Merokok adalah sebuah aktifitas "makan yang tak pernah kenyang". Makanya, sulit untuk berhenti bagi orang yang sudah kecanduan. Di satu sisi rokok banyak bahayanya, tapi di sisi lain rokok juga ada manfaatnya (sebagaimana dalam Al-Quran: "ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia/tanpa manfaat..." Ali Imron: 191).
Inilah sebuah pengalaman baru untuk mengurangi bahaya dan ketergantungan pada rokok:
- Olesi batang rokok dengan minyak aromaterapi hingga sedikit basah. Biarkan beberapa detik sebelum dibakar. Fungsinya: untuk memberikan rasa hangat di hidung dan tenggokongan saat dihisap, dan mengurangi racun yang ada pada asapnya (mengurangi rasa perih ketika kena mata), dan mengurangi bau tak sedap pada rokok.
- Tetesi 1-2 tetes minyak zaitun pada bagian kapas filter atau ujung penghisapnya. Fungsinya: (1) membasahi bibir sehingga mengurangi rasa panas saat menghisap rokok, (2) mengurangi rasa pahit dan getir pada asap rokok, (3) menahan racun nikotin pada kapas filter (lihat bercak merah di situ).
- Minyak aromaterapi terbuat dari bahan-bahan alami: minyak sereh, minyak kayu putih, minyak cengkeh dan bahan-bahan hangat lainnya. Fungsinya (secara psikologis) pada rokok: utk mengalihkan imajinasi dari "asap rokok" kepada "rasa hangat" yang ditimbulkannya. Sehingga yang mendominasi di hidung dan tenggorokan bukan lagi asap rokok, melainkan rasa hangat yang menyegarkannya. Lalu sedikit demi sedikit tertanam imeij: "Males merokok klo ga ada aromaterapi..." Maka, satu langkah sudah berkurang jam merokok.
- Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun, yakni sebuah pohon yang "'diberkahi" oleh Alloh (An-Nur: 35), dan sabda Rosululloh: "Makanlah zaitun dan pakailah minyaknya, sebab zaitun ialah pohon yang diberkahi." (Shahih At-Tirmizy: 7/44). Selain itu, zaitun bisa menyembuhkan penyakit jantung, kolesterol, darah tinggi, masalah kulit, rambut dan yang lainnya. Maka, dengan "berkah" pohon zaitun ini, perlahan-lahan bisa melepaskan kecanduan dan ketergantungan dalam merokok, terutama pengaruh syetan yang membisiki untuk merokok bisa ditekan dengan izin Alloh. Ya kecuali merokok utk hal-hal yang wajar, seperti utk menghilangkan bau saat BAB di WC, menghilangkan bau amis setelah makan, menghilangkan bau tak sedap di ruangan, atau utk hal-hal yang sifatnya kadang-kadang/tidak jor-joran dan bukan sebagai gaya hidup/penampilan.
Semoga tulisan ini menjadi berkah, sehingga tidak ada lagi kecanduan atau ketergantungan kepada rokok yang melewati batas/keterlaluan. Walaupun tidak ada dalil haramnya yang tekstual, tapi "Alloh tidak cinta kepada orang2 yang melampaui batas itu" (Al-A'rof: 31).
Semoga Alloh memberikan kesehatan dan keberkahan kepada kita semua selalu. Aamiiin...
*****
