Tuesday, November 24, 2015

PEMIMPIN YANG TIDAK AHLI, SALAH SATU PENYEBAB KEHANCURAN BAGI SUATU NEGERI



PEMIMPIN YANG TIDAK AHLI,
SALAH SATU PENYEBAB KEHANCURAN
BAGI SUATU NEGERI


SEBUAH KAJIAN


Setelah ZINA sebagai “salah satu penyebab kehancuran suatu negeri”, maka “penyebab lainyang bisa “menghancurkan suatu negeri” ialah... PEMIMPIN YANG TIDAK AHLI.

Sabda Rosululloh SAW. menegaskan:
“Jika kamu menyerahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah saatnya (kehancuran).”
(Al-Hadits).

Orang yang diserahi suatu urusan”, maka dia akan menjadi “PEMIMPIN” dalam menangani urusan tersebut.
Dan..., PEMIMPIN YANG TIDAK AHLI (singkat: PYTA) ialah... “pemimpin yang tidak memiliki kemampuan keilmuan dan tidak sesuai dengan karakter dirinya dalam hal kepemimpinan”.

Dalam hal ini, PYTA terbagi dalam 2 sosok pribadi:

Pertama: SOSOK ORANG BODOH
Bodoh” bisa ditujukan kepada orang yang “tidak bisa baca-tulis, berotak tumpul, berpikiran sempit,  tidak cerdas, tidak mandiri, dan yang lebih parah lagi ialah tidak mengenal Tuhan (Alloh)”.
Bisa juga, “bodoh” itu ditujukan kepada orang yang karakter/jiwanya egois, tidak mau memahami pandangan orang lain, dan hanya memikirkan kepentingannya sendiri.
Nah, dapat dibayangkan ketika “orang bodoh” itu jadi pemimpin (Al-Imam Al-Jahil). Sudah tentu akan banyak keputusan-keputusan hukum yang salah dan terbalik: yang salah dibenarkan dan yang benar di salahkan, yang halal dipermasalahkan (dipersulit) dan yang haram dibiarkan (diizinkan). Sebab, dia sudah tidak mau peduli lagi dengan yang namanya “halal dan haram” itu. Yang ada di otaknya hanyalah soal kepentingan dan keuntungan yang bisa didapatnya.
Selain itu, tentu makan banyak tindakan-tindakan kezholiman. Sebab, dia bertindak hanya berdasarkan kepentingan material untuk di dunia ini saja. Dia tidak takut dengan azab Alloh. Yang paling dia takuti ialah perut lapar, gengsi merosot, jabatan dirampas orang dan hal-hal kerugian duniawi lainnya. Makanya, apapun dia lakukan untuk mempertahankan eksistensi dirinya: “Yang gue menang, yang penting gue senang...!”

Dengan demikian, pemimpin yang bodoh itu tidak memiliki program-program yang jitu untuk masa kerja jangka pendek dan jangka panjang.  
Itulah kenyataannya! Pemimpin yang bodoh itu tidak membawa kemajuan bagi orang-orang dan wilayah yang dipimpinnya. Karena memang, sudah menjadi sunnatulloh, bahwa dia akan berakhir pada kehancuran...!

Kedua: SOSOK ORANG PEREMPUAN
Orang yang bukan ahlinya” bagian kedua dari hal kepemimpinan itu ialah SOSOK ORANG PEREMPUAN.
Dalam ajaran Islam, perempuan tidaklah boleh dijadikan sebagai pemimpin bagi orang banyak atau suatu wilayah yang di dalam banyak kaum laki-laki. Dengan tegas Al-Quran menjelaskan:
“Kaum laki-laki adalah pemimpin atas kaum wanita,
sebab Alloh sudah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita),
dan karena kaum laki-laki telah menafkahkan (kepada wanita) sebagian harta mereka...”
(QS. An-Nisa: 34).

Dengan jelas, perempuan itu kedudukannya ada di bawah posisi laki-laki. Sebab itu, tidaklah patut perempuan menjadi pemimpin melebihi kaum laki-laki.
Kenapa?
Seorang pemimpin dalam ajaran Islam, tidaklah hanya mengurusi masalah-masalah di kantor dan rakyatnya semata. Tapi juga, dia harus jadi pemimpin (imam) dalam sholat. Sedangkan perempuan, dia memiliki dua-rutinitas alamiah yang tidak bisa dihindarinya, yakni: haidh (menstruasi) dan nifas (melahirkan). Ditambah lagi, dia harus mengurusi urusan rumah tangga dan anak-anaknya.
Hal-hal lainnya yang membuat perempuan tidak layak jadi seorang pemimpin di atas laki-laki, ialah:
·         Lemah dalam hal akal/logika. Perempuan lebih banyak menggunakan perasaannya daripada otak atau pikirannya.
·         Lemah dalam hal persaksian. Untuk menjadi saksi, perempuan harus ada dua orang, sedangkan laki cukup satu orang.
·         Lemah dalam hal warisan. Perempuan mendapat warisan satu-bagian, sedangkan laki-laki mendapat dua-bagian.
·         Lemah dalam hal fisik. Perempuan cenderung dipandang lemah kekuatan tenaga dirinya, sekalipun berbadan besar dan tinggi. Bentuknya tubuhnya selalu dipandang sebagai penebar seksualitas dan gairah birahi (bagi laki-laki).
·         Lemah dalam hal perjalanan. Perempuan dalam perjalanan (bepergian) harus disertai mahromnya (suami atau kaum kerabatnya), apalagi untuk perjalanan yang cukup jauh sampai berhari-hari.

Dan, masih ada hal-hal lainnya yang menjadi alasan bahwa perempuan tidak boleh jadi pemimpin (selama itu masih ada dan banyak kaum laki-laki).
Catatan:
Bila seorang perempuan menjadi pemimpin, sedangkan dia cantik, masih perawan atau sudah janda, sudah tentu hal tersebut akan menjadi ruang-fitnah yang terbuka lebar. Pastilah banyak laki-laki yang akan menggoda dan merayunya, bahkan mungkin anak buahnya juga banyak yang naksir padanya. Kalau hal ini sampai terjadi, sungguh itu merupakan kesongongan yang sangat menghinakan dan merusak citra dan kedudukan seorang pemimpin.
Di antara laki-laki yang songong itu tentu ada yang berceloteh: “Habis... pemimpinnya cantik sih, singel lagi... Dia kan sebagai pemimpin di kantor, tempat kerja, tapi kalo di luaran mah, dia bukan pemimpin saya lagi... Jadi, apa salahnya kalo saya naksir dia? Hehehe......!”

Nah, kalau anak-buah atau bawahan sudah songong-blengong seperti itu, bukankah itu merupakan alamat-kehancuran bagi sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang perempuan itu?

RENUNGAN

Itulah dua-sosok dari “orang yang bukan ahlinya (dalam suatu urusan)” yang dimaksud dalam pernyataan sabda Rosululloh di atas itu. Dua-sosok itu ialah “orang bodoh” dan “orang perempuan”.
Maka, ketika “dua-sosok orang yang bukan ahlinya” menjadi pemimpin, maka dengan sangat logis... “tunggulah saat-saat yang akan terjadi di negeri yang dipimpinnya itu, yakni: sebuah kehancuran”!

Oleh sebab itu, kita harus cerdas dan tidak sembarangan dalam memilih seorang pemimpin. Kalau kita komitmen dengan ajaran Islam, maka hindarilah seorang pemimpin dari sosok “orang bodoh dan perempuan”.
Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla selalu membimbing dan menunjuki kita dalam segala urusan di dunia ini.
Barokallohu lii wa lakum. Aamiin......

************


No comments:

Post a Comment