MAKNA DAN KRITERIA RUQYAH
Ruqyah adala salah satu metode pengobatan yang pernah dilakukan oleh Rosululloh SAW.
Secara bahasa, ruqyah (roqoyah, Arab / exorcism, Inggeris) artinya ialah pengusiran.
Dalam wawasan ajaran Islam, ruqyah artinya ialah pengusiran terhadap jin (makhluk ghoib) dengan menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW.
Ada 2 (dua) jenis ruqyah, yakni:
1. Ruqyah Syar’iyyah
Ialah ruqyah yang menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa dari Rosululloh SAW.
Pada pelaksanaannya, ruqyah ini ditangani oleh seorang ustadz, kyai atau ulama yang berada dalam kondisi thoharoh (wudhu).
Sumber kekuatan ruqyah ini ialah dari pertolongan Alloh SWT.
2. Ruqyah Syirkiyyah
Ialah ruqyah yang menggunakan bacaan, jampi atau mantera selain Al-Quran dan doa-doa dari Rosululloh SAW.
Ruqyah ini mengandung kemusyrikan yang dilakukan oleh para dukun atau orang-orang mistik lainnya dengan menggunakan bahasa nenek moyang yang tidak umum digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
Adapun sumber kekuatan ruqyah ini ialah memanggil jin yang lebih kuat untuk mengusir jin lain yang lemah yang merasuki tubuh seseorang itu.
GANGGUAN JIN
Tujuan ruqyah ialah mengusir gangguan jin, seperti:
1. Kesurupan (merasuknya jin ke dalam tubuh manusia dan mengendalikannya).
2. Sihir (santet, teluh, guna-guna, pelet).
3. Was-was (rasa ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu, terutama dalam hal ibadah).
4. Gelisah (perasaan tidak menentu yang tidak jelas masalahnya).
5. Mimpi buruk (seperti dikejar hantu, binatang buas, orang gila, jatuh ke jurang, terbawa arus air atau angin kencang).
6. Bayangan pikiran yang menakutkan (sering muncul kejadian-kejadian aneh yang mengerikan).
7. Kacau konsentrasi (tidak bisa fokus dalam mengerjakan sesuatu, selalu muncul perasaan diburu-buru).
8. Ingin menangis atau menjerit tanpa sebab (perasaan sudah tak terkendali oleh pikiran dan hati).
Dan gangguan-gangguan lainnya terhadap jasmani (fisik) dan rohani (psikologi).
Yang mana tujuan gangguan jin (syetan) itu ialah agar manusia tidak berada di jalan Alloh SWT dan tidak beribadah kepada-Nya dengan tenang (khusyu). Sebab, keberadaan manusia dalam kehidupan di dunia ini ialah untuk beribadah kepada-Nya (QS. Az-Zariyat: 56). Karena itu, syetan (jin) berusaha sekuat kemampuannya agar manusia bisa masuk ke neraka bersamanya.
BACAAN RUQYAH DASAR
Ialah ruqyah ringan setiap hari, misalnya sehabis sholat fardhu lima waktu, yang sifatnya hanya untuk pencegahan dan jaga-jaga, di samping zikir dengan doa-doa lainnya.
1. Baca ta’udz (a’udzu billahi minasy-syaithonir-rojiim)
2. Baca Surat Al-Fatihah
3. Surat Al-Ikhlas
4. Surat Al-Falaq
5. Surat An-Nas
6. Awal Surat Al-Baqoroh mulai ayat 1 – 5
7. Pertengahan Surat Al-Baqoroh mulai ayat 255 – 257
8. Akhir Surat Al-Baqoroh mulai ayat 284 – 286
9. Sebagai penutupan (tambahan) baca: tasbih (Subhanalloh), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allohu Akbar) dan tahlil (Laa ilaaha illalloh).
ZIKIR SETIAP WAKTU
Ialah agar kita selalu ingat kepada Alloh SWT. Sebab, bagaimana mungkin kita berada dalam perlindungan-Nya kalau kita melupakan-Nya?
Ingat (zikir) kepada Alloh SWT ialah:
1. Dengan lisan
Artinya, selalu mengucapkan kata-kata yang baik, misalnya saat melihat, mendengar atau merasakan sesuatu kejadian, dengan ucapan: Alhamdulillah, Subhanalloh, Allohu Akbar, Astaghfirulloh, Masya Alloh, Insya Alloh, Jazakalloh, Barokalloh, Aamiin dan yang lainnya yang sesuai pada tempatnya masing-masing. Dan saat memulai pekerjaan dengan membaca Bismillah atau diiringi dengan doa-doa lainnya yang diajarkan oleh Rosulloh SAW.
2. Dengan pikiran dan hati
Artinya, yang paling utama, ialah jangan banyak bengong, melamun, mengkhayal atau berandai-andai tentang sesuatu hingga lupa dengan ujian, peringatan dan takdir Alloh SWT. Lalu muncullah perasaan malas, pesimis atau putus asa. Dalam kondisi seperti ini, syetan (jin) dengan mudah masuk ke dalam diri orang tersebut.
Karena itu, pikiran dan hati harus selalu ingat pada Alloh SWT, bahwa Dia selalu ada mengawasi setiap makhluk-Nya dalam kehidupan ini, dan selalu berserah diri pada-Nya.
3. Dengan amal sholih yang sesuai dengan contoh Rosul-Nya.
Artinya, tidak cukup hanya zikir dengan dlam lisan, hati dan pikiran, tapi juga harus diiringi dengan tindakan nyata, yaitu dengan mengerjakan perintah-perintah Alloh SWT, seperti: sholat, zakat, puasa, haji dan perbuatan-perbuatan baik lainnya.
Sebab, tanpa diiringi dengan mengerjakan amal-amal sholih itu, maka zikir di lisan, hati dan pikiran itu hanya bagai angin yang berlalu. Maka syetan pun tidak akan takut untuk merasuki diri orang tersebut, karena tidak memiliki pertahanan yang kuat.
Sebuah hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari rodhiyallohu anhu, bersabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam:
“Perumpamaan orang yang zikir kepada Alloh dengan orang yang tidak zikir pada Alloh ialah bagaikan perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang mati.”
(HR. Bukhori).
K E S I M P U L A N
Intinya, ruqyah itu ialah untuk membersihkan diri manusia dari kendali jin (syetan) yang mengganggu manusia. Yang mana syetan itu menginginkan agar manusia tidak menempuh jalan Alloh atau keluar dari jalan Alloh, sehingga manusia malas, ogah, bahkan tidak mau beribadah kepada-Nya selama perjalanan hidupnya. Dan ketika ia mati, maka jadilah ia penghuni neraka bersama syetan.
Akhirnya, hanya kepada Alloh SWT kita mohon perlindungan dan pertolongan, dengan selalu beribadah kepada-Nya hingga datang kematian menjemput kita.
**********
No comments:
Post a Comment