DUA JALAN
YANG MENENTUKAN
DALAM HIDUP
Dalam hidup
ini
hanya ada dua
jalan yang menentukan
yang akan
membawa manusia menuju perjalanan akhir hidupnya.
Yakni, Jalan
Alloh (Sabilillah) dan Jalan Syetan (Sabilisysyaithon).
Maka, manusia
dalam hidup ini tidak akan lepas
dari dua
jalan tersebut: jika tidak di Jalan Alloh, berarti di Jalan Syetan,
dan sebaliknya.
Dua jalan yang menentukan itu
sudah menjadi
garis ketentuan yang tak ada pilihan lagi.
Firman Alloh:
“Kami
telah menunjukkan kepadanya (manusia) ialah dua jalan.”
(QS.
Al-Balad: 10).
“Maka
Alloh mengilhamkan kepadanya (dua jalan) sesat dan takwa.”
(QS.
Asy-Syams: 8).
1. Jalan Alloh (Sabilillah)
Jalan Alloh adalah jalan
lurus yang menuju kepada keselamatan dan kebahagiaan abadi, ialah
di surga. Ini adalah jalan bagi orang-orang yang bertakwa.
Jalan Alloh ialah jalan
yang dipimpin oleh Alloh. Dia menunjuki manusia agar selalu berada dalam
kebenaran, dan Dia tidak ingin manusia celaka dan menderita.
“Dan Alloh akan
menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal
sholih yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu sebagai pahala dan
lebih baik kesudahannya.” (QS. Maryam: 76).
Untuk berada di jalan
ini, maka manusia harus beriman terlebih dahulu kepada Alloh dan mengerjakan
amal-amal sholih yang diperintahkan-Nya.
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Alloh’, kemudian mereka
meneguhkan pendiriannya, maka tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan mereka
tidak akan bersedih hati.
Mereka itulah
penghuni-penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqof: 13-14).
2. Jalan Syetan
(Sabilisysyaithon)
Jalan Syetan adalah jalan
yang bengkok, penuh liku dan menyesatkan. Akhir dari perjalanan ini ialah penderitaan
dan penyesalan yang abadi, ialah di neraka. Ini adalah jalan bagi
orang-orang yang tersesat.
Jalan Syetan ini dipimpin
oleh Syetan yang menginginkan agar manusia berada dalam kesalahan dan dosa.
“Dan orang-orang kafir
itu maka kecelakaanlah bagi mereka dan Alloh menyesatkan (menolak) amal-amal
mereka.
Yang demikian itu
adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Alloh (Al-Quran),
lalu Alloh menghapus amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 8-9).
Di jalan ini manusia
diarahkan untuk melanggar perintah-perintah Alloh, dan mereka dibebaskan untuk
mengejar segala kesenangan duniawi dengan bebas dan tanpa batas.
“Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan manusia dan jin,
sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain keindahan-keindahan
perkataan yang menipu. Jika Tuhanmu menghendaki, tentulah mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dengan segala apa yang mereka
buat-buat itu.” (QS. Al-An’am: 112).
Inilah dua jalan yang
menentukan...
Mari sejenak kita
merenung...
Jika kita memang
menginginkan keselamatan dan kebahagiaan dalam kehidupan di dunia
ini dan di akhirat nanti, maka sudah seharusnya memilih Jalan Alloh
(Sabilillah).
Jalan Alloh ini memang
terlihat sepi, sedikit peminatnya dan tidak penuh dengan hiasan-hiasan yang
gemerlapan. Karena di jalan ini kita dituntut untuk lebih sibuk mengumpulkan
bekal untuk persediaan di akhirat nanti. Intinya, kita di dunia ini bukan untuk
bersenang-senang memuaskan diri. Sebab, untuk hal itu semua, Alloh sudah
menyiapkannya nanti di akhirat, sesuai firman-Nya ini:
“Maka seorangpun tidak
mengetahui tentang apa yang disembunyikan untuk mereka (yaitu berbagai macam
kenikmatan surga) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17).
Sedangkan Jalan Syetan,
memang selalu terlihat ramai, banyak peminatnya dan penuh dengan
kesenangan-kesenangan yang menggoda hati. Itulah hiasan-hiasan yang dirancang
oleh Syetan, agar manusia tertarik dan menyukainya. Padahal, di balik semua itu
penuh tipu-daya yang menjerumuskan ke dalam bencana yang besar.
“Kami biarkan mereka
bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka ke dalam siksa yang
keras.” (QS. Luqman: 24, baca juga: Az-Zumar: 8, Al-Mu’min: 75, Al-Ahqof: 20,
Muhammad: 12).
Dua jalan yang
menentukan itu
laksana penggambaran sebuah hadits Rosululloh ini:
“Jalan menuju surga
itu penuh duri yang merintang, sedangkan jalan ke neraka berhiaskan
kesenangan-kesenangan syahwat.”
Dan, pada akhirnya,
sebagaimana yang dijelaskan oleh Alloh ini:
“Sesungguhnya Alloh memasukkan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya.
Dan orang-orang kafir
itu bersenang-senang di dunia dan mereka makan seperti makannya
binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad:
12).
Sebagai kesimpulannya,
bahwa: Jalan Alloh dilalui oleh orang-orang yang beriman, dan Jalan
Syetan dilalui oleh orang-orang kafir. Dengan memilih salah satunya,
maka akan menentukan nasib kita nanti di akhirat.
Maka sebagai pesan yang
sangat keras dari Alloh:
“Sesungguhnya
syetan itu adalah musuh bagimu. Maka jadikanlah ia musuh. Karena sesungguhnya
syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6).
Ya, semoga kita dan anak
keturunkan kita sampai hari kiamat selalu dalam bimbingan dan perlindungan
Alloh. Aamiin...
*****
No comments:
Post a Comment