Wednesday, July 22, 2015

TIGA KEBOHONGAN JIN TERHADAP MANUSIA




“... Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain
yaitu perkataan-perkataan yang indah-indah
untuk menipu...”
(QS. Al-An’am: 112).

Dalam kehidupan di alam semesta ini, ada dua jenis alam kehidupan yang berjalan berdampingan menuju akhirat. Yakni, (1) alam kehidupan yang dihuni oleh manusia (zhohir, terlihat) dan (2) alam kehidupan yang dihuni oleh jin (ghoib, tersembunyi).
Masing-masing penghuni kedua alam kehidupan tersebut, nyaris memiliki karakter yang sama: baik dan buruk.

Firman Alloh:
“Dan sesungguhnya di antara kami (bangsa jin) ada yang sholeh dan ada yang sebaliknya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.”
“Dan sesungguhnya di antara kami ada yang muslim (beragama Islam) dan ada yang menyimpang (non muslim). Maka barangsiapa yang muslim, maka mereka itulah benar-benar telah memilih jalan yang terpimpin.” (QS. Al-Jin: 11 dan 14).

Dan, di antara bangsa jin itu ada yang menghembus-hembuskan kebohongan-kebohongan yang kemudian dipercaya oleh banyak manusia.

Ada 3 (tiga) titik rawan sebagai pintu masuk yang dimanfaatkan oleh jin dalam menebarkan kebohongan-kebohongannya itu. Yakni...

Pertama: Lewat Perasaan
Jin masuk ke dalam hati manusia...
“Ialah yang membisik-bisikkan di dalam dada-dada (hati) manusia.” (QS. An-Nas: 5).
Lalu menimbulkan kekacauan-kekacauan dalam perasaan manusia agar menjadi keruh dan kebingungan, dengan begitu akan mudah untuk dikecoh dan disesatkan.    
Jin bermain dalam perasaan manusia dengan menanamkan prasangka-prasangka, seperti tentang suatu kejadian yang belum jelas terjadinya, misalnya:
·         Duduk di depan pintu  =  jodoh jadi jauh
·         Telapak tangan gatal  =  mau terima uang
·         Mata kanan kedutan  =  mau ketemu pacar
·         Mata kiri kedutan  =  mau menangis (sedih)
·         Menabrak kucing  =  ada bahaya di depan
·         Suara burung malam hari  =  ada orang mati
·         Ayam jantan kukuruyuk sebelum tengah malam  =  ada perawan hamil di luar nikah
·         (Dan yang lainnya).

Hal-hal tersebut, kemudian dirasa-rasa (kira-kira) bahwa bisa menjadi kenyataan di depan (hari) sana.
Catatan (1): Bahwa sesuatu yang akan terjadi sedetik ke depan, adalah termasuk urusan yang ghoib, dan itu hanya Alloh saja yang tahu. Firman-Nya:
“Dan pada sisi Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib, tak ada yang dapat mengetahui yang ghoib itu kecuali Dia...” (QS. Al-An’am: 59).

Kedua: Lewat Mimpi
Mimpi adalah “bunga tidur”. Yang namanya bunga, belumlah tentu menjadi buah.
Namun, orang-orang yang hati dan otaknya sudah tergoda pleh permainan jin, mereka akan dengan mudah terpengaruh oleh mimpi-mimpinya bahwa semua itu akan menjadi kenyataan (the dream comes true).
Di antara mimpi-mimpi yang banyak mempengaruhi kepercayaan manusia hingga hari ini, ialah:
·         Dipatuk ular  =  pacar, isteri/suami
·         Pakaian dicuri/hilang  =  isteri/suami direbut orang
·         Melihat kotoran BAB  =  dapat uang/untung banyak
·         Mati  =  umur panjang
·         Ketemu hantu  =  rumah banyak jinnya
·         (Dan yang lainnya).

Catatan: Memang, ada juga mimpi yang jadi kenyataan. Tapi, perbandingannya bisa 1000 mimpi hanya 1-2 yang jadi nyata. Dan itupun, hanya “kebetulan” dengan izin Alloh.
Hanya ada 2 (dua) kriteria mimpi yang bisa menjadi kenyataan, yaitu:
Ø  Mimpi ngompol bagi anak kecil dan mimpi keluar mani bagi anak yang sudah baligh atau orang dewasa. Mereka benar-benar akan merasakan basah saat bangun dari tidurnya.
Ø  Mimpi bertemu Nabi Muhammad Saw. dijamin tidak akan dusta. Beliau bersabda:
“Man roonii fil-manaami fasayaroonii laa yatamatstsamasy-syaithoonu bii. Orang yang melihat aku dalam mimpi, maka dia melihat (seperti saat jaga). Tidaklah syetan bisa menyerupai aku.” (HR. Bukhori - Muslim).

Catatan (2): Mimpi yang dijamin kebenarannya ialah mimpinya para Nabi dan Rosul Alloh. Sebab, mimpi mereka dibimbing oleh wahyu Alloh.

Adapun mimpi manusia biasa (selain Nabi dan Rosul) itu kebanyakan hanyalah “bunga tidur” saja, jauh dari bukti kebenarannya. Apalagi kalau kalau si pemimpinya itu sebelum tidurnya tidak bersih-bersih anggota badan, tidak wudhu dan tidak baca doa-doa/zikir, manalah mungkin mimpinya orang jorok dan kotor ini akan menjadi benar dan nyata adanya!

Ketiga: Lewat Kesurupan
Kesurupan” adalah keadaan di mana otak (pikiran), hati (perasaan) dan energi (gerakan) manusia berada dalam kendali jin. Sehingga orang kesurupan tidak bisa menyadari apa yang sedang terjadi dengan dirinya dan lingkungan sekitarnya. Maka ucapan dan gerakannya bukan lagi atas perintah kemauannya sendiri.

Jin yang menyurup (masuk) ke dalam raga manusia, dia sering meminta dan menyuruh manusia agar menuruti kemauannya, seperti minta makanan/minuman, persembahan, suguhan dan yang lainnya.
Selain itu, kadang jin itu mengancam manusia, katanya:
“Jangan menggusur tempat tinggal kami (pohon besar atau rumah tua). Kalau tidak, kami akan menebarkan penyakit, musibah, bencana (atau lainnya)...!”

Itulah celotehan jin yang mengandung kebohongan itu!
Anehnya, banyak manusia yang mempercayainya. Sebab, mereka menganggap bahwa yang menyurup dan bicara itu (dengan mengatas-namakan) roh-roh: kakek, nenek, bapak, ibu, keruhun, leluhur, orang suci, orang sakti, penjaga kampung dan yang lainnya.
Orang-orang yang mempercayai kebohongan jin itu, akan timbul dalam diri mereka rasa takut, lalu mereka tunduk dan mengikuti kemauan jin tersebut.
Pernyataan dalam Al-Quran:
“... Akan tetapi hati mereka sudah mengeras (membatu), dan syetanpun memperlihatkan kecantikan apa yang selalu mereka kerjakan...” (QS. Al-An’am: 43).
“... Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain tentang perkataan-perkataan yang indah sebagai tipuan...” (QS. Al-An’am: 112).

Demikianlah kebohongan-kebohongan jin yang disampaikannya lewat perasaan, mimpi dan kesurupan itu, yang mana manusia banyak terpengaruh dan mempercayainya hingga hari ini.
Maka, inilah beberapa peringatan agar waspada terhadap permainan jin yang pernuh kebohongan itu...!
v  Kenalilah, bahwa jin selalu menanamkan rasa was-was, yakni bisikkan-bisikkan yang menimbulkan rasa ragu, prasangka dan sikap terombang-ambing dalam hati.
“Ialah jin yang membisikkan dalam dada manusia.” (QS. An-Nas: 5).
v  Bersihkanlah anggota tubuh terlebih dahulu sebelum pergi tidur, dan bacalah doa-doa saat berbaring.
v  Jika mendapati mimpi yang baik (menyenangkan), maka pujilah Alloh (alhamdulillah); dan bila bermimpi buruk, mohonlah perlindungan kepada Alloh (a’udzu billahi minasy-syaithonir-rojiim). Dan janganlah menganggap bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan.
Ar-ru’yal-hasanatu minalloh wa-hulumu minasy-syaithon. Mimpi yang bagus itu dari Alloh dan mimpi yang buruk itu dari syetan.” (HR. Bukhori - Muslim).
v  Janganlah mengikuti kemauan jin sedikitpun pada saat dia menyurup ke dalam raga seseorang. Sebab dia sudah melakukan pelanggaran alam kehidupan, selain itu dia sudah menyakiti raga seseorang manusia tersebut. Maka hadapilah dengan cara konfrontasi agar dia segera keluar dari raga manusia itu.
“Dan jika mengganggumu syetan dengan suatu gangguan, maka berlindunglah kepada Alloh. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’rof: 200).

Nah, hati-hatilah...!
Jangan lagi mudah terpengaruh dan mengikuti kebohongan-kebohongan jin itu (yang disampaikannya lewat perasaan, mimpi dan kesurupan), yang sudah melanggar ajaran Alloh (Al-Quran) dan petunjuk Rosul-Nya (As-Sunnah).
“Dan bahwasanya ada beberapa laki-laki dari manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, maka hal itu menambahkan kepada mereka dosa dan kesesatan.” (QS. Al-Jin: 6).
“... Kalimat Tuhanmu menetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dari bangsa jin dan manusia bersama-sama.” (QS. Huud: 119).

Akhirnya, kita memohon perlindungan Alloh dari segala tipu-daya jin yang akan menyesatkan kita.

Ya Tuhanku,
aku berlindung kepada-Mu dari bisikkan-bisikkan syetan.
Dan aku berlindung kepada-Mu,
ya Tuhanku,
dari kedatangan syetan-syetan itu kepadaku.
(QS. Al-Mukminun: 97-98).

Barokallohu lii wa lakum...

********



>>> Untuk melengkapi,
baca juga: “PERSEKONGKOLAN JIN DAN MANUSIA”,
 klik: sabdaalqushwa.blogspot.com >>>





No comments:

Post a Comment