Saturday, September 10, 2016

TERAPI DENGAN AIR: DARI AIR KEMBALI KEPADA AIR




DARI AIR KEMBALI
KEPADA AIR”


TENTANG AIR

Air (al-maaun, water) adalah benda cair yang bening dan tembus pandang. Dalam bentuknya yang sudah diolah, air menjadi bermacam-macam dalam hal: rasa, warna dan keencerannya.
Adapun yang akan dibahas di sini, ialah tentang air putih yang masih alami (belum berubah rasa, warna dan keencerannya).
Sudah banyak dibuktikan, bahwa air putih bisa dijadikan sebagai terapi untuk mencegah dan mengobati penyakit.



KARAKTER AIR

Karakter air yang umum kita lihat dalam kehidupan ialah:


  •          Selalu mencari tempat yang rendah untuk diisinya.

Air selalu mencari tempat yang rendah untuk diisinya sampai mencapai puncak ketinggian tertentu, selama masih ada ruang yang kosong.


  •          Selalu seimbang (rata, datar) permukaannya di manapun.

Di manapun air berada, permukaannya selalu rata dan datar (seimbang), sekalipun tempatnya miring atau berlubang-lubang.


  •          Memberi tekanan / dorongan saat ditahan.

Air memberi tekanan saat keberadaan ruangnya dibatasi. Apalagi untuk air yang mengalir, maka dia akan terus menekan pembatas ruang yang ditempatinya seiring jumlahnya yang terus meningkat, sehingga mampu menjebol pembatas ruang itu.


  •          Memberikan efek basah saat bersentuhan.

Karakter basah hanyalah dimiliki oleh air. Efek basah ini bisa memberikan pelicinan pada benda-benda.


  •          Mampu mengangkat / mengapungkan benda-benda di atasnya.

Air mampu mengangkat atau mengapungkan benda-benda yang ada di atas permukaannya, yang tidak  memiliki ruang udara yang tidak dimasuki oleh air dalam jumlah tertentu.


  •          Mampu membersihkan benda-benda.

Air mampu membersihkan benda-benda dari kotoran tertentu. Kemampuan daya bersihnya akan menguat bila dicampur dengan zat-zat lainnya, seperti deterjen, sabun dan bahan-bahan kimia lainnya.


  •          Bisa didinginkan menjadi batu es (membeku).

Dalam suhu dingin tertentu, air bisa membeku layaknya batu, yakni membeku menjadi batu es yang keras. Kebekuan air ini bisa mendinginkan kondisi ruangan yang  bersuhu panas.


  •          Bisa dipanaskan menjadi mendidih (menguap).

Setelah dingin membeku, air bisa dipanaskan hingga mendidih dan menguap ke udara. Efek panas tersebut bisa menghangatkan kondisi ruangan yang dingin.


  •          Mampu menyerap / menembus benda-benda padat.

Daya serap air terhadap benda-benda padat hingga mampu menembus ke bagian lainnya. Misalnya air es: Air dingin ini mampu menembus benda-benda padat dan keras, semacam kaca atau besi. Contohnya, letakkan air es atau batu es pada benda-benda tersebut, maka dia akan meresap dan menembus ke sisi-sisi bagian lainnya.


BAHAN MATERIAL MANUSIA

Inti dari bahan material penciptaan manusia ialah air. Ini adalah berdasarkan dari Kitab Suci Al-Quran yang diturunkan oleh Alloh Sang Maha Pencipta alam semesta dan segala isinya itu.

Di dalam Al-Quran, ada 60 ayat yang menyebutkan kata al-maa-un (air) itu. Dan bila ditambah dengan kata al-maa-un yang sudah mengalami perubahan sususan huruf-hurufnya tapi masih mengandung arti air, maka penyebutan kata air itu lebih dari 60 ayat di dalam Al-Quran tersebut.
Sedangkan dari 60 ayat itu yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia itu, di antaranya ialah:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( sulaalah yang berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) di dalam tempat yang kokoh (rahim perempuan).
Kemudian air mani itu, Kami jadikan segumpal darah (‘alaqoh), lalu Kami ciptakan segumpal darah itu menjadi segumpal daging (mudhghoh), lalu Kami ciptakan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang (‘izhooma), lalu Kami bungkus tulang-beluang itu dengan daging (lahma). Kemudian Kami jadikan dia makhluk (dalam rupa) yang lain. Maka Maha Suci Alloh, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun: 12-14).

Jadi, jelas sekali, bahwa manusia diciptakan oleh Alloh Yang Maha Kuasa dari air yang berasal dari tanah, yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan, yang dikonsumsi oleh manuisa, yang kemudian berproses menjadi cairan air yang berbentuk lain di dalam tubuh manusia itu.

Maka, dengan demikian, air memiliki peranan yang sangat penting bagi diri manusia.

Karena itu, tidak perlu disangkal lagi, bahwa air bisa dijadikan rujukan untuk memperbaiki kondisi tubuh manusia. Yakni, salah satunya ialah sebagai alat terapi itu.


TERAPI DENGAN AIR

Terapi dengan mengkonsumsi air putih (plain water) dalam takaran tertentu, adalah merupakan langkah logis untuk mengembalikan kondisi tubuh ke posisi yang normal sebagaimana awal penciptaannya.

From water, back to water.....
Minal-maa-un, ilaal-maa-in.....

Dari air kembali ke air. Ini artinya ialah, bahwa air bisa menormalisasikan atau mengatasi kondisi tubuh manuisa yang bermasalah (akibat adanya penyakit atau sebab-sebab lainnya).
Hal tersebut bukan hanya sebagai teori semata, tapi sudah banyak dibuktikan oleh orang-orang yang meyakini kalau air itu mampu memberikan efek terapi yang ampuh bagi tubuh manusia itu.
Dari pengalaman-pengalaman mereka, bahwa banyak penyakit yang bisa diatasi dan disembuhkan dengan mengkonsumsi air putih dalam takaran tertentu dan dilakukan secara rutin.


FUNGSI AIR DALAM TUBUH

Manfaat air dalam tubuh ini yang bisa kita pahami dengan mudah, di antaranya ialah:

Ø  Melumasi Jaringan Tubuh (Freshing)
Yakni, memberikan pembasahan pada jaringan tubuh yang kemudian memberikan efek penyegaran ke organ-organ tubuh yang kekeringan (dehydration) akibat adanya proses pengeluaran cairan tubuh, seperti saat bekerja, olahraga dan bergerak lainnya.
Proses tersebut bisa dikatakan penyegaran (freshing processing) yang bertujuan untuk menjaga organ-organ tubuh dari keausan atau kerapuhan yang bisa mengakibatkan peradangan (bagian dalam tubuh) atau iritasi (bagian luar tubuh, kulit).
Setelah air masuk ke dalam tubuh, maka dia akan bekerja sama dengan darah (merah dan putih), hormon, enzim, getah bening dan cairan-cairan tubuh lainnya. 
Langkah-langkah yang dilakukan air di antaranya ialah:
Pertama: membantu memotivasi cairan-cairan tubuh tersebut untuk bergerak ke seluruh tubuh sesuai tugasnya masing-masing dan pada jalurnya masing-masing.
Kedua: bergerak sendiri ke jaringan-jaringan tubuh yang tidak bisa dilewati oleh cairan-cairan tersebut untuk mendorong dan mengeluarkan kotoran atau sampah-sampah dari dalam tubuh. Misalnya, lewat telapak tangan dan telapak kaki.

Ø  Membersihkan Saluran Pencernaan (Cleaning One)
Saluran pencernaan ialah merentang dari mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus kecil, usus besar, sampai ke rektum (saluran menuju keluar) yang menuju ke anus (saluran pembuangan terakhir).


Gerakan air pada saluran pencernaan tersebut akan melancarkan proses pemasukan dan pengolahan makanan, dan kemudian mendorong sampah-sampah (kotoran) dari sisa-sisa pembakaran (metabolisme) untuk keluar lewat kandung kemih (BAK) dan lewat anus (BAB).
Proses tersebut bisa dikatakan sebagai pembersihan pertama (cleaning one).

Ø  Menekan / Mendorong BA (Cleaning Two)
Menekan atau mendorong BA (buang air) ialah proses mengeluarkan kotoran secara menyeluruh dari semua bagian tubuh yang bisa dilewati oleh air.

Ada 3 jenis BA yang harus keluar dari tubuh, yakni:

1.         BAB (Buang Air Besar)
BAB ialah kotoran padat (feces, tahi) yang harus keluar lewat saluran anus (dubur).
BAB ialah sisa-sisa pembakaran dari mesin pencernaan yang tidak bisa diserap oleh usus-usus kecil untuk dikirim ke seluruh jaringan tubuh.
Proses pengeluaran BAB ini yang terbaik ialah dalam putaran waktu maksimal 1 X 24 jam (proses normal dan rutin). Misalnya, masuknya makanan pada pagi hari, maka pagi hari besoknya sisa-sisa pembakaran (BAB) itu harus dikeluarkan.
Jika BAB tidak dikeluarkan dalam waktu 1 X 24 jam itu, maka kotoran itu mungkin akan terserap kembali oleh tubuh dan mengeras, yang selanjutnya akan mengalami kesulitan untuk mengeluarkannya, selain itu bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh, seperti: kepala puyeng, mual, perut terasa kembung, keringat beraroma bau, dan rasa tidak enak lainnya.

2.         BAK (Buang Air Kecil)
BAK ini adalah kotoran yang berbentuk cairan, di antaranya ialah:

o   Air kencing (urine)
Proses perjalanan air urine ini dari ginjal, kemudian menuju kandung kemih (kantong kencing), yang selanjutnya menuju penis sebagai saluran pembuangan terakhir.
Menahan pembuangan air kencing, maka efek buruknya terasa sama seperti saat menahan BAB. Hanya saja, penahanan air kencing yang terlalu sering dimungkinkan bisa merubah air kencing menjadi kristal-kristal seperti batu (batu ginjal, batu kandung kemih).

o   Air keringat (perspirant)
Air kotoran yang keluar lewat pori-pori kulit ialah keringat. Air keringat ini rasanya asin dan bisa mengandung aroma bau (tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi).
Proses pengeluaran air keringat ini bisa terjadi setiap saat, terutama saat tubuh bergerak dan dalam cuaca panas.
Yang menahan pengeluaran air keringat ialah hembusan kipas angin. Dalam batasan-batasan yang wajar, hal itu tidak berefek buruk.
Namun yang bisa menimbulkan efek buruk ialah adanya pemakaian make up (kosmetik) yang tanpa batas, misalnya pada waktu-waktu sholat tidak dibersihkan dengan air wudhu.
Penggumpalan air keringat (yang menyatu dengan bahan-bahan kimia dari make up) kemungkinan besar sebagai salah satu pemicu terbentuknya butiran-butiran jerawat (terutama di wajah) akibat dari terganggunya aliran darah oleh keringat yang tidak keluar itu. Selain itu, munculnya komedo dan bercak-bercak hitam lainnya pada kulit (terutama di wajah).

  3.   BAG (Buang Angin Gas)
BAG ini terjadi dari proses pengolahan makanan (zat padat) dan minuman (zat cair) di dalam mesin pencernaan tubuh.
Dengan adanya fermentasi (pembusukan) dari makanan dan minuman di dalam tubuh itu, maka salah satu hasil prosesinya ialah angin yang bertekanan (gas), yang sudah sangat umum di sebut: kentut.
BAG ini adalah angin yang berasal dari usus besar yang banyak bermuatan kotoran-kotoran dari sisa-sisa pembakaran mesin pencernaan itu. Makanya BAG memiliki aroma yang tidak sedap (bau). Dan dia keluar lewat anus (sama dengan BAB).
Adapun angin yang keluar lewat mulut (sendawa), itu adalah tekanan angin dari lambung, dan angin itu tidak memiliki bau yang menyengat seperti bau kentut itu. Sebab lambung sebagi tempat awal proses pencernaan makanan dan minuman yang baru masuk, bukan sebagai tempat pembuangan sisa-sisa dari mesin pencernaan itu.
Menahan BAG yang hendak keluar lewat anus (kentut), maka akan membuat perut terasa kembung dan akan memberikan efek bau ke dalam nafas yang keluar lewat mulut (sendawa), karena angin yang bertekanan gas itu akan selalu mencari jalan untuk keluar.
Selain itu, menahan BAG bisa menimbulkan mencret-mencret saat BAB. Juga menimbulkan rasa tidak enak pada ginjal, punggung, kandung kemih dan bagian perut lainnya.

Itulah 3 jenis BA (buang air dan angin) yang harus keluar dari tubuh ini, yang tidak boleh ditahan-tahan.

Ada BA yang harus keluar dalam proses satu hari satu malam (yaitu BAB), ada yang setiap waktu (yaitu BAK), dan ada yang sewaktu-waktu tertentu (yaitu BAG).
Proses pengeluaran 3 BA itu diusahakan secara alami. Artinya: tidak ada paksaan, sebelum waktunya keluar; dan tidak ada penahan pada saat ingin dikeluarkan.
Sering menahan 3 BA dalam jangka waktu lama, akan berakibat buruk langsung bagi lambung, ginjal, lever, usus, kulit dan bagian-bagian tubuh lainnya.

Demi menjaga normalisasi dan keseimbangan kondisi tubuh, maka izinkan 3 BA itu keluar pada waktunya dan apa adanya. Jangan berlama-lama dan sering-sering menahannya tanpa adanya alasan darurat.

Ø  Mengangkut Zat Gizi (Recovering)
Bersatunya air dengan cairan-cairan lainnya di dalam tubuh (yang kemudian terjalin kerjasama yang kompak), maka akan memperlancar proses pengiriman zat-zat gizi ke seluruh jaringan tubuh.
Contohnya, masuknya air hangat bisa memacu kerja jantung dalam memompa stimulasi peredaran darah ke seluruh tubuh.

Ø  Memberikan Keseimbangan (Balancing)
Salah satu karakter air ialah selalu rata permukaannya saat dia berada di suatu tempat, sekalipun tempat (wadah) penyimpanannya itu miring, berlubang-lubang atau tidak rata.
Hal itu mengisyaratkan, bahwa keberadaan air di dalam tubuh manusia bisa memberikan keseimbangan (balancing) bagi organ-organ tubuh dalam menjalani fungsinya sehari-hari.
Dengan adanya keseimbangan dalam tubuh, maka efek positif yang bisa dirasakan ialah tenang, nyaman, sehat, enerjik dan rasa-rasa enak lainnya dalam menjalani hidup ini.


PROSESI TERAPI DENGAN AIR

Sebuah Ilustrasi......
Planet bumi yang kita diami ini terdiri dari 70% air dan 30% daratan. Ini membuktikan, bahwa jumlah air lebih banyak daripada daratan yang kita pijak ini.


Tapi walau demikian, kita terkadang masih merasakan hawa panas di belahan bumi di mana kita tinggal ini.

Berkaca dari keberadaan planet bumi itu, kita juga bisa meneliti, bahwa sebagian besar tubuh kita (sekitar 70%) ini terdiri dari air. Hal itu bukan hanya membuktikan bahwa diri kita ini diciptakan berasal dari air (sebagaimana pernyataan ayat-ayat Al-Quran yang sudah dipaparkan di halaman depan), tetapi juga menandakan bahwa tubuh kita ini berkaitan-erat dan bergantung dengan air.

Nah, mari mulai terapi dengan air putih (plain water).....


  •          Waktu Mulai

Waktu mulai ialah di pagi hari, yakni ketika kondisi lambung belum terisi oleh makanan dan minuman apapun. Hal ini agar kerja air benar-benar sempurna, tanpa ada zat-zat lain yang mengganggunya.


  •          Jumlah Air

Jumlah air yang pertama untuk diminum ialah sekitar 1 liter. Ini bertujuan agar air memiliki tekanan ketika sudah berada di dalam saluran pencernaan untuk bergerak turun menuju saluran pembuangan.

Catatan:
Konsumsi air putih yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan ialah 2-3 liter per hari, atau sekitar 8-10 gelas (ukuran gelas kira-kira 250 ml).


  •          Cara Meminum

Cara meminumnya tidak perlu sekaligus, apalagi bagi orang yang baru pertama kali melakukan terapi dengan air ini. Lakukan meminumnya 1-3 kali dengan jarak waktu yang tidak terlalu jauh, dan masih dalam lingkaran waktu di pagi hari.
Saat sedang meminum, terkadang ada reaksi yang tidak enak di lambung (seperti reaksi menolak, atau rasa nek), maka hentikan dulu, dan beberapa menit kemudian lanjutkan (sampai habis 1 liter pada pagi hari itu).

Catatan:

  1.  Bila sudah dimulai pagi hari, maka selanjutnya siang hari dan hari-hari berikutnya rutinkan mengkonsumsi air putih dalam jumlah lebih banyak dari hari-hari sebelum terapi itu.
       2.   Bila ada reaksi ingin buang air kencing (BAK) dan buang air besar (BAB), maka lakukan        segera, atau jangan berlama-lama menahannya, sebab itu adalah proses pengeluaran kotoran atau sampah-sampah yang ada di dalam tubuh, dan hal itu adalah reaksi normal/positif.



TIPS JENIS AIR UNTUK TERAPI

Untuk memudahkan proses terapi ini, maka air yang digunakan ialah air yang selama ini kita konsumsi (biasa yang ada di rumah).
Tapi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, minimal gunakan air RO (reverse osmosis). Jenis air ini sudah banyak diproduksi secara rumahan oleh masyarakat umum sebagai air isi-ulang sehari-hari dan harganya pun sangat terjangkau hanya kurang-lebih Rp. 5000,- per galon (19 liter).
Air RO ini memiliki kelebihan dalam penyaringannya sampai beberapa kali, sehingga kadar sampah atau logam di dalamnya sangat kecil. Dalam skala TDS-nya berada di bawah angka 10 (menandakan kemurnian air yang lebih baik, sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia - WHO). Sedangkan air isi-ulang selain RO, skala TDS-nya sampai melebihi angka 40 (menandakan kandungan sampah atau logamnya jauh lebih banyak).
Air RO yang sudah dikemas secara pabrikan contohnya ialah merek Bestro, yang harga per galonnya tidak jauh beda dengan air kemasan merek Aqua.

Dan kini, sudah banyak air-air olahan pabrik yang beredar di pasaran dalam kemasan yang kwalitasnya lebih baik dan harganya pun lebih mahal lagi, seperti air merek Hexagonal, Super O2, Oxy, Axogy, Cleo, Miracle, Kangen dan merek-merek lainnya yang berlabelkan bioenergy.

Jenis air RO dan bioenergy lainnya itu memiliki keistimewaan-keistimewaan yang lebih banyak dibandingkan air biasa, di antaranya yang paling penting ialah:

  •   Memiliki kandungan oksigen yang lebih banyak, sehingga memberikan efek adem dan segar yang lebih terasa setelah mengkonsumsinya.

  •   Memiliki kadar sampah, logam atau unsur-unsur kotoran lainnya yang sangat rendah, sehingga mampu menembus celah-celah dari sel-sel tubuh yang paling kecil dan sempit, yang kemudian membuka jalan bagi masuknya zat-zat gizi ke seluruh jaringan tubuh dengan mudah.

  •   Memiliki tingkat kemurnian air yang tinggi, sehingga rasanya lebih segar, adem dan pas di tenggorokan.


Itulah beberapa kelebihan yang penting dari air RO dan bioenergy itu.....

Tapi, di atas semua jenis air tersebut itu, ada jenis air yang tidak bisa ditandingi keistimewaannya, ialah air Zamzam yang sumurnya ada di kota Mekkah, Arab Saudi itu. Banyak keistimewaan-keistrimewaan yang luar biasa dari air Zamzam ini.

Nah, kalau memang mau melakukan terapi dengan air putih itu, mulailah dengan yang mudah saja. Misalnya dengan air RO jenis isi-ulang yang harganya Rp. 5000 itu.
Adapun kalau memang mau menggunakan air yang berkwalitas tinggi yang bermerek itu, tentunya itu lebih baik dan lebih cepat proses perubahannya pada tubuh.
Tapi, dari pada tidak melakukan sama sekali, lebih baik mulailah dengan apa adanya......


DAMPAK BURUK KEKURANGAN AIR

Kekurangan air yang bisa diketahui secara umum ialah pada dua indikasi ini:

Pertama: Saat Merasa Haus
Rasa haus untuk minum adalah indikasi yang sering terjadi dan kita rasakan manakala tubuh memerlukan pemasukan air dengan segera.

Kedua: Saat Tubuh Terasa Lemas Dan Panas
Saat jumlah air yang diubutuhkan tubuh sangat kurang, maka tubuh terasa lemas dan ada rasa panas di bagian dalam tubuh.

Beberapa efek buruk akibat kekurangan air di dalam tubuh yang bisa dirasakan secara umum ialah:

  •   Terasa panas di bagian dalam tubuh (seperti greges-greges atau kesemutan).

  •   Bibir mengering dan pecah-pecah.

  •   Kulit mengering dan bersisik.

  •   Menurunnya daya konsentrasi otak.

  •   Hilang keseimbangan saat berdiri.

  •   Merasa lemas dan dingin di badan.



 otak

Adapun efek buruk dari kekurangan air yang paling parah ialah mengganggu proses kerja ginjal. Dari kekurangan air (dehidrasi) itu mengganggu keseimbangan garam, mineral dan unsur-unsur lain yang terkandung dalam urine (air kencing), yang pada proses selanjutnya bisa memunculkan adanya pembentukan batu dalam ginjal.

Batu ginjal itu terbentuk akibat adanya urine yang mengendap (tidak terbuang) dan pengkristalan mineral dalam urine itu, karena tidak adanya dorongan untuk keluar dari pemasukan air baru ke dalam tubuh, hal itu mungkin karena si pemilik tubuh itu “malas minum dan malas kencing”!
Adanya batu dalam ginjal akan mempersulit proses pengeluaran air kencing, menimbulkan rasa sakit di bagian penis, bahkan bisa menimbulkan perdarahan lewat saluran penis.

RENUNGAN

“... Kami menjadikan dari air segala sesuatu yang hidup...” (QS. Al-Anbiya: 30).

Manusia diciptakan dari air. Hal ini menandakan, bahwa proses perbaikan tubuh manusia bisa dilakukan dengan memanfaatkan air.
Oleh karena itu, terapi dengan cara mengkonsumsi sejumlah tertentu air putih secara rutin, adalah merupakan cara yang pas dan logis di antara cara-cara yang lainnya. Di samping itu, terapi ini sangat mudah, murah dan aman bagi siapapun yang mau melakukannya.
Terapi dengan air putih (plain water) itu sudah banyak dibuktikan keampuhannya oleh orang-orang di seluruh dunia.

Nah, “dari air kembali kepada air”.....

Jadi, untuk membereskan bagian-bagian tubuh yang sudah berantakan itu, maka solusi yang sangat tepat ialah kembali ke “pengaturan awal”, yakni memberdayakan fungsi air dengan penuh keyakinan.


PENGALAMAN DARI PENULIS

Saya (Sabda Al-Qushwa, penulis artikel dan buku ini) menderita penyakit di kepala (terutama migrain) sejak tahun 1985-an hingga 2016.
Saya sudah mencari obat untuk bisa menyembuhkannya, tapi hasilnya selalu nol.
Dari pengalaman orang lain dan dari bacaan-bacaan, saya sering mendengar dan mendapatkan keterangan tentang terapi dengan air, yang sudah terbukti dapat menyembuhkan penyakit-penyakit, seperti: sembelit, stroke, ginjal, migrain, asma, jantung, diare, lever dan yang lainya. Tapi waktu itu saya belum tertarik untuk mencobanya.  
Baru pada bulan sekitar April 2016, saya mencoba terapi dengan air putih itu (jenis air yang saya konsumsi ialah RO isi-ulang seharga Rp. 5000,- per galon).
Keinginan terapi itu tumbuh setelah saya mendengar teman saya sembuh dari penyakit asmanya yang sudah akut itu.
Belum sampai 1 minggu, hasilnya sangat luar biasa...!!!
Yang pertama saya rasakan ialah badan terasa seimbang, ringan dan stabil, karena BAB, BAK dan BAG keluar dengan lancar dan teratur.
Dan yang tak kalah mengagumkannya ialah.... penyakit migrain saya berangsur sembuh (hingga saya tulis artikel ini).

Nah, silahkan coba, insya Alloh, hasilnya tidak akan mengecewakan.....

“... Kami menjadikan dari air
segala sesuatu yang hidup...”
(QS. Al-Anbiya: 30).

******