kita di dunia ini dalam rangka menuju akhirat...


1. TEMAN TIDUR DI RUMAH

ISTERI adalah teman tidur di rumah.
 Isteri adalah orang yang paling dekat dengan suami. Bukan hanya dalam pergaulan sehari-hari, tetapi juga saat tidur tiap malam.
Bukan hanya tidur di atas satu ranjang, tetapi juga satu selimut/sarung. (Makanya, yang berpotensi-besar menjadi “musuh dalam selimut” ialah sang isteri).


Firman Alloh menjelaskan:
“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka hindarilah (hati-hati) terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan, berlapang dada dan mengampuni mereka, maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. At-Taghobun: 14).

Dalam ajaran Islam, Alloh sudah menampilkan “4 tokoh perempuan” sebagai perumpamaan, yaitu:
·         “2 perempuan yang menjadi penghuni neraka” (yakni, isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth, QS. At-Tahrim: 10).
·         “2 perempuan yang menjadi penghuni surga” (yaitu, isteri Raja Fir’aun (‘Asiah) dan Maryam puteri Imron, QS. At-Tahrim: 11-12).

Isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth adalah sebagai contoh “2 tokoh perempuan” yang menjadi musuh bagi kedua suaminya yang sholih. Sedangkan isteri Raja Fir’aun (‘Asiah) dan Maryam puteri Imron adalah contoh “2 tokoh perempuan” yang taat beribadah kepada Alloh.
Maka dengan demikian,  karakter isteri yang menjadi musuh suaminya, secara garis-besar ialah:
v  Tidak mengajak ke surga.
Artinya, isteri seperti ini tidak punya inisiatif untuk berlomba-lomba mengerjakan amalan-amalan yang menuju surga. Bersikap masa bodoh. Sering keluar dari mulutnya kata-kata...
“Ah, gimana nanti aja lah...”
“Yang getol ibadah juga, belum tentu masuk surga...”
“Yang sering ngaji aja, masih suka ngomongin orang...”
“Mendingan nonton sinetron, gak ganggu orang...”
“Apa sih yang didapet? Orang rajin ibadah aja, hidupnya kok tetep susah, melarat...”
Dari sikap-sikap seperti itu, lalu dia mencari jalan lain, yang menurut dia akan lebih cepat 4membahagiakan dan memuaskan, ketimbang surga yang belum tentu adanya.

v  Tidak mau diajak ke surga.
Sudah tidak ada inisiatif untuk mengajak ke surga, bahkan diajak ke surga pun dia tidak mau. Hal ini benar-benar membuktikan, bahwa isteri seperti itu sudah berani mengambil jalan yang berlawanan dari kebenaran, alias lebih memilih jalan ke neraka. Kata-katanya yang sombong...
“Sudah, sana... Kamu aja duluan yang ke surga...!”
“Di neraka juga banyak temennya kok...”
“Di neraka juga nanti, ada artis, pejabat, orang-orang kaya...
“Kenapa takut di neraka, kan nggak sendirian...”

Seolah-olah dia menganggap, bahwa siksa neraka itu biasa-biasa saja. Padahal, penderitaannya berkali-kali lipat melebihi apa yang ada di dunia ini.
Lebih sederhananya lagi ialah, bahwa isteri yang akan menjadi musuh itu adalah:
·         Berlawanan jalan hidupnya dengan suaminya.
·         Suami mengajak ke surga (yad’una ilal-jannah), isteri mengajak ke neraka (yad’una ilan-naar).

Boleh jadi dalam hidup kesehariannya mereka (suami-isteri itu) tidak terlihat saling bermusuhan. Bahkan nampak kompak dan enerjik.
Tapi, dalam diri si isteri itu terpendam keinginan yang berbeda dengan suaminya. Sebagaimana firman Alloh ini:
“(Yaitu) orang yang lebih mencintai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalangi-halangi (manusia) dari jalan Alloh, dan menginginkan (jalan Alloh ke surga) itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.”(QS. Ibrohim: 3).

Jadi, kepentingan dunia dan kepentingan akhirat itulah yang membuat mereka (suami dan isteri) saling bertentangan/bermusuhan (walaupun tidak terlihat jelas) dalam perjalanan rumah tangga mereka.
Isteri yang sangat mencintai dunia, akan menjadi batu sandungan buat suami dalam perjalanannya menuju akhirat. Walaupun dengan kata-kata yang menyindir, menghina, mengejek,
merendahkan dan sinis terhadap apa yang dilakukan oleh suaminya, hal itu sudah merupakan halangan-halangan yang ditebarkan ke hadapan suaminya. Karena memang dia ingin membelokkan suaminya dari jalan kebenaran itu, yang berujung pada kesesatan yang jauh.

Lalu, bagaimana solusi dalam menangani isteri yang berbeda jalan hidup tersebut (yang akan menjadi musuh di dunia dan akhirat nanti)?
Dalam QS. At-Taghobun: 14 itu, Alloh tidak memerintahkan untuk mentalak (mencerai) isteri tersebut. Alloh hanya memerintahkan “hindarilah (jaga-jarak)” atau “berhati-hatilah”, yaitu jangan sampai terbawa oleh kemauannya yang mengarah ke neraka.
Nah! Ini menjadi peringatan bagi orang-orang yang belum menikah (berumah tangga). Dalam hal mencari jodoh (pasangan hidup), ajaran Islam sudah menggariskan ketentuan yang terbaik...
·         Alloh memberikan pilihan-utamanya ialah iman. Firman-Nya:
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Dan sungguh wanita budak yang beriman lebih dari wanita musyrik, walaupun dia lebih menarik dirimu.
Dan (begitu pula) jangan kamu nikahkan laki-laki musyrik (dengan wanita-wanita beriman), sebelum laki-laki itu beriman.
Mereka (orang-orang musyrik itu) mengajak ke neraka, dan Alloh mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Alloh menjelaskan ayat-ayat-Nya agar mereka mengambil pelajaran.”(QS. Al-Baqoroh: 221).
·         Rosululloh lebih memperjelas lagi, yaitu pilihan-utamanya ialah agama (ad-diin). Sabdanya:
“Wanita dinikahi karena 4 alasan. Yakni,
 karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya.  Maka pilihlah karena agamanya, agar berkah dua tanganmu.”(HR. Muslim).
·         Orang yang menikah bukan karena memilih agamanya, maka Rosululloh menjelaskan akibat-akibatnya sebagai berikut:
“Barangsiapa mengawini seorang wanita karena kedudukannya (izzah,kemuliaan), tidaklah Alloh akan menambah baginya
kecuali kerendahan (dzillah); dan barangsiapa mengawini seorang wanita karena hartanya (maal), tidaklah Alloh menambah baginya kecuali kemelaratan (faqir); dan barangsiapa mengawini seorang wanita karena keturunannya (hasab), tidaklah Alloh menambah baginya kecuali kehinaan (dzan-ah); dan barangsiapa mengawini seorang wanita tidak bermaksud dengan perkawinan itu kecuali ingin meredam pandangan mata dan menjaga kehormatan seksualnya atau untuk menyambung tali kasih sayang, maka Alloh memberkahi dirinya bagi isterinya, dan memberkahi isterinya baginya.”(HR. Bukhori).

Dengan demikian, orang-orang yang menikah berdasarkan pilihan agamanya, mereka tidak akan saling bertentangan dalam menempuh keyakinan jalan hidup ini, mereka akan seiring-sejalan dalam menuju surga, meskipun mereka serba kekurangan dalam hal harta, jabatan dan ketampanan/kecantikan, mereka tetap setia dan ceria dalam suka dan duka. Payung keberkahan dari Alloh-pun tentu akan menaungi mereka, insya Alloh...
  

2. TEMAN TIDUR DI KUBURAN
AMAL (perbuatan) adalah teman tidur di kuburan.
Semua amal/perbuatan manusia akan dipertanggung-jawabkan di akhirat nanti di hadapan Alloh. Sampai yang sekecil biji sawi pun akan diperlihatkan dan dibalas oleh Alloh.
“Dan barangsiapa mengerjakan seberat biji sawi keburukan, dia akan melihat (balasan)-nya.”(QS. Az-Zalzalah: 8).
Namun, sebelum pengadilan amal perbuatan itu tiba, manusia akan mampir dulu di kuburan. Kuburan adalah laksana “pintu gerbang” menuju akhirat yang sepenuhnya. Sebagaimana sabda Rosululloh:
“Kuburan adalah awal perjalanan menuju akhirat.”
Selanjutnya sabda beliau:
“Yang mengikuti mayit menuju kuburan ada tiga: Keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka kembali lagi yang dua (keluarga dan hartanya) dan satu yang tetap mengikutinya (amal perbuatannya).”

Jadi, sebelum hari kiamat terjadi dan pengadilan amal-amal belum ditegakkan, maka manusia masih menunggu di dalam kuburan (alam barzah = alam penantian) dengan ditemani oleh amal perbuatannya saat hidup di dunia.
Bagi orang yang amal perbuatannya banyak jeleknya (‘amal su’, ‘amal sayi’ah), maka dia akan mengalami azab atau fitnah kubur, sebagai siksaan yang pertama sebelum di neraka nanti. Sebagaimana yang sekarang sedang dialami oleh Fir’aun dan rombongannya di dalam kuburnya. Firman Alloh:
“Neraka diperlihatkan kepada mereka pagi dan siang. Dan pada hari terjadinya kiamat, diserukan: ‘Masukkanlah Fir’aun dan rombongannya ke dalam azab yang sangat keras!’.”(QS. Al-Mu’min: 46).

Dengan adanya azab kubur itu, orang yang amal perbuatannya banyak jeleknya itu akan menyesal dan putus-asa sebelum masuk neraka yang lebih dahsyat lagi.
“... Seperti putus-asanya orang-orang kafir yang berada dalam kubur.”(QS. Al-Mumtahanah: 13).

Itulah...
Berawal dari amal perbuatannya yang jelek (su’, sayi’ah), maka penderitaan-penderitaan akan menjadi “teman” bagi manusia selama berada di dalam kuburnya sampai tibanya hari pengadilan yang memutuskannya masuk ke dalam neraka!
“Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, di dalam neraka Jahannam mereka kekal selamanya.”(QS. Al-Mu’minun: 103).

Ya! Sudah saatnya sekarang kita lebih berhati-hati lagi terhadap “2 TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA” itu.
o   Hati-hati dari bujuk-rayu isteri (yang cantik dan tiada duanya itu) yang melalaikan kehidupan akhirat dan tak peduli dengan surga yang kekal.
o   Hati-hati dengan bisikan-bisikan syetan yang menyuruh berbuat salah dan dosa, yang membuat kita terjebak dan menjadi temannya di neraka yang kekal.

Mudah-mudahan kita terhindar dari “2 TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA” itu, dari dunia sampai akhirat...

Ya Tuhan kami...
 Berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari azab neraka.
Aamiin..

Barokallohu lii wa lakum...

>>> Dengarkan audionya
“DUA TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA” di : 
soundcloud.com/sabdaalqushwa



****

No comments:

Post a Comment