“DARI AIR
KEMBALI
KEPADA AIR”
TENTANG AIR
Air (al-maaun, water) adalah
benda cair yang bening dan tembus pandang. Dalam bentuknya yang sudah diolah,
air menjadi bermacam-macam dalam hal: rasa, warna dan keencerannya.
Adapun yang akan dibahas
di sini, ialah tentang air putih yang masih alami (belum berubah rasa,
warna dan keencerannya).
Sudah banyak dibuktikan,
bahwa air putih bisa dijadikan sebagai terapi untuk mencegah dan
mengobati penyakit.
KARAKTER AIR
Karakter air yang umum kita lihat dalam kehidupan
ialah:
- Selalu mencari tempat yang rendah untuk diisinya.
Air selalu mencari tempat
yang rendah untuk diisinya sampai mencapai puncak ketinggian tertentu, selama
masih ada ruang yang kosong.
- Selalu seimbang (rata, datar) permukaannya di manapun.
Di manapun air berada,
permukaannya selalu rata dan datar (seimbang), sekalipun tempatnya miring atau
berlubang-lubang.
- Memberi tekanan / dorongan saat ditahan.
Air memberi tekanan saat
keberadaan ruangnya dibatasi. Apalagi untuk air yang mengalir, maka dia akan
terus menekan pembatas ruang yang ditempatinya seiring jumlahnya yang terus
meningkat, sehingga mampu menjebol pembatas ruang itu.
- Memberikan efek basah saat bersentuhan.
Karakter basah hanyalah
dimiliki oleh air. Efek basah ini bisa memberikan pelicinan pada benda-benda.
- Mampu mengangkat / mengapungkan benda-benda di atasnya.
Air mampu mengangkat atau
mengapungkan benda-benda yang ada di atas permukaannya, yang tidak memiliki ruang udara yang tidak dimasuki oleh
air dalam jumlah tertentu.
- Mampu membersihkan benda-benda.
Air mampu membersihkan
benda-benda dari kotoran tertentu. Kemampuan daya bersihnya akan menguat bila
dicampur dengan zat-zat lainnya, seperti deterjen, sabun dan bahan-bahan kimia
lainnya.
- Bisa didinginkan menjadi batu es (membeku).
Dalam suhu dingin
tertentu, air bisa membeku layaknya batu, yakni membeku menjadi batu es yang
keras. Kebekuan air ini bisa mendinginkan kondisi ruangan yang bersuhu panas.
- Bisa dipanaskan menjadi mendidih (menguap).
Setelah dingin membeku,
air bisa dipanaskan hingga mendidih dan menguap ke udara. Efek panas tersebut
bisa menghangatkan kondisi ruangan yang dingin.
- Mampu menyerap / menembus benda-benda padat.
Daya serap air terhadap
benda-benda padat hingga mampu menembus ke bagian lainnya. Misalnya air es: Air
dingin ini mampu menembus benda-benda padat dan keras, semacam kaca atau besi.
Contohnya, letakkan air es atau batu es pada benda-benda tersebut, maka dia
akan meresap dan menembus ke sisi-sisi bagian lainnya.
BAHAN MATERIAL MANUSIA
Inti dari bahan material
penciptaan manusia ialah air. Ini adalah berdasarkan dari Kitab
Suci Al-Quran yang diturunkan oleh Alloh Sang Maha Pencipta alam semesta dan
segala isinya itu.
Di dalam Al-Quran, ada 60
ayat yang menyebutkan kata al-maa-un (air) itu. Dan bila ditambah dengan
kata al-maa-un yang sudah mengalami perubahan sususan huruf-hurufnya
tapi masih mengandung arti air, maka penyebutan kata air itu
lebih dari 60 ayat di dalam Al-Quran tersebut.
Sedangkan dari 60 ayat
itu yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia itu, di antaranya ialah:
“Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( sulaalah yang
berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (nuthfah) di dalam tempat yang kokoh (rahim
perempuan).
Kemudian air mani itu,
Kami jadikan segumpal darah (‘alaqoh), lalu Kami ciptakan
segumpal darah itu menjadi segumpal daging (mudhghoh),
lalu Kami ciptakan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang (‘izhooma),
lalu Kami bungkus tulang-beluang itu dengan daging (lahma).
Kemudian Kami jadikan dia makhluk (dalam rupa) yang lain. Maka Maha Suci Alloh,
Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun: 12-14).
Jadi, jelas sekali, bahwa
manusia diciptakan oleh Alloh Yang Maha Kuasa dari air yang berasal dari
tanah, yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan, yang dikonsumsi oleh
manuisa, yang kemudian berproses menjadi cairan air yang berbentuk lain di
dalam tubuh manusia itu.
Maka, dengan demikian,
air memiliki peranan yang sangat penting bagi diri manusia.
Karena itu, tidak perlu
disangkal lagi, bahwa air bisa dijadikan rujukan untuk
memperbaiki kondisi tubuh manusia. Yakni, salah satunya ialah sebagai alat
terapi itu.
TERAPI DENGAN AIR
Terapi dengan mengkonsumsi air putih
(plain water) dalam takaran tertentu, adalah merupakan langkah logis
untuk mengembalikan kondisi tubuh ke posisi yang normal sebagaimana awal
penciptaannya.
From water, back to
water.....
Minal-maa-un,
ilaal-maa-in.....
Dari air kembali ke
air. Ini artinya
ialah, bahwa air bisa menormalisasikan atau mengatasi kondisi tubuh manuisa
yang bermasalah (akibat adanya penyakit atau sebab-sebab lainnya).
Hal tersebut bukan hanya
sebagai teori semata, tapi sudah banyak dibuktikan oleh orang-orang yang
meyakini kalau air itu mampu memberikan efek terapi yang ampuh bagi tubuh
manusia itu.
Dari
pengalaman-pengalaman mereka, bahwa banyak penyakit yang bisa diatasi dan
disembuhkan dengan mengkonsumsi air putih dalam takaran tertentu dan dilakukan
secara rutin.
FUNGSI AIR DALAM TUBUH
Manfaat air dalam tubuh ini yang bisa kita
pahami dengan mudah, di antaranya ialah:
Ø Melumasi
Jaringan Tubuh (Freshing)
Yakni, memberikan
pembasahan pada jaringan tubuh yang kemudian memberikan efek penyegaran ke
organ-organ tubuh yang kekeringan (dehydration) akibat adanya proses
pengeluaran cairan tubuh, seperti saat bekerja, olahraga dan bergerak lainnya.
Proses tersebut bisa
dikatakan penyegaran (freshing processing) yang bertujuan untuk
menjaga organ-organ tubuh dari keausan atau kerapuhan yang bisa mengakibatkan
peradangan (bagian dalam tubuh) atau iritasi (bagian luar tubuh, kulit).
Setelah air masuk ke
dalam tubuh, maka dia akan bekerja sama dengan darah (merah dan putih), hormon,
enzim, getah bening dan cairan-cairan tubuh lainnya.
Langkah-langkah yang
dilakukan air di antaranya ialah:
Pertama: membantu memotivasi
cairan-cairan tubuh tersebut untuk bergerak ke seluruh tubuh sesuai tugasnya
masing-masing dan pada jalurnya masing-masing.
Kedua: bergerak sendiri ke
jaringan-jaringan tubuh yang tidak bisa dilewati oleh cairan-cairan tersebut
untuk mendorong dan mengeluarkan kotoran atau sampah-sampah dari dalam tubuh. Misalnya,
lewat telapak tangan dan telapak kaki.
Ø Membersihkan
Saluran Pencernaan (Cleaning
One)
Saluran pencernaan ialah
merentang dari mulut, kerongkongan, lambung, usus 12
jari, usus kecil, usus besar, sampai ke rektum
(saluran menuju keluar) yang menuju ke anus (saluran pembuangan
terakhir).
Gerakan air pada saluran
pencernaan tersebut akan melancarkan proses pemasukan dan pengolahan makanan, dan
kemudian mendorong sampah-sampah (kotoran) dari sisa-sisa pembakaran (metabolisme)
untuk keluar lewat kandung kemih (BAK) dan lewat anus (BAB).
Proses tersebut bisa dikatakan
sebagai pembersihan pertama (cleaning one).
Ø Menekan /
Mendorong BA (Cleaning
Two)
Menekan atau mendorong BA
(buang air) ialah proses mengeluarkan kotoran secara menyeluruh dari semua
bagian tubuh yang bisa dilewati oleh air.
Ada 3 jenis BA
yang harus keluar dari tubuh, yakni:
1.
BAB (Buang Air Besar)
BAB
ialah kotoran padat (feces, tahi) yang harus keluar lewat saluran anus (dubur).
BAB ialah sisa-sisa
pembakaran dari mesin pencernaan yang tidak bisa diserap oleh usus-usus kecil
untuk dikirim ke seluruh jaringan tubuh.
Proses
pengeluaran BAB ini yang terbaik ialah dalam putaran waktu maksimal 1 X 24 jam
(proses normal dan rutin). Misalnya, masuknya makanan pada pagi hari, maka pagi
hari besoknya sisa-sisa pembakaran (BAB) itu harus dikeluarkan.
Jika
BAB tidak dikeluarkan dalam waktu 1 X 24 jam itu, maka kotoran itu mungkin akan
terserap kembali oleh tubuh dan mengeras, yang selanjutnya akan mengalami
kesulitan untuk mengeluarkannya, selain itu bisa menimbulkan efek buruk bagi
tubuh, seperti: kepala puyeng, mual, perut terasa kembung, keringat beraroma
bau, dan rasa tidak enak lainnya.
2.
BAK (Buang Air Kecil)
BAK
ini adalah kotoran yang berbentuk cairan, di antaranya ialah:
o
Air kencing (urine)
Proses
perjalanan air urine ini dari ginjal, kemudian menuju kandung kemih
(kantong kencing), yang selanjutnya menuju penis sebagai saluran pembuangan
terakhir.
Menahan
pembuangan air kencing, maka efek buruknya terasa sama seperti saat menahan
BAB. Hanya saja, penahanan air kencing yang terlalu sering dimungkinkan bisa
merubah air kencing menjadi kristal-kristal seperti batu (batu ginjal, batu
kandung kemih).
o
Air keringat (perspirant)
Air
kotoran yang keluar lewat pori-pori kulit ialah keringat. Air keringat ini
rasanya asin dan bisa mengandung aroma bau (tergantung dari jenis makanan yang
dikonsumsi).
Proses
pengeluaran air keringat ini bisa terjadi setiap saat, terutama saat tubuh
bergerak dan dalam cuaca panas.
Yang
menahan pengeluaran air keringat ialah hembusan kipas angin. Dalam
batasan-batasan yang wajar, hal itu tidak berefek buruk.
Namun
yang bisa menimbulkan efek buruk ialah adanya pemakaian make up (kosmetik)
yang tanpa batas, misalnya pada waktu-waktu sholat tidak dibersihkan dengan air
wudhu.
Penggumpalan
air keringat (yang menyatu dengan bahan-bahan kimia dari make up)
kemungkinan besar sebagai salah satu pemicu terbentuknya butiran-butiran
jerawat (terutama di wajah) akibat dari terganggunya aliran darah oleh keringat
yang tidak keluar itu. Selain itu, munculnya komedo dan bercak-bercak hitam
lainnya pada kulit (terutama di wajah).
BAG
ini terjadi dari proses pengolahan makanan (zat padat) dan minuman (zat cair)
di dalam mesin pencernaan tubuh.
Dengan
adanya fermentasi (pembusukan) dari makanan dan minuman di dalam tubuh itu,
maka salah satu hasil prosesinya ialah angin yang bertekanan (gas), yang
sudah sangat umum di sebut: kentut.
BAG
ini adalah angin yang berasal dari usus besar yang banyak bermuatan
kotoran-kotoran dari sisa-sisa pembakaran mesin pencernaan itu. Makanya BAG
memiliki aroma yang tidak sedap (bau). Dan dia keluar lewat anus (sama dengan
BAB).
Adapun
angin yang keluar lewat mulut (sendawa), itu adalah tekanan angin dari
lambung, dan angin itu tidak memiliki bau yang menyengat seperti bau kentut
itu. Sebab lambung sebagi tempat awal proses pencernaan makanan dan minuman
yang baru masuk, bukan sebagai tempat pembuangan sisa-sisa dari mesin
pencernaan itu.
Menahan
BAG yang hendak keluar lewat anus (kentut), maka akan membuat perut terasa
kembung dan akan memberikan efek bau ke dalam nafas yang keluar lewat mulut
(sendawa), karena angin yang bertekanan gas itu akan selalu mencari jalan untuk
keluar.
Selain
itu, menahan BAG bisa menimbulkan mencret-mencret saat BAB. Juga menimbulkan
rasa tidak enak pada ginjal, punggung, kandung kemih dan bagian perut lainnya.
Itulah 3 jenis BA
(buang air dan angin) yang harus keluar dari tubuh ini, yang tidak boleh
ditahan-tahan.
Ada BA yang harus
keluar dalam proses satu hari satu malam (yaitu BAB), ada yang setiap
waktu (yaitu BAK), dan ada yang sewaktu-waktu tertentu (yaitu BAG).
Proses pengeluaran 3 BA
itu diusahakan secara alami. Artinya: tidak ada paksaan, sebelum waktunya
keluar; dan tidak ada penahan pada saat ingin dikeluarkan.
Sering menahan 3 BA dalam
jangka waktu lama, akan berakibat buruk langsung bagi lambung, ginjal, lever,
usus, kulit dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Demi menjaga normalisasi
dan keseimbangan kondisi tubuh, maka izinkan 3 BA itu keluar pada
waktunya dan apa adanya. Jangan berlama-lama dan sering-sering menahannya tanpa
adanya alasan darurat.
Ø Mengangkut
Zat Gizi (Recovering)
Bersatunya air dengan
cairan-cairan lainnya di dalam tubuh (yang kemudian terjalin kerjasama yang
kompak), maka akan memperlancar proses pengiriman zat-zat gizi ke seluruh
jaringan tubuh.
Contohnya, masuknya air
hangat bisa memacu kerja jantung dalam memompa stimulasi peredaran darah ke
seluruh tubuh.
Ø Memberikan
Keseimbangan (Balancing)
Salah satu karakter air
ialah selalu rata permukaannya saat dia berada di suatu tempat, sekalipun
tempat (wadah) penyimpanannya itu miring, berlubang-lubang atau tidak rata.
Hal itu mengisyaratkan,
bahwa keberadaan air di dalam tubuh manusia bisa memberikan keseimbangan (balancing)
bagi organ-organ tubuh dalam menjalani fungsinya sehari-hari.
Dengan adanya
keseimbangan dalam tubuh, maka efek positif yang bisa dirasakan ialah tenang,
nyaman, sehat, enerjik dan rasa-rasa enak lainnya dalam menjalani hidup ini.
PROSESI TERAPI DENGAN AIR
Sebuah Ilustrasi......
Planet bumi yang kita diami ini
terdiri dari 70% air dan 30% daratan. Ini membuktikan,
bahwa jumlah air lebih banyak daripada daratan yang kita pijak ini.
Tapi walau demikian, kita
terkadang masih merasakan hawa panas di belahan bumi di mana kita tinggal ini.
Berkaca dari keberadaan
planet bumi itu, kita juga bisa meneliti, bahwa sebagian besar tubuh kita
(sekitar 70%) ini terdiri dari air. Hal itu bukan hanya membuktikan bahwa diri
kita ini diciptakan berasal dari air (sebagaimana pernyataan ayat-ayat Al-Quran
yang sudah dipaparkan di halaman depan), tetapi juga menandakan bahwa tubuh
kita ini berkaitan-erat dan bergantung dengan air.
Nah, mari mulai terapi
dengan air putih (plain water).....
- Waktu Mulai
Waktu mulai ialah di pagi
hari, yakni ketika kondisi lambung belum terisi oleh makanan dan minuman
apapun. Hal ini agar kerja air benar-benar sempurna, tanpa ada zat-zat lain
yang mengganggunya.
- Jumlah Air
Jumlah air yang pertama
untuk diminum ialah sekitar 1 liter. Ini bertujuan agar air memiliki tekanan
ketika sudah berada di dalam saluran pencernaan untuk bergerak turun menuju
saluran pembuangan.
Catatan:
Konsumsi air putih yang
dianjurkan untuk menjaga kesehatan ialah 2-3 liter per hari, atau sekitar 8-10
gelas (ukuran gelas kira-kira 250 ml).
- Cara Meminum
Cara meminumnya tidak
perlu sekaligus, apalagi bagi orang yang baru pertama kali melakukan terapi
dengan air ini. Lakukan meminumnya 1-3 kali dengan jarak waktu yang tidak
terlalu jauh, dan masih dalam lingkaran waktu di pagi hari.
Saat sedang meminum,
terkadang ada reaksi yang tidak enak di lambung (seperti reaksi menolak, atau
rasa nek), maka hentikan dulu, dan beberapa menit kemudian lanjutkan (sampai
habis 1 liter pada pagi hari itu).
Catatan:
- Bila sudah dimulai pagi hari, maka selanjutnya siang hari dan hari-hari berikutnya rutinkan mengkonsumsi air putih dalam jumlah lebih banyak dari hari-hari sebelum terapi itu.
TIPS JENIS AIR UNTUK TERAPI
Untuk memudahkan proses terapi
ini, maka air yang digunakan ialah air yang selama ini kita konsumsi (biasa
yang ada di rumah).
Tapi untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik, minimal gunakan air RO (reverse osmosis).
Jenis air ini sudah banyak diproduksi secara rumahan oleh masyarakat umum
sebagai air isi-ulang sehari-hari dan harganya pun sangat terjangkau hanya
kurang-lebih Rp. 5000,- per galon (19 liter).
Air RO ini memiliki
kelebihan dalam penyaringannya sampai beberapa kali, sehingga kadar sampah atau
logam di dalamnya sangat kecil. Dalam skala TDS-nya berada di bawah angka 10
(menandakan kemurnian air yang lebih baik, sesuai rekomendasi Organisasi
Kesehatan Dunia - WHO). Sedangkan air isi-ulang selain RO, skala TDS-nya
sampai melebihi angka 40 (menandakan kandungan sampah atau logamnya jauh
lebih banyak).
Air RO yang sudah dikemas
secara pabrikan contohnya ialah merek Bestro, yang harga per galonnya
tidak jauh beda dengan air kemasan merek Aqua.
Dan kini, sudah banyak
air-air olahan pabrik yang beredar di pasaran dalam kemasan yang kwalitasnya
lebih baik dan harganya pun lebih mahal lagi, seperti air merek Hexagonal,
Super O2, Oxy, Axogy, Cleo, Miracle, Kangen
dan merek-merek lainnya yang berlabelkan bioenergy.
Jenis air RO dan bioenergy
lainnya itu memiliki keistimewaan-keistimewaan yang lebih banyak dibandingkan
air biasa, di antaranya yang paling penting ialah:
- Memiliki kandungan oksigen yang lebih banyak, sehingga memberikan efek adem dan segar yang lebih terasa setelah mengkonsumsinya.
- Memiliki kadar sampah, logam atau unsur-unsur kotoran lainnya yang sangat rendah, sehingga mampu menembus celah-celah dari sel-sel tubuh yang paling kecil dan sempit, yang kemudian membuka jalan bagi masuknya zat-zat gizi ke seluruh jaringan tubuh dengan mudah.
- Memiliki tingkat kemurnian air yang tinggi, sehingga rasanya lebih segar, adem dan pas di tenggorokan.
Itulah beberapa kelebihan
yang penting dari air RO dan bioenergy itu.....
Tapi, di atas semua jenis
air tersebut itu, ada jenis air yang tidak bisa ditandingi keistimewaannya,
ialah air Zamzam yang sumurnya ada di kota Mekkah, Arab Saudi itu.
Banyak keistimewaan-keistrimewaan yang luar biasa dari air Zamzam ini.
Nah, kalau memang mau
melakukan terapi dengan air putih itu, mulailah dengan yang mudah saja.
Misalnya dengan air RO jenis isi-ulang yang harganya Rp. 5000 itu.
Adapun kalau memang mau
menggunakan air yang berkwalitas tinggi yang bermerek itu, tentunya itu lebih
baik dan lebih cepat proses perubahannya pada tubuh.
Tapi, dari pada tidak
melakukan sama sekali, lebih baik mulailah dengan apa adanya......
DAMPAK BURUK KEKURANGAN AIR
Kekurangan air yang bisa
diketahui secara umum ialah pada dua indikasi ini:
Pertama: Saat Merasa Haus
Rasa haus untuk minum
adalah indikasi yang sering terjadi dan kita rasakan manakala tubuh memerlukan
pemasukan air dengan segera.
Kedua: Saat Tubuh Terasa Lemas Dan
Panas
Saat jumlah air yang
diubutuhkan tubuh sangat kurang, maka tubuh terasa lemas dan ada rasa panas di
bagian dalam tubuh.
Beberapa efek buruk
akibat kekurangan air di dalam tubuh yang bisa dirasakan secara umum ialah:
- Terasa panas di bagian dalam tubuh (seperti greges-greges atau kesemutan).
- Bibir mengering dan pecah-pecah.
- Kulit mengering dan bersisik.
- Menurunnya daya konsentrasi otak.
- Hilang keseimbangan saat berdiri.
- Merasa lemas dan dingin di badan.
otak
Adapun efek buruk dari
kekurangan air yang paling parah ialah mengganggu proses kerja ginjal. Dari
kekurangan air (dehidrasi) itu mengganggu keseimbangan garam, mineral
dan unsur-unsur lain yang terkandung dalam urine (air kencing), yang pada
proses selanjutnya bisa memunculkan adanya pembentukan batu dalam ginjal.
Batu ginjal itu terbentuk
akibat adanya urine yang mengendap (tidak terbuang) dan pengkristalan
mineral dalam urine itu, karena tidak adanya dorongan untuk keluar dari
pemasukan air baru ke dalam tubuh, hal itu mungkin karena si pemilik tubuh itu
“malas minum dan malas kencing”!
Adanya batu dalam ginjal
akan mempersulit proses pengeluaran air kencing, menimbulkan rasa sakit di
bagian penis, bahkan bisa menimbulkan perdarahan lewat saluran penis.
RENUNGAN
“... Kami menjadikan
dari air segala sesuatu yang hidup...” (QS. Al-Anbiya: 30).
Manusia diciptakan dari
air. Hal ini menandakan, bahwa proses perbaikan tubuh manusia bisa dilakukan
dengan memanfaatkan air.
Oleh karena itu, terapi
dengan cara mengkonsumsi sejumlah tertentu air putih secara rutin, adalah
merupakan cara yang pas dan logis di antara cara-cara yang lainnya. Di samping
itu, terapi ini sangat mudah, murah dan aman bagi siapapun
yang mau melakukannya.
Terapi dengan air putih (plain
water) itu sudah banyak dibuktikan keampuhannya oleh orang-orang di seluruh
dunia.
Nah, “dari air kembali
kepada air”.....
Jadi, untuk membereskan
bagian-bagian tubuh yang sudah berantakan itu, maka solusi yang sangat tepat
ialah kembali ke “pengaturan awal”, yakni memberdayakan fungsi air
dengan penuh keyakinan.
PENGALAMAN DARI PENULIS
Saya (Sabda Al-Qushwa,
penulis artikel dan buku ini) menderita penyakit di kepala (terutama migrain)
sejak tahun 1985-an hingga 2016.
Saya sudah mencari obat
untuk bisa menyembuhkannya, tapi hasilnya selalu nol.
Dari pengalaman orang
lain dan dari bacaan-bacaan, saya sering mendengar dan mendapatkan keterangan
tentang terapi dengan air, yang sudah terbukti dapat menyembuhkan
penyakit-penyakit, seperti: sembelit, stroke, ginjal, migrain, asma, jantung,
diare, lever dan yang lainya. Tapi waktu itu saya belum tertarik untuk
mencobanya.
Baru pada bulan sekitar April
2016, saya mencoba terapi dengan air putih itu (jenis air yang saya
konsumsi ialah RO isi-ulang seharga Rp. 5000,- per galon).
Keinginan terapi itu
tumbuh setelah saya mendengar teman saya sembuh dari penyakit asmanya yang
sudah akut itu.
Belum sampai 1 minggu,
hasilnya sangat luar biasa...!!!
Yang pertama saya rasakan
ialah badan terasa seimbang, ringan dan stabil, karena BAB, BAK dan BAG keluar
dengan lancar dan teratur.
Dan yang tak kalah
mengagumkannya ialah.... penyakit migrain saya berangsur sembuh (hingga saya
tulis artikel ini).
Nah, silahkan coba, insya
Alloh, hasilnya tidak akan mengecewakan.....
“... Kami menjadikan dari air
segala sesuatu yang hidup...”
(QS. Al-Anbiya: 30).
******
No comments:
Post a Comment