(TENTANG: TAHAJJUD, DOA, ISTIGHFAR DAN MEMBACA AL-QURAN)
PERNAK-PERNIK CINTA
Cinta... ada sebuah kata terindah dalam kehidupan manusia.
Sentuhannya mampu menembus ke relung hati yang terdalam.
Tapi, cinta yang berhubungan
dengan Alloh Zat Yang Tak Terlihat dan Teraba oleh panca indera, inilah baru
yang luar biasa...!
Lalu, mungkinkah manusia mampu
menembus tirai-ghaib menuju Singgasana
Cinta Alloh?
Yuk, ikuti pendalaman batiniyah bersama saya...
DARI PANDANGAN
LALU BERTEMU
Awalnya adalah dari pandangan bertemu pandangan, maka
lahirlah rasa suka, itulah benih cinta yang mulai tumbuh.
Selanjutnya, bersemilah
sedikit demi sedikit keinginan untuk
saling bertemu wajah. Dimulailah
perjuanganpun untuk menyatukan dua hati yang sama-sama bertabur cinta itu.
Sampai akhirnya tercapailah kemesraan, kedamaian dan kebahagiaan.
Itulah prosesi cinta di antara
manusia dengan sesamanya...
BAGAIMANA BERCINTA
DENGAN ALLOH?
Mencintai Alloh adalah
merupakan tingkatan tertinggi di antara cinta-cinta yang
lainnya. Sebab, prosesi mencintai Alloh bukanlah hal yang mudah. Butuh konsentrasi fisik dan batin yang luar biasa.
Sebagai langkah-awal pendekatan-cinta kepada Alloh, mari lakukan konsentrasi-penuh
untuk berasyik-asyik dengan Alloh pada saat makhluk-makhluk lain tengah dibuai
mimpi, yakni di malam hari.
“Malam hari adalah saat yang paling tepat untuk melakukan
suatu tindakan yang membutuhkan konsentrasi-tinggi, dan Alloh memilih malam
hari untuk bertemu dengan-Nya.
“Sesungguhnya bangun malam hari itu adalah lebih dahsyat sentuhannya
dan lebih berkesan bacaannya.” (QS. Al-Muzzammil: 6).
“Sesungguhnya bagi kamu di siang hari mempunyai urusan yang panjang
(banyak).” (QS. Al-Muzzammil: 7).
Selain itu, di malam hari
suasananya berbeda dengan di siang hari yang bising oleh suara-suara yang berbaur
satu sama lain. Seperti inilah suasana di malam hari...
- Sepi
- Tenang
- Santai
- Tak ada mata memandang (nyaris semuanya terlelap tidur).
BAGIAN-BAGIAN
MALAM
Malam hari dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, dan masing-masing
bagian memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri.
Pertama: Awal Malam.Yakni, dimulai sejak waktu maghrib sampai tengah malam (sektar jam 00.00).
Kedua: Tengah Malam. Yakni, mulai tengah malam sampai sekitar jam 03.00 dini
hari.
Ketiga: Akhir Malam. Yakni mulai dini hari sampai terbit matahari pagi (sekitar
jam 06.00).
Adapun bagian malam yang
memiliki keistimewaan yang lebih tinggi ialah “akhir malam”. Sebagaimana
sabda Rosululloh dalam hadits qudsi, bahwa Alloh turun ke langit bumi
yang paling rendah dan akan mengabulkan segala permintaan hamba-hamba-Nya pada
saat itu (HR. Muslim).
MENU SATU JAM
BERCINTA DENGAN ALLOH
“Satu Jam Bercinta Dengan Alloh” artinya ialah
mengkonsentrasikan-diri secara penuh kepada Alloh selama satu jam, dengan
berusaha melepaskan hati dan pikiran dari pengaruh
urusan-urusan duniawi (baik yang senang ataupun yang susah), dan memfokuskan zikir (ingat) hanya tertuju kepada Alloh
semata, serta menyerahkan-diri sepasrah-pasrahnya kepada-Nya.
Pada saat itu, diri ini
seakan-akan ada dalam pandangan-Nya yang dekat dan dalam pelukan-Nya yang
damai. Dan diri ini benar-benar berada dalam kemesraan dan kesyahduan yang
tiada duanya, sambil diiringi dengan pengaduan, permohonan, pengharapan dan air
mata...
“Dan mereka menyungkur atas wajah mereka sambil menangis, dan mereka
bertambah khusyuk.” (QS. Al-Isro: 109).
“... Apabila dibacakan ayat-ayat Alloh Yang Maha Pengasih kepada
mereka, maka mereka menyungkur sujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).
Adapun menu-menu inti yang harus dikonsumsi dengan sepenuh jiwa selama “satu jam meraih cinta Alloh” itu
ialah...
1.
Sholat
Tahajjud
Sholat Tahajjud
ialah sholat sunnah yang sangat istimewa, sebab sholat ini ada perintahnya
dalam Al-Quran, sehingga kedudukannya nyaris mendekati wajib untuk dikerjakan.
“Dan dari sebagian malam, maka sholat tahajjudlah kamu, sebagai ibadah
tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS.
Al-Isro: 79).
2.
Doa
Setelah mengerjakan Sholat Tahajjud, maka diperintahkan berdoa sesuai ayat yang selanjutnya
ini...
“Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara yang baik,
dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik, dan berikanlah aku dari sisi-Mu kekuasaan
yang menolong’.” (QS. Al-Isro: 80).
Akan tetapi, tidak ada
larangan berdoa dengan selain doa tersebut. Hanya saja, lebih baiknya doa
tersebut dijadikan sebagai doa-pembuka sebelum menyampaikan doa-doa yang
lainnya.
Dalam hal ini, kita bisa
menyampaikan keluhan, pengaduan, atau curhat tentang berbagai hal yang kita
hadapi dalam hidup ini.
3.
Tilawah
Al-Quran
Yaitu, membaca Al-Quran dengan
tertib. Artinya, dimulai dari awal surat (Al-Fatihah)
menuju akhir surat (An-Naas). Maksudnya
ialah, tidak memilih-milih surat-surat dalam Al-Quran secara acak. Dan alangkah
sangat baiknya bila bacaan Al-Quran itu tamat dalam satu jam saja.
“... Dan bacalah Al-Quran dengan teratur (berurutan).” (QS.
Al-Muzzammil: 4).
“... Sesungguhnya bacaan (sholat) waktu fajar itu disaksikan (oleh para
malaikat).” (QS. Al-Isro: 78).
Dan, diusahakan untuk mengkaji
atau mempelajari isi ayat-ayat Al-Quran tersebut. Sebab, Al-Quran bukan hanya
untuk dibaca saja, tapi juga harus dipraktekkan ajaran-ajarannya dalam
kehidupan ini. Itulah yang dinamakan Al-Quran sebagai petunjuk dalam kehidupan
atau way
of life.
4.
Istighfar
Ialah memohon ampun kepada
Alloh dari dosa, kesalahan dan kekeliruan yang disengaja ataupun yang tak
disengaja, baik yang kecil apalagi yang besar.
Istighfar ini sangat penting. Sebab, hal itu adalah merupakan bukti
kepasrahan dan penyerahan-diri. Dengan beristighfar, kita merasa merendahkan
diri di hadapan Alloh, bahwa hanya Dia-lah yang Maha Berkuasa di atas segala
sesuatu, tak seorangpun yang mampu melawan-Nya.
Maka, orang yang banyak istighfar di malam hari, mereka akan
bertemu dalam satu waktu dengan orang melaksanakan Sholat Tahajjud dan makan sahur (untuk puasa sunnah
atau fardhu), yakni pada bagian “akhir malam” (sekitar jam 03.00 dini hari).
“Dan di waktu sahur (akhir malam), mereka memohon ampun.” (QS.
Adz-Dzariyat: 18).
“Orang-orang yang sabar, dan yang jujur, dan yang taat, dan yang
berinfak dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imron: 17).
Mereka itulah orang-orang yang
berada dalam lingkaran waktu yang mustajab. Yaitu, segala doa,
keinginan dan kebutuhan (yang mereka panjatkan pada akhir malam itu) sangat
dekat untuk dikabulkan oleh Alloh, karena pada saat itu seolah-olah Alloh
berada di bumi, sehingga semua permintaan hamba-hamba-Nya akan dikabulkan (HR.
Muslim).
Demikianlah 4 (empat) menu
dalam rangka bercinta dengan Alloh di malam hari.
Bukanlah lamanya waktu yang diminta oleh Alloh dalam
beramal, akan tetapi yang diutamakan ialah ke-dawwam-annya (istimror,
coninuitas, terus-menerus). Dalam hal ini, Alloh tidak menyukai orang yang
beramal berbanyak-banyak dalam satu waktu, tapi kemudian ditinggalkannya amalan
itu di waktu lain (hanya satu atau dua kali mengerjakannya).
Ketika Rosululloh ditanya oleh
seorang sahabat: “Ayyul-‘amali ahabbu ilalloh? Amalan apakah yang lebih dicintai
Alloh?”
Sabda Rosululloh: “Adwamuhu wa-in qolla. Amalan yang terus
dikerjakan meskipun sedikit.” (HR. Muslim).
Nah...!
SATU JAM SAJA , sebagai “batas waktu minimal” dalam beribadah
kepada Alloh di malam hari, demi membuktikan rasa cinta kepada-Nya.
“Aw zid ‘alaih...?”Ataukah
mau ditambah lagi menjadi lebih dari satu jam?
Ya, tentunya itu lebih baik
lagi...!
Maka, sampailah ke posisi Maqom
Mahmuda
(Tempat Terpuji) yang dijanjikan oleh Alloh itu (QS. Al-Isro: 79), manakala
seorang hamba terus merutinkan berasyik-asyik beribadah kepada Alloh dengan
penuh cinta di malam hari meskipun hanya dengan sedikit waktu saja (minimal
satu jam saja). Bayangkan, 23 jam (dalam satu hari satu malam) waktu terpakai
untuk urusan-urusan yang kebanyakan ialah duniawi, yang mana pada saat itu
Alloh nyaris terlupakan...!
CINTA, RINDU DAN
CEMBURU
Orang-orang yang beriman
kepada Alloh, tentu menginginkan bertemu dengan Alloh. Keinginan untuk bertemu
itu akan tumbuh dengan sendirinya, manakalah dalam diri ini ada rasa...
Ø Cinta
Yang dimaksud dengan “Rasa Cinta” di sini bukanlah sembarang Cinta (cinta buta), tetapi ialah “Cinta yang mengikuti petunjuk-petunjuk Rosululloh”.
“Katakanlah: ‘Jika kamu mencintai Alloh, maka ikutilah aku (Rosul-Nya),
niscaya Alloh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu’. Dan Alloh Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron: 31).
Ø Rindu
“Rasa Rindu” adalah
temannya Cinta. Rindu dan Cinta tidak bisa dipisah-pisahkan.
Karena Rindu adalah api-semangat bagi Cinta, yang membangkitkan
keinginan-bertemu dengan Sang Kekasih...
“... Barangsiapa yang mengharap bertemu dengan Tuhannya, maka
kerjakanlah amal sholeh dan janganlah menduakan (musyrik) dengan seorangpun
dalam beribadah kepada Tuhannya itu.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Ø Cemburu
“Rasa Cemburu” adalah
bukti kedua (setelah Rindu) tentang adanya Cinta. Cemburu itu laksana seorang “Panglima
Perang”, yang mana dia akan menumpas
gangguan-gangguan yang akan memisahkan Cinta dari Sang Kekasihnya.
“Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Alloh, dan carilah
jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, semoga
kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 35).
Ya...!
Kalau kita selama ini memang merasa mencintai Alloh, pernahkan kita mengkhususkan-diri dengan berasyik-asyik di malam hari melakukan pendekatan kepada-Nya sedekat-dekatnya?
Ya...!
Satu jam saja! Lupakan segala permasalahan yang ada, dan hanya kepada-Nya saja memfokus diri sepenuh-penuhnya.
Ya!
Bagi yang sudah mengerjakannya, tambahkan lagi dan perkuat tekad dalam hati. Dan bagi yang belum mengerjakan, malam ini... mari mulai lakukan...!
Barokallohu lii wa lakum.
Ya...!
Kalau kita selama ini memang merasa mencintai Alloh, pernahkan kita mengkhususkan-diri dengan berasyik-asyik di malam hari melakukan pendekatan kepada-Nya sedekat-dekatnya?
Ya...!
Satu jam saja! Lupakan segala permasalahan yang ada, dan hanya kepada-Nya saja memfokus diri sepenuh-penuhnya.
Ya!
Bagi yang sudah mengerjakannya, tambahkan lagi dan perkuat tekad dalam hati. Dan bagi yang belum mengerjakan, malam ini... mari mulai lakukan...!
Barokallohu lii wa lakum.
******
Maju terus..membuat karya jurnalisnya jangan menyerah...
ReplyDelete