SEKILAS ALAM
SEMESTA
Definisi alam semesta ialah sebagaimana yang kita lihat saat ini. Sejauh mata
memandang, seperti itulah alam semesta.
“Segala puji bagi Alloh, Tuhan alam semesta.
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Penguasa hari pengadilan agama.” (QS.
Al-Fatihah: 1-3).
“Alloh Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak akan melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah itu sesuatu yang tidak seimbang (kacau,
bertentangan).
Maka pandanglah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?
Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu yang buruk,
dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS. Al-Mulk: 3-4).
GALAKSI BIMASAKTI DAN TATA-SURYA
1.
Galaksi
Galaksi ialah tempat berkumpulnya
benda-benda langit yang bergelantungan itu, seperti: bintang, planet, komet (bintang berekor), asteroid (debu-debu angkasa),
meteor (benda-benda langit yang jatuh ke bumi) dan yang lain-lainnya.
Ada 2 (dua)
galaksi besar di alam semesta ini yang kita kenal, yakni: bimasakti dan
andromeda. Dan susunan tata-surya
kita berada di dalam galaksi bimasakti (Via Lactea, Milky Way, kabut susu).
Diperkirakan
di alam semesta ini terdapat lebih dari 1
milyar galaksi. Jelas, semua ini di luar
jangkauan ilmu manusia.
Dalam
galaksi bimasakti terdapat lebih dari 200
milyar benda-benda langit. Luasnya
bisa diperkirakan dari garis-tengahnya sekitar 100.000 tahun perjalanan cahaya (satu tahun = 10 juta kilometer).
2.
Tata-surya
Tata-surya ialah
susunan benda-benda langit yang terdiri dari
matahari dan
10 planet ( merkurius, venus, bumi, mars, jupiter,
saturnus, uranus, neptunus, pluto dan eris ) itu. Semua benda-benda itu berputar pada jalurnya masing-masing
dan membentuk lingkaran. Sebagai
titik-pusat lingkarannya ialah
matahari.
Keberadaan matahari sebagai sumber penerangan dan kehidupan bagi planet-planet
tersebut.
“Tidaklah mungkin matahari baginya akan
bentrok dengan bulan, dan malampun tidak akan mendahului siang. Dan semua (benda-benda
langit itu) berputar dalam garis edarnya.” (QS. Yasin: 40).
TIGA BENDA LANGIT
DALAM TATA-SURYA
Adanya gerhana adalah
melibatkan 3 (tiga) benda langit
ini: (1) matahari, (2) bumi dan (3) bulan.
Mari kita
kenali terlebih dahulu 3 benda langit ini lebih dekat lagi...
1.
Matahari (asy-syams,
sun)
Matahari adalah sejenis
bintang
yang terbentuk dari awan dan gas yang berputar sangat cepat sehingga menjadi
sangat panas dan bersinar.
Debu-debu
angkasa yang terpental akibat kecepatan gerakan matahari itu lalu mendingin dan
menjadi planet-planet yang kemudian mengiringi putaran matahari.
Garis-tengah: sekitar 110 x garis-tengah bumi, yakni: 110 x 12.756 kilometer.
Besar: sekitar 108 x bumi.
Suhu panas luar (permukaan):
matahari sekitar 6000 derajat Celcius.
Suhu di
dalam: jutaan derajat Celcius.
2.
Bumi (al-ardh, earth)
Bumi adalah planet ke-3 setelah merkurius dan venus
(dari 10 planet yang ada) yang berputar mengelilingi matahari.
Jarak bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer.
Terlihat
dari luar angkasa, bumi seperti bola yang berwarna biru, atau sering dikatakan
sebagai blue diamond (berlian
biru).
Bagian bumi
sekitar 70% ialah wilayah air, dan
bagian daratannya 30%. Makanya, di
bumi suhunya sejuk siang dan malam, ditambah lagi dengan banyaknya oksigen. Itulah sebabnya, di bumi
memiliki unsur-unsur kehidupan.
Sebagaimana
benda-benda angkasa lainnya, bumi selalu berputar setiap waktu mengelilingi
matahari, sebagai proses terjadinya pergantian siang dan malam, dan untuk
menentukan adanya perhitungan: jam, hari, bulan dan tahun.
Sisi
lainnya yang perlu diketahui tentang bumi ialah:
·
Kecepatan berputar di tempat (rotasi): 1600 km/jam.
·
Waktu lamanya rotasi (siang dan malam): 23 jam + 56 menit.
·
Kecepatan revolusi (berputar sambil berjalan): 100.000 km/jam.
·
Waktu lamanya revolusi: 365 hari (1 tahun).
·
Jarak tempuh revolusi (dalam satu kali): 939.886.400 km.
·
Beratnya: 6000.triliun.triliun ton.
·
Suhu: -88 derajat hingga 58 derajat.
Sebuah
pertanyaan: mengapa benda-benda di bumi tidak berpentalan akibat putarannya?
Jawabannya: karena bumi memiliki gaya tarik-menarik (gravitasi), sehingga benda-benda yang terlempar kembali lagi
jatuh ke bumi.
3.
Bulan (al-qomar, moon)
Bulan (nama lainnya: Luna) adalah benda langit yang tidak termasuk ke dalam kelompok
planet-planet. Ia berputar dan mengelilingi bumi. Maka ia disebut sebagai satelit atau pengiring bumi.
Warna bulan
nampak kuning keemasan. Tapi dia tidak mempunyai sumber cahaya. Sedangkan cahaya
yang dipantulkannya ke bumi itu berasal dari matahari.
“Matahari dan bulan beredar berdasarkan
perhitungan.” (QS. Ar-Rohman: 5).
Mengenal
lebih dekat lagi tentang bulan: tentang keberadaannya dan material
pembentukannya, ialah...
·
Keberadaan fisik: terdiri dari kawah gunung batu dan logam panas padat.
·
Berat: 73.483.miliar.miliar.
·
Diameter (garis tengah): 3.476 km.
·
Jarak ke bumi: 384.400 km.
·
Revolusi (berputar sambil berjalan mengelilingi bumi): 27 hari 7 jam.
·
Suhu: minimal 233 derajat hingga plus 123 derajat.
PROSESI GERHANA
“Gerhana” secara bahasa artinya ialah “gelap” (sebagian atau seluruhnya) pada
permukaan matahari atau bulan, karena adanya saling menutupi antara benda
langit yang satu dengan yang lainnya.
Dalam
bahasa hadits, Rosululloh menggunakan
kata “khosafa” (terdiri dari tiga huruf: kho, sin, fa) dan “kasafa” (kaf, sin,
fa) untuk kata gerhana.
Kemudian
ada 2 (dua) kata yang berkembang untuk sebutan gerhana, yakni: khusuf
(kho, sin, fa) dan kusuf (kaf, sin, fa).
Khusuf
dan kusuf
kedua-duanya adalah arti untuk kata gerhana.
Perbedaannya adalah terletak pada penempatannya saja berdasarkan hadits dari
Imam Bukhori dan Imam Muslim:
Ø Imam Bukhori (dalam
hadits riwayatnya) menggunakan kata kasafa (artinya: menutup, menundukkan) untuk gerhana bulan: kasafal-qomar.
Ø Imam Muslim (dalam
hadits riwayatnya) menggunakan kata khosafa (artinya: hilang, lenyap, tenggelam) untuk gerhana matahari: khosafatisy-syams.
Tapi, dalam
sebuah kamus bahasa Arab, kata khosafa juga digunakan untuk gerhana bulan: khosafal-qomar. Dan dalam Al-Quran dinyatakan:
“Wa
khosafal-qomar. Dan hilang (cahaya) bulan.” (QS. Al-Qiyamah: 8)
Dengan
demikian, penempatan dua kata tersebut (khosafa dan kasafa) tidak perlu lagi
diperdebatkan. Intinya, kedua kata tersebut di manapun penempatannya (untuk
gerhana matahari atau gerhana bulan) adalah shohih.
SEBAB ADANYA
GERHANA
Para “pemain” dari benda angkasa yang
terlibat dalam gerhana ialah 3 (tiga) unsur: matahari, bumi dan bulan.
Sebagaimana
biasa, masing-masing benda angkasa tersebut berputar pada tempatnya: Matahari
berputar ditempatnya dan tidak ber-revolusi, bumi berputar di tempat dan
berjalan mengelilingi matahari, dan bulan berputar mengelilingi bumi. Dan suatu
saat, pada setiap tahun, sampailah ketiga benda angkasa itu pada posisi di mana
saling sejajar satu sama lainnya. Itulah gerhana.
Sesungguhnya,
peristiwa gerhana itu adalah sebuah kejadian yang sudah ada sejak matahari,
bumi dan bulan itu sudah bergelantungan di angkasa. Adapun gerhana yang terjadi
hingga tahun ini adalah merupakan pengulangan-pengulangan dari gerhana-gerhana
yang sudah ada itu, dan ini merupakan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh
Alloh sebagai Sang Maha Pencipta alam semesta ini.
Hanya ada 2 (dua) gerhana yang terjadi di alam
semesta ini, yang mana hal ini adalah fenomena alam yang terjadi dalam setiap
tahunnya...
Pertama: Gerhana Bulan (GB)
Terjadinya gerhana bulan (GB) ialah saat
bulan memasuki wilayah bayangan bumi, sehingga cahaya
matahari yang tertuju ke
bulan terhalang oleh bumi, dan
bayangan bumi jatuh ke bulan, maka jadilah bulan gelap.
Ada 2 (dua) jenis gerhana bulan (GB),
yakni:
1.
GB
Total
Gerhana bulan total ialah posisi matahari,
bumi (di tengah) dan bulan berada dalam satu garis lurus (sejajar). Sehingga, sinar matahari
yang menuju bulan seluruhnya terhalang oleh bumi, maka bulan benar-benar nampak
gelap total.
2.
GB
Sebagian
Gerhana bulan sebagian ialah posisi matahari dan bumi (di tengah) berada dalam
satu garis lurus, sedangkan
bulan berada sedikit lebih tinggi dari bumi, dan terlihat bulan sebagiannya
terang dan sebagiannya lagi gelap.
Kedua: Gerhana Matahari (GM)
Gerhana matahari ialah saat di mana bulan berada di tengah antara matahari dan
bumi. Sehingga sinar matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan. Jadilah bumi
nampak gelap.
Ada 2 (dua) jenis gerhana matahari (GM),
yakni:
1.
GM
Total
Gerhana matahari total ialah matahari, bulan (di tengah) dan bumi berada
pada satu garis lurus. Sehingga sinar matahari yang menuju ke bumi
terhalang sepenuhnya oleh bulan.
2.
GM
Sebagian
Gerhana Matahari sebagian ialah posisi matahari , bulan (di tengah) dan bumi
berada dalam satu garis lurus. Sedangkan
bumi sedikit berada di bawah bulan, dan nampak matahari sebagian terhalang oleh
bulan.
BAHAYANYA
GERHANA
Matahari,
bumi dan bulan masing-masing memiliki gaya
gravitasi (gaya tarik-menarik). Sehingga benda-benda yang ada di sekitarnya
tidak bisa lepas (terpental) dari dalam lingkaran putarannya.
Maka, pada
saat gerhana, terjadilah tarik-menarik
antara tiga benda angkasa itu, yakni:
·
Saat gerhana bulan (GB) terjadi, maka bumi (yang terletak di tengah) berada dalam tarikan gravitasi matahari dan bulan yang
masing-masing berlawanan arah.
·
Saat gerhana matahari (GM) terjadi, maka bulan (yang terletak di tengah) berada dalam tarikan gravitasi matahari dan bumi yang keduanya berlawanan arah.
Nah, pada
saat itulah bahaya sedang mengancam...!
KIAMAT DI UJUNG
TANDUK
Pada saat
terjadinya gerhana, maka tiga benda
tata-surya (matahari, bumi dan bulan) itu sedang berada dalam “adu-tarik” gaya gravitasi. Sehingga, apabila ada yang “kalah” dalam adu-tarik tersebut, maka
akan terjadilah benturan dahsyat, yang akan disusul oleh
benturan-benturan lainnya di antara benda-benda angkasa di alam raya ini.
“Apabila matahari digulung. Dan apabila
bintang-bintang berjatuhan. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan. ” (QS.
At-Takwir: 1-3).
Itulah
saatnya... kiamat sudah dimulai...!
Dan alam semesta ini akan mengalami kehancuran sehancur-hancurnya...!!!
“Apabila langit terbelah. Dan apabila
bintang-bintang jatuh berserakan. Dan
apabila lautan dijadikan meluap. Dan apabila kuburan-kuburan terbongkar.” (QS.
Al-Infithor: 1-4).
TANDA-TANDA
KIAMAT
Dengan
demikian, bahwa kehadiran gerhana
(matahari dan bulan) adalah merupakan salah satu tanda-tanda terjadinya kiamat. Sebagaimana dalam banyak ayat-ayat
Al-Quran sudah diisyaratkan...
“Alloh bersumpah demi hari kiamat.”
“Manusia bertanya: ‘Kapankah hari kiamat itu
terjadi?’
Maka apabila mata terbelalak.
Dan apabila bulan telah hilang cahayanya.
Dan matahari dan bulan dikumpulkan.
Pada hari itu manusia berkata: ‘Ke mana
tempat lari?’
Sekali-kali tak ada! Tak ada tempat
berlindung.
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu
tempat kembali.”
(QS. Al-Qiyamat: 1 dan 6-12).
Isyarat-isyarat kiamat sudah diberitakan 1430 tahun lebih yang lalu (yakni sejak
Kitab Al-Quran diturunkan), dan pada saat itu kiamat dijelaskan bahwa “sudah dekat” saat terjadinya.
“Sudah dekat terjadinya hari kiamat.” (QS.
An-Najm: 57).
“Sudah dekat saat (terjadinya kiamat) itu
dan saat telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qolam: 1).
SAAT PASTI
TERJADINYA KIAMAT
Hari kiamat
adalah termasuk masalah ghoib, yang hanya Alloh saja yang dapat mengetahuinya
dengan pasti.
“Tidak ada siapapun yang akan menyatakan
terjadinya hari kiamat itu selain Alloh.” (QS. An-Najm: 58).
Bahkan,
Rosululloh sendiripun tidak mengetahui “kapan terjadinya kiamat” itu. Berarti
itu hanya urusan Alloh saja.
Sebagai
bukti bahwa Rosululloh tidak tahu tentang kiamat itu, pernah Malaikat Jibril
bertanya: “Fa akhbirnii ‘anis-saa’ah. Maka kabarkanlah padaku tentang kiamat.”
Sabda
Rosululloh: “Mal-mas,ulu ‘anhaa bi a’lama minas-saa,ili. Tidaklah yang ditanya
lebih tahu dari yang menanya.” (HR. Muslim).
Dalam ayat
lainnya Alloh menegaskan lagi...
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad)
tentang kiamat: ‘Kapan terjadinya?’
Katakanlah: ‘Sesungguhnya ilmu tentang
kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak ada seorangpun yang dapat
menjelaskan waktu kedatangannya selain Alloh. Kiamat itu sangat berat
huru-haranya bagi makhluk di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang
kepadamumelainkan dengan tiba-tiba (mendadak)’.
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu
benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat
itu hanyalah di sisi Alloh, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.”
(QS. Al-A’rof: 187).
RENUNGAN
Ya!
Dengan
adanya gerhana (matahari dan bulan) itu, kita patut merenung sedalam-dalamnya: tentang
keberadaan kita di bumi ini. Bahwa, pada akhirnya alam semesta ini akan
mengalami kehancuran secara total, dan peristiwa dahsyat itu akan terjadi
secara tiba-tiba (mendadak).
“Semua yang ada di bumi ini akan binasa. Dan
tetap kekal Wajah Tuhanmu Yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan.” (QS.
Ar-Rohman: 26-27).
Nah!
Bila sampai
pada gerhana saat ini posisi matahari, bumi dan bulan masih kembali lagi ke
garis-edarnya yang normal, maka ini berarti Alloh Sang Pencipta alam semesta
ini masih berkenan memberi kesempatan kepada kita dan makhluk-makhluk lainnya
untuk terus hidup sampai batas-waktu yang pada akhirnya bertemu juga dengan
hari kiamat itu.
Jadi, yang
jelas saat ini ialah... kita harus benar-benar bersyukur kepada Alloh, bila
kita masih diberi kesempatan untuk hidup di alam semesta ini. Sebab, dengan
demikian, kita masih ada kesempatan untuk bisa memperbaiki diri sebaik-baiknya,
sebagaimana yang Alloh nyatakan...
“Man
ahsanu ‘amala... Siapa (orang) yang lebih baik amalnya...” (QS. Huud: 7; Al-Kahfi: 7, 30; Al-Mulk: 2).
Yakni, yang
dimaksud ialah amal dalam beribada
kepada Alloh. Karena itu, selama diberi kesempatan, maka
ber-amal-ibadah-lah sebaik-baiknya...
“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu,
dan jadilah kamu di antara orang-orang yang sujud.
Dan beribadahlah kepada Tuhanmu sampai
datang kepadamu sesuatu yang diyakini (kematian).” (QS. Al-Hijr: 98-99).
CATATAN
Bahwa, ada 4 (empat) pesan penting dalam khutbah gerhana Rosululloh SAW pada
masa awal kenabian dan kerosulannya itu, ialah:
1. Takbir
Pada saat
sedang terjadi gerhana, maka yang banyak harus kita lakukan ialah ber-takbir:
Allohu
Akbar Allohu Akbar, Laa ilaaha illalloh, Wa lillahilhamd (Maha Besar Alloh,
tiada tuhan selain Alloh, dan bagi Alloh segala puji). –17;111
2. Doa
Ber-doa
adalah sangat penting, apalagi pada saat-saat tertentu yang ada perintahnya
(seperti pada saat gerhana ini). Yakni, memohon perlindungan, pertolongan dan
kekuatan dalam menghadapi hidup, dalam kondiri apapun yang terjadi. –40:60 ,
17:80
3. Sholat
Sholat
sunnah pada saat terjadinya gerhana, adalah sangat luar biasa. Karena sholat
gerhana itu hanya dikerjakan pada saat terjadi gerhana saja (yang hanya ada
dalam satu tahun sekali). Jadi, sholat gerhana itu sangat monumental
(bersejarah).—21: 14
4. Infak
Bersedekah
pada saat gerhana, tentu memiliki nilai luar biasa. Sebab, siapa tahu gerhana
yang sedang terjadi itu merupakan pertanda kehancuran bagi alam semesta ini. –
63: 10
Akan tetapi,
bukan berarti 4 (pesan) Rosululloh itu hanya dikerjakan pada saat terjadinya
gerhana saja.
Jika kita
memang masih diberi kesempatan oleh Alloh untuk hidup di bumi ini, maka 4 pesan
Rosululloh tersebut tetap kita kerjakan sebaik-baiknya. Sebab, siapa tahu kita
tidak akan bertemu lagi dengan gerhana tahun berikutnya. Wallohu a’lam.
KESIMPULAN
Jika kita
cermati sedalam-dalamnya, maka gerhana
adalah merupakan awal-kejadian bagi
terjadinya hari kiamat. Sebab, Alloh
banyak menyebut tentang matahari, bumi dan bulan yang berkaitan dengan hari
kiamat. Seperti:
1. Bulan terbelah dan hilang cahayanya
2. Matahari dan bulan menjadi satu
3. Bumi digoncangkan
4. Bumi mengeluarkan isi perutnya.
Dengan
demikian, Rosulullohpun memberikan 4 (empat) pesan penting itu. Sebab, siapa
tahu gerhana yang sedang terjadi itu merupakan awal-kejadian tibanya hari
kiamat yang datangnya secara tiba-tiba itu.
Dan,
akhirnya, mumpung masih diberi
kesempatan oleh Alloh hidup di alam semesta ini, marilah kita tingkatkan terus beribadah kepada-Nya.
Karena, pada saatnya nanti kitapun akan kembali jua menghadap-Nya, meskipun
hari kiamat belum terjadi.
Barokallohu lii wa lakum...