TIPS CARA MAKAN DAN MINUM YANG SEHAT
Makanan dan minuman adalah asupan utama ke dalam tubuh yang paling penting. Sebab makanan dan minuman merupakan sumber energi bagi manusia dalam kehidupannya.
Namun, dalam hal aktifitas makan dan minum tersebut terkadang kita banyak mengabaikan unsur-unsur kesehatan di dalamnya. Sehingga, tak pilih-pilih lagi dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, tanpa menyesuaikan dengan kondisi tubuh.
Umumnya dorongan untuk makan dan minum itu hanya berkisar pada dua sararan ini: rasanya enak dan mengenyangkan.
Perlu diingat, bahwa adanya penyakit dalam tubuh penyebabnya ialah salah satunya dari makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak pas untuk kondisi tubuh.
Ada beberapa tips cara makan dan minum yang sehat yang bisa memperbaiki cara-cara makan dan minum yang sembarangan selama ini...
1. Jangan berlebihan
Makan dan minum yang berlebihan ialah yang tidak sesuai dengan muatan kantong perut. Hal ini akan membuat mesin pencernaan keberatan dalam mengolahnya. Efek akhirnya ialah banyak makanan dan minuman yang membusuk sebelum sempat dicerna. Dari sini bisa berkembang bakteri yang membahayakan tubuh.
Alloh Sang Maha Pencipta sudah memperingatkan:
“Hai anak Adam! Pakailah perhiasanmu di setiap mengunjungi masjid, dan makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Alloh tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’rof: 31).
Sedangkan Rosululloh sudah mencontohkan takaran untuk isi kantong perut. Yakni: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk udara. Jika melebihi dari takaran ini, maka bisa menimbulkan masalah atau gangguan bagi tubuh.
2. Jangan makan sambil berdiri
Itu artinya, lebih terlarang lagi bila makan dan minum sambil berjalan apalagi berlari. Di samping tidak etis, maka proses pemasukan makanan dan minuman ke dalam perut pun terganggu oleh gerakan-gerakan yang tidak kondusif itu.
Jadi, sebaiknya makan dan minum itu sambil duduk, agar posisi saluran pencernaan dalam keadaan tenang tanpa ada gerakan yang mengganggu.
3. Menyesuaikan dengan kondisi tubuh
Bagi orang yang merasakan tidak enak setelah mengkonsumsi makanan tertentu, sebaiknya hindari untuk mengkonsumsi selanjutnya. Misalnya, emping tangkil bisa menimbulkan rasa pegal-pegal bagi orang yang mengidap penyakit asam urat, pedasnya sambel bisa mengakibatkan mencret-mencret, dan yang lainnya.
Jadi, pilih makanan dan minuman yang sesuai dengan kondisi tubuh. Maksudnya, konsumsilah makanan yang tidak menimbulkan efek buruk apa-apa bagi tubuh walaupun sedikit kurang disukai.
4. Rutinitas mengosongkan perut
Sekali-kali kosongkan perut dari asupan makanan dan minuman selama beberapa jam dalam perjalanan beberapa hari. Misalnya...
a. Satu hari kosongkan, satu hari lagi isi (dalam perjalanan satu minggu). Ini adalah puasa cara Nabi Dawud ‘alaihissalam.
b. Dua hari kosongkan (dalam perjalanan satu minggu). Ini adalah puasa hari Senin dan Kamis.
c. Tiga hari kosongkan (dalam perjalanan satu bulan). Ini adalah puasa ayyamul-bidh (tengah bulan).
d. 30 hari kosongkan (dalam perjalanan satu tahun). Ini adalah puasa Romadhon 30 hari (1 bulan) dalam setiap tahun.
Manfaat mengosongkan perut itu ialah untuk mengistirahatkan kerja pencernaan dan membersihkan sisa-sisa makanan yang belum dicerna secara total, sehingga kesehatan tubuh selalu terjaga.
Selain itu, mengosongkan perut dengan berpuasa, akan mendapatkan 2 (dua) keuntungan: pertama, mendapat pahala dari Alloh SWT; kedua, mendapat kesehatan badan.
Selanjutnya, sebagai langkah psikologis yang tak kalah pentingnya sebelum memulai aktifitas makan dan minum, di antaranya...
1. Dorongan makan dan minum
Sebelum makan dan minum, kita sering membayangkan makanan dan minuman yang cocok untuk disantap. Itulah namanya selera.
Keinginan selera ialah makanan dan minuman yang enak-enak dan mengenyangkan. Tanpa berusaha mengendalikan selera, akhirnya apa saja dimasukkan ke dalam perut. Patokannya ialah: yang penting enak dan mengenyangkan. Tentu saja hal ini terkesan rakus dan sembarangan!
2. Makanlah dengan otak, bukan dengan perut
Banyak orang yang bilang: makanlah dengan otak, bukan dengan perut.
Itu artinya, bukan makan dengan lauknya otak. Tapi, maksudnya ialah gunakan perhitungan dengan otak, yakni mengukur jumlah makanan dan minuman yang akan dimasukkan ke dalam perut.
Kalau mengikuti perhitungan perut, maka masukkan sebanyak-banyaknya makanan dan minuman ke dalam perut selagi masih muat, tanpa memperhitungkan lagi efek-efek buruk yang bakal terjadi selanjutnya.
3. Jadikan makanan dan minuman sebagai obat
Orang-orang yang menggunakan perhitungan otak, maka sasaran makan dan minumnya ialah demi kebaikan dan kesehatan tubuhnya, bukan mengejar rasa enak dan perut kenyang!
Oleh karena itu, makanan dan minuman yang masuk ke dalam perut harus menjadi obat bagi tubuh mereka, yang tujuannya ialah tidak menimbulkan kontradiksi (gangguan) melainkan menyehatkan!
Kalaulah dalam hal ini membuat selera makan dan minum jadi berkurang, maka wajarlah menghindari atau mengurangi beberapa makanan dan minuman demi mencapai kebaikan dan kesehatan bagi tubuh. Sebab, langkah pencegahan itu lebih baik (tidak memakan waktu dan biaya banyak) dari pada mengobati (lebih sulit, banyak memerlukan waktu, tenaga dan biaya, yang akhirnya belum tentu menyembuhkan).
Nah, sebagai pesan penting di akhir artikel ini ialah: jadikan makanan dan minuman sehari-hari layaknya obat bagi tubuh, yang tidak menimbulkan gangguan dan menyehatkan!
Semoga bermanfaat.....
**********
No comments:
Post a Comment