Sunday, February 22, 2015

INDONESIA MILIK KITA


INDONESIA MILIK KITA

Kita tentu sangat prihatin dengan kondisi negeri kita saat ini. Hampir setiap waktu perjalanannya selalu diwarnai oleh konflik di kalangan para pejabatnya, apalagi setiap pasca pergantian pemimpin pusat.
Apakah mereka (para pejabat) tidak menyadari betul-betul kalau konflik di antara mereka sangat berimbas-buruk bagi kehidupan rakyatnya? Kalau mereka berkilah: "Gampang urusan rakyatnya sih, bisa ditunda dulu..."  Ini adalah prilaku pejabat yang egois, yang mengutamakan kepentingan dirinya semata.
Bagaimana negeri ini bisa jaya dan tangguh di mata dunia, kalau para pengurusnya (= pejabat) itu saling-adu-jotos dengan sesama pengurus lainnya?
Maka nada-nada sindiranpun sering terdengar: "Kalau para pejabatnya saja pada kisruh, bagaimana dengan nasib rakyatnya yang awam...?" Lalu, jangan salahkan kalau banyak rakyat berani menilai-negatif terhadap atasannya itu. "Mereka kan orang-orang pinter, tapi prilakunya seperti anak kecil..."

Nah, sudah saatnya untuk segera menghentikan segala konflik di seluruh lapisan penghuni negeri ini: mulai dari rakyatnya di bawah sampai kepada para pejabatnya di atas!

"Indonesia ini milik kita"! Mari kita bangun bersama! Dalam proses perjalanannya,  mari utamakan kepentingan bersama! Dan mari berjiwa lapang terhadap sesama anak bangsa: saling memaafkan dan tenggang rasa.

Sesungguhnya musuh kita adalah orang-orang yang hanya ingin mengeruk keuntungan dan merampok kekayaan negeri ini hanya untuk kesenangan pribadi, keluarga, golongan atau komunitas lainnya: bisa dari pihak-pihak asing atau orang-orang yang menjadi antek-antek pihak asing itu !!!

Mereka itulah yang harus diwaspadai...!!!

Ya, bila "Indonesia Milik Kita", jangan biarkan dia kacau-balau karena ulah tangan-tangan kita sendiri! Kita juga nantinya yang akan sengsara menanggung akibatnya...!!!

"Sebaik-baiknya manusia di antara kamu ialah orang yang bermanfaat di antara kamu." (Al-Hadits Mutawattir).

****

Friday, February 6, 2015

DUA MALAIKAT YANG MENYAMAR SEBAGAI TAMU MISTERIUS



KHUTBAH JUM’AT :
SABDA AL-QUSHWA


“Siapa yang beriman kepada Alloh dan kepada hari kiamat,
maka muliakanlah tamunya...”
(HR. Bukhori – Muslim).

Tamu adalah orang yang datang ke tempat atau rumah kita. Ada tamu yang dekat dan ada tamu yang jauh; ada tamu yang kita kenal dan ada tamu yang tidak kita kenal. Siapapun mereka, kita diperintahkan untuk memuliakan tamu-tamu tersebut. Yakni, menyambut dan melayaninya secara baik (dalam batas-batas yang diperintahkan agama) hingga mereka pulang.
Dari sekian banyak tamu-tamu yang datang mengunjungi kita, tentu ada tamu misterius –yang kita tidak bisa mengenalinya.

Siapakah tamu misterius itu?
Tamu misterius ini adalah malaikat yang menyerupai manusia (bisa orang kita kenal atau yang tidak kita kenal).

Sebagai contoh penyerupaan malaikat ke dalam bentuk rupa manusia yang telah terjadi, antara lain ialah:
·         Ketika datang bertamu kepada Nabi Ibrohim ('alaihissalam).
“Sudahkah sampai kepadamu tentang cerita tamu Ibrohim yang dimuliakan?”
“Ketika mereka masuk ke tempat Ibrohim lalu mengucapkan: ‘Salam’. Ibrohim menjawab: ‘Salam, wahai orang-orang yang tak dikenal’.” (QS. Adz-Dzariyat: 24-25).
·         Ketika datang menemui Nabi Muhammad (shollallohu ‘alaihi wa sallam).
Dalam Hadits Arba’in Imam Annawawy  (hadits nomer 2) dijelaskan, bahwa malaikat datang menemui Nabi Muhammad untuk meminta keterangan tentang Islam, Iman, Ihsan dan Hari Kiamat. Setelah selesai, Nabi Muhammad bersabda:
Fa innahu jibriilu ataakum yu’allimukum diinakum (Maka sesungguhnya dia itu adalah Jibril. Dia datang mengajarkan kalian tentang Agama Islam).” (HR. Muslim).

Lalu...
Kapankah kemungkinan malaikat itu datang bertamu kepada kita (sebagai tamu misterius)?
Kemungkinannya ialah pada dua saat besar dalam perjalanan hidup kita ini  --yang mana kita tidak menyadari akan kehadirannya...

Pertama: saat dalam keadaan kaya
Saat itu malaikat datang menyerupai bentuk manusia sebagai orang miskin yang meminta-minta dengan pakaian compang-camping, kurus, dekil, kusut dan menjijikkan. Tujuannya ialah untuk menguji: apakah orang kaya itu pemurah atau kikir.

 Kedua: saat dalam keadaan miskin
Saat  itu malaikat datang sebagai orang kaya (bos, saudagar, konglomerat, pengusaha, dll.) untuk memberi bantuan. Ini bisa dikatakan sebagai anugerah terbesar Alloh yang tidak bisa diduga-duga keberadaannya.

Catatan: kedatangan malaikat yang menyerupai wujud manusia itu, akan membawa perubahan besar dalam kehidupan orang-orang yang didatanginya: Yang miskin bisa mendadak menjadi kaya, dan yang kaya bisa berubah menjadi miskin.

Mari simak baik-baik sebuah kisah yang disampaikan oleh Rosululloh ini (dari Abu Huroiroh, riwayat Bukhori - Muslim):
Pada zaman dahulu, ada tiga orang dari Bani Isroil yang menderita suatu penyakit: ada yang kulitnya belang (al-abrosho), ada yang kepalanya botak (al-aqro’a)dan ada yang matanya buta (al-a’maa).
Kemudian Alloh mengutus malaikat untuk menemui mereka satu per satu dan memberikan pertolongan kepada mereka...
Tanya malaikat: “Ayyu syai-in ahabbu ilaika (Sesuatu apakah yang paling engkau sukai)?”
·         Jawab si belang: “Lawnun hasanun, wa jildun hasanun (Warna yang bagus dan kulit yang bagus)”
·         Jawab si botak: “Sya’run hasanun (Rambut yang bagus)!”
·         Jawab si buta: “An-yaruddallohu ilaa bashorii, fa ubshiron-naas (Sekiranya Alloh mengembalikan pandangan mataku, lalu aku bisa melihat manusia).

Malaikat itu kemudian mengusap kulit si belang, mengusap kepala si botak, dan mengusap mata si buta. Dengan izin Alloh, ketiga orang berpenyakit itu sembuh dari penyakitnya.
Kemudian malaikat bertanya lagi: “Ayyul-maali ahabbu ilaika (Harta apa yang paling kamu sukai)?”
·         Jawab si belang: “Al-ibilu (onta).”
·         Jawab si botak: “Al-baqoru (sapi).”
·         Jawab si buta: “Al-ghonamu (kambing).”

Dalam beberapa tahun kemudian, ketiga orang tersebut sudah menjadi orang yang kaya raya. Maka, saat itu datang lagi seorang malaikat dengan wujud-rupa orang miskin yang kehabisan bekal di perjalanan.
Malaikat itu pertama mendatangi si belang, katanya: “Rojulun miskiinun... fii safarii... Aku adalah orang miskin yang kehabisan bekal dalam perjalananku. Mohonlah sudi kiranya tuan memberikan seekor onta kepadaku...”
Jawab si belang: “Al-huquuqu katsiirotun (Masih banyak hak-hak orang lainnya)!”
Kata malaikat: “Ka-annii a’rifuka (Sepertinya aku kenal tuan).”
Si belang: “Innamaa waritstu haadzal-maala kaabiron ‘an kaabirin (Sesungguhnya harta ini adalah warisan dari orang-orang tuaku)!”
Malaikat: “In kunta kaadziban fa-shoyyarokallohu ilaa maa kunta (Jika tuan berdusta, maka Alloh akan mengembalikanmu kepada keadaan seperti semula)!”
Lalu, malaikat mendatangi si botak. Jawabannya sama dengan si belang. Dan terakhir mendatangi si buta...
Jawab si buta: “Qod kunta a’maa. Fa roddallohu ilayya bashorii. Fa khudz maa syi-ta... (Sungguh aku dulu buta. Maka Alloh mengembalikan penglihatanku. Maka silahkan ambil apa-apa yang kamu mau... Sesungguhnya aku tidak keberatan dengan apa-apa yang kamu ambil karena Alloh ‘Azz wa Jalla).”
Kata malaiakat: “Amsik maalaka. Fa innamaab-tuliitum. Faqod rodhiyallou ‘anka. Wa sakhitho ‘alaa shoohibaika! (Jagalah hartamu. Sesungguhnya kamu hanyalah diuji. Maka  Alloh telah ridho kepadamu, dan Dia marah kepada dua temanmu itu)!”

Demikianlah, sebuah renungan yang patut menjadi cermin bagi kita !!                    
Barokallohu lii wa lakum...






************na-06022015.