Wednesday, May 25, 2016

BUKU "PUISI-PUISI KENANGAN" (RINGKASAN)



UNTAIAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah.
Segala puji untuk Alloh Yang Maha Pengasih, yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada saya untuk merampungkan penulisan buku sentimental ini.
Dan terima kasih banyak kepada Rasibook.com yang telah bersedia menerbitkan buku ini.

Semoga kehadiran
buku PUISI-PUISI KENANGAN ini memberikan kebaikan kepada para pembacanya, khususnya bagi mereka yang menginginkan ketenangan dan kedamaian
di bawah payung cinta
...



PERSEMBAHAN

Saya persembahkan
buku sentimental ini
kepada orang-orang
yang  mendambakan
kesampaian
dan
kedamaian
dalam cinta
...



SALAM JUMPA
SANG PENULIS

Para pembaca yang tercinta...
Puisi... adalah rangkaian kata yang tersusun rapi, indah dan mengandung makna yang dalam, karena ia lahir dari olah rasa dan pikir yang matang.
Taklah heran, sentuhan puisi dalam hati melebihi kata-kata yang lain. Apalagi saat ia melambari ungkapan cinta, sungguh merupakan sebuah harmonisasi
yang tak kan mudah terlupakan.

Buku PUISI-PUISI KENANGAN bermuatan ungkapan-ungkapan cinta, rindu dan cemburu yang telah melintas dalam hidup ini. Ia bisa menjadi kenangan bagi orang yang pernah merasakannya dan menjadi pelajaran bagi orang yang belum pernah mengalaminya.

Membaca PUISI-PUISI KENANGAN bisa merelaksasi ketegangan pada saraf-saraf otak dan hati, terutama bagi orang-orang yang sangat sedikit memiliki waktu santai. Yang tua akan merasakan kembali ke masa-masa muda dulu, dan yang muda akan terinspirasi untuk pantang menyerah  ke depan. Sehingga mereka selalu merasakan, bahwa hidup ini tetap indah dan menyenangkan, tanpa harus menyesali apa yang pernah terjadi dan tak perlu takut menghadapi apa yang akan terjadi.

Di samping itu, PUISI-PUISI KENANGAN bisa menjadi terapi yang memotivasi semangat hidup bagi orang-orang yang terbaring karena sakit. Untuk membangkitkan perasaan yang berbung-bunga sebagai kekuatan daya-hidup dalam rangka membantu proses kesembuhannya, maka sentuhan-sentuhan dari PUISI-PUISI KENANGAN adalah salah satu alternatifnya.

Ya,
selamat menikmati sentuhan-sentuhan dari PUISI-PUISI KENANGAN.
Semoga menambah semangat hidup:
tetap survive dan tersenyum
walau apapun yang terjadi
......





UNTUK PEMBELIAN, HUBUNGI :
SABDA AL-QUSHWA
  WA. 08977745997

Thursday, May 5, 2016

2 TIPE BIDADARI: BIDADARI DUNIA DAN BIDARARI AKHIRAT



2 TIPE BIDADARI

Pada dasarnya, kaum wanita diciptakan adalah untuk menjadi calon bidadari-bidadari. Karena alam dunia ini diciptakan penuh dengan perhiasan, kemewahan dan keindahan. Manakala semua itu berpadu dalam satu harmonisasi yang kompak, maka sempurnalah keberadaannya dalam hidup ini.
Menjadi bidadari... adalah impian tertinggi setiap wanita, sebab kedudukan seorang bidadari berada di atas semua wanita.

Ada 2 tipe wanita yang menjadi bidadari.

Pertama: Bidadari Duniawi
Ialah bidadari-bidadari yang hanya hidup di dunia saja. Mereka adalah wanita-wanita yang hanya ingin mereguk kesenangan dan kemewahan di dunia saja, tanpa memikirkan kehidupan di akhirat. Bagi mereka “dunia adalah segalanya”. Prinsip mereka adalah “hidup hanya sekali, jangan sia-siakan kesempatan yang ada...” Oleh karena itu, mereka jadikan dunia ini sebagai ajang pesta-pora demi meraih kepuasan sebanyak-banyaknya. Inilah pinta mereka...
“Ya Tuhan kami, berikanlah kami apa-apa di dunia ini...” (QS. Al-Baqoroh: 200).

Alloh pun tidak menahan permintaan mereka itu...
“... Bagi siapa yang menginginkan balasan di dunia, niscaya Kami berikan balasan itu kepada mereka...” (QS. Ali Imron: 145).

Namun, di akhirat nanti, mereka sudah tidak ada bagiannya lagi. Artinya, mereka sudah tidak mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan...
“... Dan tiadalah baginya bagian di akhirat.” (QS. Al-Baqoroh: 200).
“Bagi siapa yang menginginkan kehidupan sekarang (dunia dan kesenangannya), maka Kami segerakan (berikan) baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki kepada orang yang Kami kehendaki, dan sudah Kami tentukan baginya neraka Jahannam (di akhirat), ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” (QS. Al-Isro: 18).

Itulah perjalanan akhir bagi orang-orang yang hanya ingin mendapatkan kesenangan, kemewahan dan kebahagiaan di dunia saja, tanpa peduli dengan nasibnya di akhirat nanti. Maka neraka menjadi tempat tinggalnya selama-lamanya.

Kedua: Bidadari Surgawi
Ialah bidadari-bidadari di akhirat nanti. Mereka ini adalah wanita-wanita yang tidak terpesona oleh gemerlapnya kemewahan dan kesenangan duniawi, sebab semua itu hanyalah sementara. Mereka sangat menyadari, bahwa bidadari yang sebenarnya itu ialah di akhirat nanti. Karena itu, dunia ini bukanlah tempatnya untuk dijadikan ladang berpuas-puas dalam kesenangan dan kemewahan.
Mereka tidak perlu semua itu, karena diri mereka sendiri adalah permata yang nilainya melebihi dunia dan seisinya...
“Dunia itu adalah permata, dan sebaik-baiknya permata dunia, ialah wanita sholihah.” (Al-Hadits).

Wanita-wanita yang menjadi calon bidadari-bidadari surga itu, ialah mereka yang menjadikan kehidupan dunia ini sebagai ladang mengumpulkan bekal untuk di akhirat nanti. Mereka banyak beramal sholih, dan doa mereka...
“... Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
“Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian (di akhirat) dari apa yang mereka usahakan, dan Alloh sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS. Al-Baqoroh: 201-202).

Nah, sekarang pilihannya ada di tangan kaum wanita...

Jika mereka memilih menjadi bidadari-bidadari di dunia ini, berarti mereka harus bersiap-siap untuk tidak mendapatkan kesenangan dan kemewahan di akhirat. Yang akan mereka dapatkan adalah api neraka yang menyala.
Jika mereka memilih menjadi bidadari-bidadari surga, maka mereka harus banyak-banyak bersabar dalam berusaha mengumpulkan bekal amal sholih untuk di akhirat itu, dan harus berusaha keras menghindari godaan-godaan dari kesenangan dan kemewahan dunia yang sementara ini.

Dan, akhirnya, Alloh akan menilai siapa yang terbaik amal-amalnya, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan yang abadi dari-Nya...

“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.”
“Yang putih jelita, terpingit dalam gedung.”
“Mereka bersandarkan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.”
(QS. Ar-Rohman: 58, 72, 76).

*****