Monday, May 2, 2016

DUA JALAN YANG MENENTUKAN DALAM HIDUP: JALAN ALLOH DAN JALAN SYETAN



DUA JALAN
YANG MENENTUKAN
DALAM HIDUP

Dalam hidup ini
hanya ada dua jalan yang menentukan
yang akan membawa manusia menuju perjalanan akhir hidupnya.
Yakni, Jalan Alloh (Sabilillah) dan Jalan Syetan (Sabilisysyaithon).

Maka, manusia dalam hidup ini tidak akan lepas
dari dua jalan tersebut: jika tidak di Jalan Alloh, berarti di Jalan Syetan, dan sebaliknya.

Dua jalan yang menentukan itu
sudah menjadi garis ketentuan yang tak ada pilihan lagi.
Firman Alloh:
“Kami telah menunjukkan kepadanya (manusia) ialah dua jalan.”
(QS. Al-Balad: 10).
“Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (dua jalan) sesat dan takwa.”
(QS. Asy-Syams: 8).



1.     Jalan Alloh (Sabilillah)

Jalan Alloh adalah jalan lurus yang menuju kepada keselamatan dan kebahagiaan abadi, ialah di surga. Ini adalah jalan bagi orang-orang yang bertakwa.
Jalan Alloh ialah jalan yang dipimpin oleh Alloh. Dia menunjuki manusia agar selalu berada dalam kebenaran, dan Dia tidak ingin manusia celaka dan menderita.

“Dan Alloh akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal sholih yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu sebagai pahala dan lebih baik kesudahannya.” (QS. Maryam: 76).

Untuk berada di jalan ini, maka manusia harus beriman terlebih dahulu kepada Alloh dan mengerjakan amal-amal sholih yang diperintahkan-Nya.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Alloh’, kemudian mereka meneguhkan pendiriannya, maka tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan mereka tidak akan bersedih hati.
Mereka itulah penghuni-penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqof: 13-14).

2.     Jalan Syetan (Sabilisysyaithon)

Jalan Syetan adalah jalan yang bengkok, penuh liku dan menyesatkan. Akhir dari perjalanan ini ialah penderitaan dan penyesalan yang abadi, ialah di neraka. Ini adalah jalan bagi orang-orang yang tersesat.
Jalan Syetan ini dipimpin oleh Syetan yang menginginkan agar manusia berada dalam kesalahan dan dosa.

“Dan orang-orang kafir itu maka kecelakaanlah bagi mereka dan Alloh menyesatkan (menolak) amal-amal mereka.
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Alloh (Al-Quran), lalu Alloh menghapus amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 8-9).

Di jalan ini manusia diarahkan untuk melanggar perintah-perintah Alloh, dan mereka dibebaskan untuk mengejar segala kesenangan duniawi dengan bebas dan tanpa batas.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain keindahan-keindahan perkataan yang menipu. Jika Tuhanmu menghendaki, tentulah mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dengan segala apa yang mereka buat-buat itu.” (QS. Al-An’am: 112).

Inilah dua jalan yang menentukan...



Mari sejenak kita merenung...

Jika kita memang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan dalam kehidupan di dunia ini dan di akhirat nanti, maka sudah seharusnya memilih Jalan Alloh (Sabilillah).
Jalan Alloh ini memang terlihat sepi, sedikit peminatnya dan tidak penuh dengan hiasan-hiasan yang gemerlapan. Karena di jalan ini kita dituntut untuk lebih sibuk mengumpulkan bekal untuk persediaan di akhirat nanti. Intinya, kita di dunia ini bukan untuk bersenang-senang memuaskan diri. Sebab, untuk hal itu semua, Alloh sudah menyiapkannya nanti di akhirat, sesuai firman-Nya ini:
“Maka seorangpun tidak mengetahui tentang apa yang disembunyikan untuk mereka (yaitu berbagai macam kenikmatan surga) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17).

Sedangkan Jalan Syetan, memang selalu terlihat ramai, banyak peminatnya dan penuh dengan kesenangan-kesenangan yang menggoda hati. Itulah hiasan-hiasan yang dirancang oleh Syetan, agar manusia tertarik dan menyukainya. Padahal, di balik semua itu penuh tipu-daya yang menjerumuskan ke dalam bencana yang besar.
“Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka ke dalam siksa yang keras.” (QS. Luqman: 24, baca juga: Az-Zumar: 8, Al-Mu’min: 75, Al-Ahqof: 20, Muhammad: 12).

Dua jalan yang menentukan itu laksana penggambaran sebuah hadits Rosululloh ini:
“Jalan menuju surga itu penuh duri yang merintang, sedangkan jalan ke neraka berhiaskan kesenangan-kesenangan syahwat.”

Dan, pada akhirnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Alloh ini:
“Sesungguhnya Alloh memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.
Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang di dunia dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12).

Sebagai kesimpulannya, bahwa: Jalan Alloh dilalui oleh orang-orang yang beriman, dan Jalan Syetan dilalui oleh orang-orang kafir. Dengan memilih salah satunya, maka akan menentukan nasib kita nanti di akhirat.

Maka sebagai pesan yang sangat keras dari Alloh:

“Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu. Maka jadikanlah ia musuh. Karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6).

Ya, semoga kita dan anak keturunkan kita sampai hari kiamat selalu dalam bimbingan dan perlindungan Alloh. Aamiin...

***** 

 


No comments:

Post a Comment