(TENTANG: ISTERI YANG DURHAKA DAN AMAL YANG BURUK)
Inilah tempat tidur kita di dunia yang pertama, yakni bersama "teman tidur terdekat", yakni isteri tercinta...
(Ini adalah tempat tidur "termahal di dunia" saat ini:
- Nama: Baldacchino Supreme Bed
- Harga: Rp 78.750.000.000.000,
- Sumber: www.rooang.com)
Dan ini adalah tempat tidur kita yang kedua, sekaligus "tempat tidur yang terakhir".
Di dalam kuburan inilah kita akan "tidur bersama amal (perbuatan)" kita.
Bila amal kita buruk, maka akan sengsaralah kita di dalam kubur dan akhirat selamanya...
Yuk, ikuti kajian saya selanjutnya...
**
DUA TEMAN TIDUR
YANG BERBAHAYA
Keberadaan kita dalam hidup ini tidaklah lepas dari adanya “teman”.
Dalam artian yang luas,
“teman adalah segala yang ada di sekitar kita”: Bisa
benda-benda mati, seperti batu, tanah, air dan yang sejenisnya; dan bisa
makhluk-makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, jin dan yang
lainnya.
Dan dalam artian yang
khusus, “teman adalahsiapa yang kita
kenal dan dekat dengan kita”. Dalam
pengertian ini, “teman” adalah yang memiliki asal-usul yang sama. Misalnya,
kita dari bangsa manusia, maka temannya ialah manusia juga.
Dalam aktifitas
kehidupan kita sehari-hari, kita memiliki teman-teman yang berbeda-beda
sebutannya. Misalnya, ada teman makan, teman ngobrol,teman duduk, teman jalan,
teman gaul, teman kerja, teman sekantor, teman sepenjara, dan lain-lainnya.
Dan inilah...
“2 TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA”, dalam
perjalanan hidup kita di dunia ini dalam rangka menuju akhirat...
1. TEMAN TIDUR DI RUMAH
ISTERI adalah teman tidur di rumah.
Isteri adalah orang yang paling dekat dengan suami.
Bukan hanya dalam pergaulan sehari-hari, tetapi juga saat tidur tiap malam.
Bukan hanya tidur di
atas satu ranjang, tetapi juga satu selimut/sarung. (Makanya, yang
berpotensi-besar menjadi “musuh dalam selimut” ialah sang isteri).
Firman Alloh
menjelaskan:
“Hai orang-orang yang
beriman! Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang
menjadi musuh bagimu, maka hindarilah (hati-hati) terhadap mereka. Dan jika
kamu memaafkan, berlapang dada dan mengampuni mereka, maka sesungguhnya Alloh
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. At-Taghobun: 14).
Dalam ajaran Islam,
Alloh sudah menampilkan “4 tokoh perempuan” sebagai perumpamaan, yaitu:
·
“2
perempuan yang menjadi penghuni neraka” (yakni, isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi
Luth, QS. At-Tahrim: 10).
·
“2
perempuan yang menjadi penghuni surga” (yaitu, isteri Raja Fir’aun (‘Asiah) dan
Maryam puteri Imron, QS. At-Tahrim: 11-12).
Isteri Nabi Nuh dan
isteri Nabi Luth adalah sebagai contoh “2 tokoh perempuan” yang menjadi musuh
bagi kedua suaminya yang sholih. Sedangkan isteri Raja Fir’aun (‘Asiah) dan
Maryam puteri Imron adalah contoh “2 tokoh perempuan” yang taat beribadah
kepada Alloh.
Maka dengan
demikian, karakter isteri yang menjadi
musuh suaminya, secara garis-besar ialah:
v
Tidak mengajak ke
surga.
Artinya, isteri
seperti ini tidak punya inisiatif untuk berlomba-lomba mengerjakan
amalan-amalan yang menuju surga. Bersikap masa bodoh. Sering keluar dari
mulutnya kata-kata...
“Ah, gimana nanti aja lah...”
“Yang getol ibadah juga, belum tentu masuk surga...”
“Yang sering ngaji aja, masih suka ngomongin orang...”
“Mendingan nonton sinetron, gak ganggu orang...”
“Apa sih yang didapet? Orang rajin ibadah aja, hidupnya
kok tetep susah, melarat...”
Dari sikap-sikap
seperti itu, lalu dia mencari jalan lain, yang menurut dia akan lebih cepat 4membahagiakan
dan memuaskan, ketimbang surga yang belum tentu adanya.
v
Tidak mau diajak ke
surga.
Sudah tidak ada
inisiatif untuk mengajak ke surga, bahkan diajak ke surga pun dia tidak mau.
Hal ini benar-benar membuktikan, bahwa isteri seperti itu sudah berani
mengambil jalan yang berlawanan dari kebenaran, alias lebih memilih jalan ke
neraka. Kata-katanya yang sombong...
“Sudah, sana... Kamu aja duluan yang ke surga...!”
“Di neraka juga banyak temennya kok...”
“Di neraka juga nanti, ada artis, pejabat, orang-orang
kaya...
”
“Kenapa takut di neraka, kan nggak sendirian...”
Seolah-olah dia
menganggap, bahwa siksa neraka itu biasa-biasa saja. Padahal, penderitaannya
berkali-kali lipat melebihi apa yang ada di dunia ini.
Lebih sederhananya
lagi ialah, bahwa isteri yang akan menjadi musuh itu adalah:
·
Berlawanan jalan
hidupnya dengan suaminya.
·
Suami mengajak ke
surga (yad’una ilal-jannah), isteri
mengajak ke neraka (yad’una ilan-naar).
Boleh jadi dalam hidup
kesehariannya mereka (suami-isteri itu) tidak terlihat saling bermusuhan.
Bahkan nampak kompak dan enerjik.
Tapi, dalam diri si
isteri itu terpendam keinginan yang berbeda dengan suaminya. Sebagaimana firman
Alloh ini:
“(Yaitu) orang yang
lebih mencintai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan
menghalangi-halangi (manusia) dari jalan Alloh, dan menginginkan (jalan Alloh
ke surga) itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.”(QS.
Ibrohim: 3).
Jadi, kepentingan dunia
dan kepentingan akhirat itulah yang membuat mereka (suami dan isteri) saling
bertentangan/bermusuhan (walaupun tidak terlihat jelas) dalam perjalanan rumah
tangga mereka.
Isteri yang sangat
mencintai dunia, akan menjadi batu sandungan buat suami dalam perjalanannya
menuju akhirat. Walaupun dengan kata-kata yang menyindir, menghina, mengejek,
merendahkan dan sinis terhadap apa yang
dilakukan oleh suaminya, hal itu sudah merupakan halangan-halangan yang
ditebarkan ke hadapan suaminya. Karena memang dia ingin membelokkan suaminya
dari jalan kebenaran itu, yang berujung pada kesesatan yang jauh.
Lalu, bagaimana solusi
dalam menangani isteri yang berbeda jalan hidup tersebut (yang akan menjadi
musuh di dunia dan akhirat nanti)?
Dalam QS. At-Taghobun: 14 itu, Alloh tidak
memerintahkan untuk mentalak (mencerai) isteri tersebut. Alloh hanya
memerintahkan “hindarilah (jaga-jarak)” atau “berhati-hatilah”, yaitu jangan sampai terbawa
oleh kemauannya yang mengarah ke neraka.
Nah! Ini menjadi
peringatan bagi orang-orang yang belum menikah (berumah tangga). Dalam hal
mencari jodoh (pasangan hidup), ajaran Islam sudah menggariskan ketentuan yang
terbaik...
·
Alloh
memberikan pilihan-utamanya ialah iman.
Firman-Nya:
“Dan janganlah kamu
nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Dan sungguh wanita
budak yang beriman lebih dari wanita musyrik, walaupun dia lebih menarik
dirimu.
Dan (begitu pula)
jangan kamu nikahkan laki-laki musyrik (dengan wanita-wanita beriman), sebelum
laki-laki itu beriman.
Mereka (orang-orang
musyrik itu) mengajak ke neraka, dan Alloh mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. Dan Alloh menjelaskan ayat-ayat-Nya agar mereka mengambil
pelajaran.”(QS. Al-Baqoroh: 221).
·
Rosululloh
lebih memperjelas lagi, yaitu pilihan-utamanya ialah agama (ad-diin). Sabdanya:
“Wanita dinikahi
karena 4 alasan. Yakni,
karena hartanya, karena kedudukannya,
karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, agar berkah
dua tanganmu.”(HR. Muslim).
·
Orang
yang menikah bukan karena memilih agamanya, maka
Rosululloh menjelaskan akibat-akibatnya sebagai berikut:
“Barangsiapa mengawini
seorang wanita karena kedudukannya (izzah,kemuliaan), tidaklah Alloh
akan menambah baginya
kecuali kerendahan
(dzillah); dan barangsiapa mengawini seorang wanita karena hartanya
(maal), tidaklah Alloh menambah baginya kecuali kemelaratan (faqir); dan
barangsiapa mengawini seorang wanita karena keturunannya (hasab),
tidaklah Alloh menambah baginya kecuali kehinaan (dzan-ah); dan
barangsiapa mengawini seorang wanita tidak bermaksud dengan perkawinan itu
kecuali ingin meredam pandangan mata dan menjaga kehormatan seksualnya
atau untuk menyambung tali kasih sayang, maka Alloh memberkahi dirinya
bagi isterinya, dan memberkahi isterinya baginya.”(HR. Bukhori).
Dengan demikian,
orang-orang yang menikah berdasarkan pilihan agamanya, mereka tidak akan saling
bertentangan dalam menempuh keyakinan jalan hidup ini, mereka akan
seiring-sejalan dalam menuju surga, meskipun mereka serba kekurangan dalam hal
harta, jabatan dan ketampanan/kecantikan, mereka tetap setia dan ceria dalam
suka dan duka. Payung keberkahan dari Alloh-pun tentu akan menaungi mereka, insya Alloh...
2. TEMAN TIDUR DI KUBURAN
AMAL (perbuatan) adalah teman tidur di kuburan.
Semua amal/perbuatan
manusia akan dipertanggung-jawabkan di akhirat nanti di hadapan Alloh. Sampai
yang sekecil biji sawi pun akan diperlihatkan dan dibalas oleh Alloh.
“Dan barangsiapa
mengerjakan seberat biji sawi keburukan, dia akan melihat (balasan)-nya.”(QS.
Az-Zalzalah: 8).
Namun, sebelum
pengadilan amal perbuatan itu tiba, manusia akan mampir dulu di kuburan.
Kuburan adalah laksana “pintu gerbang” menuju akhirat yang
sepenuhnya. Sebagaimana sabda Rosululloh:
“Kuburan adalah awal
perjalanan menuju akhirat.”
Selanjutnya sabda beliau:
“Yang mengikuti mayit
menuju kuburan ada tiga: Keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka kembali lagi
yang dua (keluarga dan hartanya) dan satu yang tetap mengikutinya (amal
perbuatannya).”
Jadi, sebelum hari
kiamat terjadi dan pengadilan amal-amal belum ditegakkan, maka manusia masih
menunggu di dalam kuburan (alam barzah = alam penantian) dengan ditemani
oleh amal perbuatannya saat hidup di dunia.
Bagi orang yang amal
perbuatannya banyak jeleknya (‘amal su’, ‘amal sayi’ah), maka dia
akan mengalami azab atau fitnah kubur, sebagai siksaan yang pertama sebelum di
neraka nanti. Sebagaimana yang sekarang sedang dialami oleh Fir’aun dan
rombongannya di dalam kuburnya. Firman Alloh:
“Neraka diperlihatkan
kepada mereka pagi dan siang. Dan pada hari terjadinya kiamat, diserukan:
‘Masukkanlah Fir’aun dan rombongannya ke dalam azab yang sangat keras!’.”(QS.
Al-Mu’min: 46).
Dengan adanya azab
kubur itu, orang yang amal perbuatannya banyak jeleknya itu akan menyesal dan
putus-asa sebelum masuk neraka yang lebih dahsyat lagi.
“... Seperti
putus-asanya orang-orang kafir yang berada dalam kubur.”(QS. Al-Mumtahanah:
13).
Itulah...
Berawal dari amal
perbuatannya yang jelek (su’, sayi’ah), maka penderitaan-penderitaan
akan menjadi “teman” bagi manusia selama berada di dalam kuburnya sampai
tibanya hari pengadilan yang memutuskannya masuk ke dalam neraka!
“Dan barangsiapa yang
ringan timbangan (kebaikan)-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan
dirinya sendiri, di dalam neraka Jahannam mereka kekal selamanya.”(QS.
Al-Mu’minun: 103).
Ya! Sudah saatnya
sekarang kita lebih berhati-hati lagi terhadap “2 TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA”
itu.
o
Hati-hati
dari bujuk-rayu isteri (yang cantik dan tiada duanya itu) yang melalaikan
kehidupan akhirat dan tak peduli dengan surga yang kekal.
o
Hati-hati
dengan bisikan-bisikan syetan yang menyuruh berbuat salah dan dosa, yang
membuat kita terjebak dan menjadi temannya di neraka yang kekal.
Mudah-mudahan kita
terhindar dari “2 TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA” itu, dari dunia sampai akhirat...
Ya Tuhan kami...
Berilah kami
kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari azab neraka.
Aamiin..
Barokallohu lii wa lakum...
>>> Dengarkan audionya
“DUA TEMAN TIDUR YANG BERBAHAYA” di :
soundcloud.com/sabdaalqushwa
****
No comments:
Post a Comment