Friday, July 10, 2020

KONFLIK (2) LAUT CHINA SELATAN :

DRAMA PANAS PEREBUTAN HARTA KARUN

YANG TERPENDAM

 

Di awal 2020, pentas drama panas di hamparan perairan LCS itu makin seru! Masalahnya, RRC ambisius ingin mengendalikan kawasan tersebut minimal 80%.


Ada apa dengan sikap RRC itu?

Alasan RRC ialah berdasarkan kepada perjalanan historis, bahwa nenek moyang bangsa China dulu pernah menguasai wilayah tersebut.

Tapi, kemungkinan terbesar alasannya ialah bukan terletak pada keinginan penguasaan wilayah perairan semata. Hal yang sebenarnya ialah karena di bawah perairan LCS itu banyak menyimpan “harta karun” yang terpendam dan menggiurkan!

Sedangkan negara-negara yang bersentuhan langsung dengan perairan LCS ialah RRC, Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia dan Indonesia.

Berarti, keberadaan AS di LCS sebagai pihak asing secara geografis kenegaraan. Tapi, AS cukup beralasan bahwa keberadaannya di LCS adalah sebagai pengaman kebebasan zona internasional di wilayah LCS itu, agar kepentingan negara-negara lain di perairan LCS tidak terganggu oleh siapapun.

Fakta yang tak terbantah, memang, di LCS banyak menyimpan aset-aset terpendam yang luar biasa. Bisa dikatakan, itulah harta karun yang menjadi incaran negara-negara di dunia saat ini.

Inilah di antaranya aset harta karun terpendam di kawasan LCS itu:

1.      Deposit ikan berjumlah: 16,6 juta ton/tahun, dengan bermacam jenis ikan hingga 3.365 spesies (setara dengan 12% dari perikanan dunia).

2.      Gas alam tersimpan: 190 triliun kaki kubik =  57,9 triliun meter kubik (menurut perkiraan AS) dan 500 triliun kaki kubik = 150,55 triliun meter kubik  (menurut perkiraan RRC).

3.      Minyak bumi tersimpan: 11 miliar barel (menurut AS) dan 125 miliar barel (menurut RRC).

4.      Sebagai lalu lintas ekonomi antar negara, terutama Asia, yang nilainya mencapai 5,3 dollar triliun (setara dengan 1/3 perdagangan dunia).

Jelas sekali, harta karun yang tersimpan di bawah perairan LCS itu ialah aset kebutuhan sehari-hari. Sedangkan yang namanya “kebutuhan sehari-hari” (seperti: makanan --ikan salah satunya--, gas, minyak dan kelancaran transportasi) ialah merupakan kebutuhan yang sangat penting (urgent) yang harus segera ditutupi, cenderung tidak bisa ditunda-tunda.

Apalagi negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak, seperti RRC dan AS, jelas jumlah kebutuhannya berskala besar. Untuk menutupi semua itu, tentu membutuhkan wilayah luas dan sumber daya alam yang melimpah.

Maka, jadilah perairan LCS menjadi salah satu incarannya...!

 

Ya, sampai tulisan ini dirangkai (Juli 2020), kondisi di kawasan LCS masih terkendali: belum ada desingan pesawat tempur adu tanding di ruang langitnya dan deburan ombak beriringan ledakan peluru berat di hamparan air lautnya.

Semoga, apa yang kita khawatirkan bersama dari konflik di wilayah di LCS itu tidak terjadi, dan berakhir dengan happy ending, khususnya bagi negara-negara di sekitarnya dan umumnya bagi semua penghuni bumi ini. Aamiin...

**********

No comments:

Post a Comment