Tuesday, March 29, 2016

LGBT DAN HUJAN BATU



LGBT DAN HUJAN BATU



Hujan... yang kita kenal hingga hari ini, adalah titik-titik air yang jatuh dari langit, yang akan menyirami bumi: dari kering menjadi basah, atau dari mati menjadi hidup (tumbuh).

“Dia-lah Alloh Yang meniupkan angin pembawa kabar gembira yang dekat di antara kedatangan rahmat-Nya (hujan), dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih.
Agar Kami hidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami: binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.” (QS. Al-Furqon: 48-49).

Tapi..., bagaimana kalau hujan itu bukan lagi berupa air, melainkan “hujan batu” ?!

Hujan batu” itu pernah terjadi di zaman Nabi Luth ‘alaihissalam, sebagai azab dari Alloh kepada bangsanya Nabi Luth yang telah melakukan perbuatan fahisyah itu, yakni perbuatan berhubungan seksual (syahwat) dengan sesama jenis.

“Dan Alloh mengutus Luth, ketika dia berkata kepada bangsanya: ‘Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun di alam semesta ini sebelum kalian?
Sesungguhnya kalian (laki-laki) mendatangi laki-laki dalam memuaskan nafsu syahwat kalian, bukan kepada perempuan, jelaslah kalian ini adalah bangsa yang melanggar batas’.” (QS. Al-A’rof: 80-81).

Peringatan Nabi Luth itu ditanggapi dengan pengusiran oleh bangsanya itu. Dan manakala mereka sudah benar-benar tidak mau lagi menerima ajakan kebenaran, bahkan mereka malah menantangnya, maka pada saat itulah azab Alloh turun...

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri bangsa Nabi Luth itu yang di atas menjadi ke bawah (jungkir balik), dan Kami hujani di atasnya dengan batu dari jenis yang panas (membara) dengan bertubi-tubi.” (QS. Huud: 82).

Sungguh sebuah peristiwa yang sangat mengerikan !!!

Dan, sejarah bisa terulang di setiap zaman...
Sebagaimana fenomena yang sedang terjadi saat ini, di mana perbuatan lesbian, guy, biseksual dan transgender (LGBT) tengah marak dilakukan oleh sebagian orang-orang di seluruh dunia. Bahkan yang mereka perbuat itu jauh lebih parah dari yang pernah dilakukan oleh bangsanya Nabi Luth itu.
LGBT saat ini, bukan hanya ingin memuaskan nafsu syahwat antara laki-laki dengan laki-laki, dan perempuan dengan perempuan. Tapi juga ada motiv-motiv bisnis yang ditopang oleh sumber keuangan dunia yang kuat. Para LGBT itu menginginkan agar orang lain mengikuti apa yang mereka lakukan itu.
Tentulah, prilaku LGBT itu menjadi ancaman bagi orang-orang yang memiliki fithrah manusia yang normal. Bila para LGBT itu memiliki posisi yang kuat secara komunitas dan hukum, pastilah mereka akan melakukan seperti apa yang pernah dilakukan oleh bangsanya Nabi Luth itu, yakni: kekerasan dan pengusiran !!
“Dan tidaklah ada jawaban bangsanya Nabi Luth itu selain mengatakan: ‘Usirlah mereka (Nabi Luth dan para pengikutnya) dari negeri kalian ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri’.” (QS. Al-A’rof: 82).

Oleh karena itu, bila prilaku LGBT ini terus merebak dan merajalela di mana-mana, maka puncaknya ialah turunnya azab dari langit. Yakni, “hujan batu” yang tak akan ada seorangpun yang bisa selamat darinya, bahkan mungkin intensitasnya lebih parah dari yang pernah terjadi sebelumnya.

Sungguh mengerikan !!!

Semoga negeri kita ini terbebas dari azab Alloh --yang tidak hanya menimpa para pelaku dosa itu tapi juga menimpa orang-orang yang tidak berbuat dosa di antara mereka itu--, dan kita berada dalam bimbingan Alloh dan perlindungan-Nya.
Aamiin yaa Mujibussa-iliin......

>>>> JANGAN MALAS, IKUTI URAIAN VIDEO-AUDIONYA DI : 
                                                                                            youtube.com /lgbt dan hujan batu

********

Monday, March 7, 2016

GERHANA MATAHARI DAN BULAN: PERTANDA PETAKA-DAHSYAT MENUJU KEHANCURAN TOTAL ALAM SEMESTA




SEKILAS ALAM SEMESTA

Definisi alam semesta ialah sebagaimana yang kita lihat saat ini. Sejauh mata memandang, seperti itulah alam semesta.

“Segala puji bagi Alloh, Tuhan alam semesta.
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Penguasa hari pengadilan agama.” (QS. Al-Fatihah: 1-3).

“Alloh Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah itu sesuatu yang tidak seimbang (kacau, bertentangan).
Maka pandanglah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?
Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu yang buruk, dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS. Al-Mulk: 3-4).


GALAKSI BIMASAKTI DAN TATA-SURYA  

1.        Galaksi



   
Galaksi ialah tempat berkumpulnya benda-benda langit yang bergelantungan itu, seperti: bintang, planet, komet (bintang berekor), asteroid (debu-debu angkasa), meteor (benda-benda langit yang jatuh ke bumi) dan yang lain-lainnya.

Ada 2 (dua) galaksi besar di alam semesta ini yang kita kenal, yakni: bimasakti dan andromeda. Dan susunan tata-surya kita berada di dalam galaksi bimasakti (Via Lactea, Milky Way, kabut susu).
Diperkirakan di alam semesta ini terdapat lebih dari 1 milyar galaksi. Jelas, semua ini di luar jangkauan ilmu manusia.
Dalam galaksi bimasakti terdapat lebih dari 200 milyar benda-benda langit. Luasnya bisa diperkirakan dari garis-tengahnya sekitar 100.000 tahun perjalanan cahaya (satu tahun = 10 juta kilometer).

2.     Tata-surya

 

Tata-surya ialah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari dan 10 planet ( merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus, pluto dan eris ) itu. Semua benda-benda itu berputar pada jalurnya masing-masing dan membentuk lingkaran. Sebagai titik-pusat lingkarannya ialah matahari. Keberadaan matahari sebagai sumber penerangan dan kehidupan bagi planet-planet tersebut.
“Tidaklah mungkin matahari baginya akan bentrok dengan bulan, dan malampun tidak akan mendahului siang. Dan semua (benda-benda langit itu) berputar dalam garis edarnya.” (QS. Yasin: 40).


TIGA BENDA LANGIT DALAM TATA-SURYA

Adanya gerhana adalah melibatkan 3 (tiga) benda langit ini: (1) matahari, (2) bumi dan (3) bulan.
Mari kita kenali terlebih dahulu 3 benda langit ini lebih dekat lagi...

1.      Matahari (asy-syams, sun)


   


Matahari adalah sejenis bintang yang terbentuk dari awan dan gas yang berputar sangat cepat sehingga menjadi sangat panas dan bersinar.
Debu-debu angkasa yang terpental akibat kecepatan gerakan matahari itu lalu mendingin dan menjadi planet-planet yang kemudian mengiringi putaran matahari.
Garis-tengah: sekitar 110 x garis-tengah bumi, yakni: 110 x 12.756 kilometer.
Besar: sekitar 108 x bumi.
Suhu panas luar (permukaan): matahari sekitar 6000 derajat Celcius.
Suhu di dalam: jutaan derajat Celcius.

2.     Bumi (al-ardh, earth)


      
Bumi adalah planet ke-3 setelah merkurius dan venus (dari 10 planet yang ada) yang berputar mengelilingi matahari.

Jarak bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer.
Terlihat dari luar angkasa, bumi seperti bola yang berwarna biru, atau sering dikatakan sebagai blue diamond (berlian biru).

Bagian bumi sekitar 70% ialah wilayah air, dan bagian daratannya 30%. Makanya, di bumi suhunya sejuk siang dan malam, ditambah lagi dengan banyaknya oksigen. Itulah sebabnya, di bumi memiliki unsur-unsur kehidupan.
Sebagaimana benda-benda angkasa lainnya, bumi selalu berputar setiap waktu mengelilingi matahari, sebagai proses terjadinya pergantian siang dan malam, dan untuk menentukan adanya perhitungan: jam, hari, bulan dan tahun.

Sisi lainnya yang perlu diketahui tentang bumi ialah:
·         Kecepatan berputar di tempat (rotasi): 1600 km/jam.
·         Waktu lamanya rotasi (siang dan malam): 23 jam + 56 menit.
·         Kecepatan revolusi (berputar sambil berjalan): 100.000 km/jam.
·         Waktu lamanya revolusi: 365 hari (1 tahun).
·         Jarak tempuh revolusi (dalam satu kali): 939.886.400 km.
·         Beratnya: 6000.triliun.triliun ton.
·         Suhu: -88 derajat hingga 58 derajat.

Sebuah pertanyaan: mengapa benda-benda di bumi tidak berpentalan akibat putarannya?
Jawabannya: karena bumi memiliki gaya tarik-menarik (gravitasi), sehingga benda-benda yang terlempar kembali lagi jatuh ke bumi.

3.     Bulan (al-qomar, moon)


                    


Bulan (nama lainnya: Luna) adalah benda langit yang tidak termasuk ke dalam kelompok planet-planet. Ia berputar dan mengelilingi bumi. Maka ia disebut sebagai satelit atau pengiring bumi.

Warna bulan nampak kuning keemasan. Tapi dia tidak mempunyai sumber cahaya. Sedangkan cahaya yang dipantulkannya ke bumi itu berasal dari matahari.

“Matahari dan bulan beredar berdasarkan perhitungan.” (QS. Ar-Rohman: 5).

Mengenal lebih dekat lagi tentang bulan: tentang keberadaannya dan material pembentukannya, ialah...
·         Keberadaan fisik: terdiri dari kawah gunung batu dan logam panas padat.
·         Berat: 73.483.miliar.miliar.
·         Diameter (garis tengah): 3.476 km.
·         Jarak ke bumi: 384.400 km.
·         Revolusi (berputar sambil berjalan mengelilingi bumi): 27 hari 7 jam.
·         Suhu: minimal 233 derajat hingga plus 123 derajat.


PROSESI GERHANA

 
Gerhana” secara bahasa artinya ialah “gelap” (sebagian atau seluruhnya) pada permukaan matahari atau bulan, karena adanya saling menutupi antara benda langit yang satu dengan yang lainnya.
Dalam bahasa hadits, Rosululloh menggunakan kata “khosafa” (terdiri dari tiga huruf: kho, sin, fa) dan “kasafa” (kaf, sin, fa) untuk kata gerhana.
Kemudian ada 2 (dua) kata yang berkembang untuk sebutan gerhana, yakni: khusuf (kho, sin, fa) dan kusuf (kaf, sin, fa).
Khusuf dan kusuf kedua-duanya adalah arti untuk kata gerhana. Perbedaannya adalah terletak pada penempatannya saja berdasarkan hadits dari Imam Bukhori dan Imam Muslim:
Ø  Imam Bukhori (dalam hadits riwayatnya) menggunakan kata kasafa (artinya: menutup, menundukkan) untuk gerhana bulan: kasafal-qomar.
Ø  Imam Muslim (dalam hadits riwayatnya) menggunakan kata khosafa (artinya: hilang, lenyap, tenggelam) untuk gerhana matahari: khosafatisy-syams.

Tapi, dalam sebuah kamus bahasa Arab, kata khosafa juga digunakan untuk gerhana bulan: khosafal-qomar. Dan dalam Al-Quran dinyatakan:
Wa khosafal-qomar. Dan hilang (cahaya) bulan.” (QS. Al-Qiyamah: 8)

Dengan demikian, penempatan dua kata tersebut (khosafa dan kasafa) tidak perlu lagi diperdebatkan. Intinya, kedua kata tersebut di manapun penempatannya (untuk gerhana matahari atau gerhana bulan) adalah shohih.


SEBAB ADANYA GERHANA

Para “pemain” dari benda angkasa yang terlibat dalam gerhana ialah 3 (tiga) unsur: matahari, bumi dan bulan.
Sebagaimana biasa, masing-masing benda angkasa tersebut berputar pada tempatnya: Matahari berputar ditempatnya dan tidak ber-revolusi, bumi berputar di tempat dan berjalan mengelilingi matahari, dan bulan berputar mengelilingi bumi. Dan suatu saat, pada setiap tahun, sampailah ketiga benda angkasa itu pada posisi di mana saling sejajar satu sama lainnya. Itulah gerhana.
Sesungguhnya, peristiwa gerhana itu adalah sebuah kejadian yang sudah ada sejak matahari, bumi dan bulan itu sudah bergelantungan di angkasa. Adapun gerhana yang terjadi hingga tahun ini adalah merupakan pengulangan-pengulangan dari gerhana-gerhana yang sudah ada itu, dan ini merupakan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Alloh sebagai Sang Maha Pencipta alam semesta ini.
Hanya ada 2 (dua) gerhana yang terjadi di alam semesta ini, yang mana hal ini adalah fenomena alam yang terjadi dalam setiap tahunnya...

Pertama: Gerhana Bulan (GB)


Terjadinya gerhana bulan (GB) ialah saat bulan memasuki wilayah bayangan bumi, sehingga cahaya matahari yang tertuju ke bulan terhalang oleh bumi, dan bayangan bumi jatuh ke bulan, maka jadilah bulan gelap.


Ada 2 (dua) jenis gerhana bulan (GB), yakni:

1.      GB Total
Gerhana bulan total ialah posisi matahari, bumi (di tengah) dan bulan berada dalam satu garis lurus (sejajar). Sehingga, sinar matahari yang menuju bulan seluruhnya terhalang oleh bumi, maka bulan benar-benar nampak gelap total.

2.     GB Sebagian
Gerhana bulan sebagian ialah posisi matahari dan bumi (di tengah) berada dalam satu garis lurus, sedangkan bulan berada sedikit lebih tinggi dari bumi, dan terlihat bulan sebagiannya terang dan sebagiannya lagi gelap.


Kedua: Gerhana Matahari (GM)



Gerhana matahari ialah saat di mana bulan berada di tengah antara matahari dan bumi. Sehingga sinar matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan. Jadilah bumi nampak gelap.

Ada 2 (dua) jenis gerhana matahari (GM), yakni:


1.      GM Total
Gerhana matahari total ialah matahari, bulan (di tengah) dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga sinar matahari yang menuju ke bumi terhalang sepenuhnya oleh bulan.

2.     GM Sebagian
Gerhana Matahari sebagian ialah posisi matahari , bulan (di tengah) dan bumi berada dalam satu garis lurus. Sedangkan bumi sedikit berada di bawah bulan, dan nampak matahari sebagian terhalang oleh bulan.


BAHAYANYA GERHANA

Matahari, bumi dan bulan masing-masing memiliki gaya gravitasi (gaya tarik-menarik). Sehingga benda-benda yang ada di sekitarnya tidak bisa lepas (terpental) dari dalam lingkaran putarannya.
Maka, pada saat gerhana, terjadilah tarik-menarik antara tiga benda angkasa itu, yakni:
·         Saat gerhana bulan (GB) terjadi, maka bumi (yang terletak di tengah) berada dalam tarikan gravitasi matahari dan bulan yang masing-masing berlawanan arah.
·         Saat gerhana matahari (GM) terjadi, maka bulan (yang terletak di tengah) berada dalam tarikan gravitasi matahari dan bumi yang keduanya berlawanan arah.

Nah, pada saat itulah bahaya sedang mengancam...!

KIAMAT DI UJUNG TANDUK

Pada saat terjadinya gerhana, maka tiga benda tata-surya (matahari, bumi dan bulan) itu sedang berada dalam “adu-tarik” gaya gravitasi. Sehingga, apabila ada yang “kalah” dalam adu-tarik tersebut, maka akan terjadilah benturan dahsyat, yang akan disusul oleh benturan-benturan lainnya di antara benda-benda angkasa di alam raya ini.
“Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan. ” (QS. At-Takwir: 1-3).

Itulah saatnya... kiamat sudah dimulai...! Dan alam semesta ini akan mengalami kehancuran sehancur-hancurnya...!!!
“Apabila langit terbelah. Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. Dan apabila lautan dijadikan meluap. Dan apabila kuburan-kuburan terbongkar.” (QS. Al-Infithor: 1-4).
 

TANDA-TANDA KIAMAT

Dengan demikian, bahwa kehadiran gerhana (matahari dan bulan) adalah merupakan salah satu tanda-tanda terjadinya kiamat. Sebagaimana dalam banyak ayat-ayat Al-Quran sudah diisyaratkan...
“Alloh bersumpah demi hari kiamat.”
“Manusia bertanya: ‘Kapankah hari kiamat itu terjadi?’
Maka apabila mata terbelalak.
Dan apabila bulan telah hilang cahayanya.
Dan matahari dan bulan dikumpulkan.
Pada hari itu manusia berkata: ‘Ke mana tempat lari?’
Sekali-kali tak ada! Tak ada tempat berlindung.
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.”
(QS. Al-Qiyamat: 1 dan 6-12).

Isyarat-isyarat kiamat sudah diberitakan 1430 tahun lebih yang lalu (yakni sejak Kitab Al-Quran diturunkan), dan pada saat itu kiamat dijelaskan bahwa “sudah dekat” saat terjadinya.
“Sudah dekat terjadinya hari kiamat.” (QS. An-Najm: 57).
“Sudah dekat saat (terjadinya kiamat) itu dan saat telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qolam: 1).


SAAT PASTI TERJADINYA KIAMAT

Hari kiamat adalah termasuk masalah ghoib, yang hanya Alloh saja yang dapat mengetahuinya dengan pasti.
“Tidak ada siapapun yang akan menyatakan terjadinya hari kiamat itu selain Alloh.” (QS. An-Najm: 58).
Bahkan, Rosululloh sendiripun tidak mengetahui “kapan terjadinya kiamat” itu. Berarti itu hanya urusan Alloh saja.
Sebagai bukti bahwa Rosululloh tidak tahu tentang kiamat itu, pernah Malaikat Jibril bertanya: Fa akhbirnii ‘anis-saa’ah. Maka kabarkanlah padaku tentang kiamat.”
Sabda Rosululloh: “Mal-mas,ulu ‘anhaa bi a’lama minas-saa,ili. Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang menanya.” (HR. Muslim).

Dalam ayat lainnya Alloh menegaskan lagi...
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat: ‘Kapan terjadinya?’
Katakanlah: ‘Sesungguhnya ilmu tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Alloh. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamumelainkan dengan tiba-tiba (mendadak)’.
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat itu hanyalah di sisi Alloh, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (QS. Al-A’rof: 187).


RENUNGAN

Ya!
Dengan adanya gerhana (matahari dan bulan) itu, kita patut merenung sedalam-dalamnya: tentang keberadaan kita di bumi ini. Bahwa, pada akhirnya alam semesta ini akan mengalami kehancuran secara total, dan peristiwa dahsyat itu akan terjadi secara tiba-tiba (mendadak).
“Semua yang ada di bumi ini akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu Yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan.” (QS. Ar-Rohman: 26-27).

Nah!
Bila sampai pada gerhana saat ini posisi matahari, bumi dan bulan masih kembali lagi ke garis-edarnya yang normal, maka ini berarti Alloh Sang Pencipta alam semesta ini masih berkenan memberi kesempatan kepada kita dan makhluk-makhluk lainnya untuk terus hidup sampai batas-waktu yang pada akhirnya bertemu juga dengan hari kiamat itu.
Jadi, yang jelas saat ini ialah... kita harus benar-benar bersyukur kepada Alloh, bila kita masih diberi kesempatan untuk hidup di alam semesta ini. Sebab, dengan demikian, kita masih ada kesempatan untuk bisa memperbaiki diri sebaik-baiknya, sebagaimana yang Alloh nyatakan...

Man ahsanu ‘amala... Siapa (orang) yang lebih baik amalnya...” (QS. Huud: 7; Al-Kahfi: 7, 30; Al-Mulk: 2).

Yakni, yang dimaksud ialah amal dalam beribada kepada Alloh. Karena itu, selama diberi kesempatan, maka ber-amal-ibadah-lah sebaik-baiknya...

“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, dan jadilah kamu di antara orang-orang yang sujud.
Dan beribadahlah kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu sesuatu yang diyakini (kematian).” (QS. Al-Hijr: 98-99).


CATATAN

Bahwa, ada 4 (empat) pesan penting dalam khutbah gerhana Rosululloh SAW pada masa awal kenabian dan kerosulannya itu, ialah:

1.       Takbir
Pada saat sedang terjadi gerhana, maka yang banyak harus kita lakukan ialah ber-takbir:
Allohu Akbar Allohu Akbar, Laa ilaaha illalloh, Wa lillahilhamd (Maha Besar Alloh, tiada tuhan selain Alloh, dan bagi Alloh segala puji). –17;111
2.       Doa
Ber-doa adalah sangat penting, apalagi pada saat-saat tertentu yang ada perintahnya (seperti pada saat gerhana ini). Yakni, memohon perlindungan, pertolongan dan kekuatan dalam menghadapi hidup, dalam kondiri apapun yang terjadi. –40:60 , 17:80
3.       Sholat
Sholat sunnah pada saat terjadinya gerhana, adalah sangat luar biasa. Karena sholat gerhana itu hanya dikerjakan pada saat terjadi gerhana saja (yang hanya ada dalam satu tahun sekali). Jadi, sholat gerhana itu sangat monumental (bersejarah).—21: 14
4.       Infak
Bersedekah pada saat gerhana, tentu memiliki nilai luar biasa. Sebab, siapa tahu gerhana yang sedang terjadi itu merupakan pertanda kehancuran bagi alam semesta ini. – 63: 10

Akan tetapi, bukan berarti 4 (pesan) Rosululloh itu hanya dikerjakan pada saat terjadinya gerhana saja.
Jika kita memang masih diberi kesempatan oleh Alloh untuk hidup di bumi ini, maka 4 pesan Rosululloh tersebut tetap kita kerjakan sebaik-baiknya. Sebab, siapa tahu kita tidak akan bertemu lagi dengan gerhana tahun berikutnya. Wallohu a’lam.


KESIMPULAN

Jika kita cermati sedalam-dalamnya, maka gerhana adalah merupakan awal-kejadian bagi terjadinya hari kiamat. Sebab, Alloh banyak menyebut tentang matahari, bumi dan bulan yang berkaitan dengan hari kiamat. Seperti:   
1. Bulan terbelah dan hilang cahayanya
2. Matahari dan bulan menjadi satu
3.  Bumi digoncangkan
4.  Bumi mengeluarkan isi perutnya.

Dengan demikian, Rosulullohpun memberikan 4 (empat) pesan penting itu. Sebab, siapa tahu gerhana yang sedang terjadi itu merupakan awal-kejadian tibanya hari kiamat yang datangnya secara tiba-tiba itu.
Dan, akhirnya, mumpung masih diberi kesempatan oleh Alloh hidup di alam semesta ini, marilah kita tingkatkan terus beribadah kepada-Nya. Karena, pada saatnya nanti kitapun akan kembali jua menghadap-Nya, meskipun hari kiamat belum terjadi.

Barokallohu lii wa lakum...


****sabda/07082015